vp,,rm
Rupa-rupa Pelonggaran Umrah | republika

Laporan Utama

Antusiasme Umat Berumrah Tuntut Kesiapan

Umrah Ramadhan diminati banyak jamaah di seluruh dunia bukan hanya Indonesia.

OLEH IMAS DAMAYANTI

Permohonan pembuatan paspor baru dan penggantian buku yang habis masa berlakunya di Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi Palembang, Sumatra Selatan meningkat hingga 100 persen sejak sebulan terakhir.

"Berdasarkan data pada Februari 2022 permohonan pembuatan paspor tercatat 1.091 orang. Kemudian Maret meningkat menjadi 2.102 orang," kata Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Palembang Adeb Yoenoes, di Palembang, Rabu (6/4).

Peningkatan tersebut diprediksi mencapai 3.000 orang hingga April ini. Adanya lonjakan jumlah pembuat paspor akhir-akhir ini diduga akibat adanya kebijakan Pemerintah Arab Saudi mencabut aturan karantina dan PCR bagi jamaah umrah.

Pemerintah Arab Saudi mencabut sejumlah aturan yang selama ini diberlakukan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, seperti tidak ada lagi pembatasan jarak, pencabutan kewajiban PCR, dan memakai masker di tempat terbuka. "Masyarakat Muslim di Sumsel yang merindukan ibadah umrah selama pandemi dua tahun terakhir langsung memanfaatkan kondisi tersebut," ujar dia.

Wakil Ketua Umum Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umroh Haji (Ampuh) Tri Winarto menjelaskan, terjadi peningkatan pemberangkatan umrah lewat Penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) selama Ramadhan ini. Menurut Tri, mayoritas Muslim mengetahui keistimewaan umrah pada Ramadhan. Untuk itu, Muslim dengan tingkat ekonomi menengah ke atas dapat menyempatkan waktu untuk umrah di bulan suci ini.

Pahala umrah selama Ramadhan yang begitu besar dinilai membuat umat Islam di seluruh Indonesia bahkan dunia rela menyempatkan waktunya umrah ketika Ramadhan. Apalagi Saudi telah melonggarkan semua kebijakan tentang protokol kesehatan Covid-19.

Tri memastikan saat ini semua maskapai yang memiliki rute ke Arab Saudi sudah penuh. Di antara maskapai yang memiliki rute ke Saudi khususnya untuk umrah adalah Garuda, Saudi Airlines, Lion Air, Etihad, Emirat Qatar. Semua bangku di pesawat tersebut sudah penuh.

"Dapat kita lihat dari indikasinya Indonesia saja seat-seat untuk keberangkatan umrah di bulan Ramadhan lewat Garuda, Saudi, Lion kemudian Etihad Emirat Qatar semua full luar biasa," kata dia.

photo
Jamaah umrah asal Irak melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah, Ahad (6/3/2022). - (AP/Amr Nabil)

Sekretaris Jenderal Kesatuan Tour Travel Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) Artha Hanif menyampaikan, umrah Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri sebab mengandung pahala yang setara haji bersama Rasulullah SAW. Untuk itu, kata dia, umrah Ramadhan diminati banyak jamaah di seluruh dunia, bukan hanya jamaah Indonesia.

“Namun tentunya, umrah Ramadhan ini sesuai supply-demand. Mengapa demikian? Karena itu tadi, yang menunggu umrah Ramadhan ini bukan hanya jamaah dari Indonesia,” kata Artha saat dihubungi Republika, Rabu (6/4).

Tidak heran jika umrah Ramadhan berbeda dengan umrah di bulan-bulan lain. Salah satunya karena adanya komponen harga yang berbeda yang diberlakukan oleh hotel-hotel di Saudi.

Dia menjelaskan, harga hotel di awal, pertengahan, dan akhir Ramadhan cenderung lebih tinggi. Di sisi lain, saat ini hanya ada 30 persen-40 persen hotel di Saudi yang baru beroperasi. “Jadi belum seluruhnya (beroperasi), pastinya harga nggak seimbang. Makanya, harga hotel bisa sangat mahal sekali saat Ramadhan seperti sekarang ini,” kata dia.

photo
Suasana shalat Tarawih di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (3/4/2022). - (Haramain Info)

Tidak heran jika harga umrah Ramadhan berbeda dengan bulan-bulan lain. Dia mencontohkan, umrah di kelas ekonomi senilai Rp 60 juta selama 10 hari. Untuk menyiasati tingginya harga, dia menyebut tak sedikit dari travel yang cukup kreatif dalam menyusun paket umrah Ramadhan. Misalnya dengan menekan waktu menginap di Makkah hanya beberapa hari saja atau dengan cara-cara kreatif lainnya.

Namun demikian, dia juga bersyukur bahwa pelonggaran prokes yang dilakukan oleh Pemerintah Saudi tak memicu jumlah kasus Covid-19. Dari kabar yang ia peroleh dari Saudi, selama penyelenggaraan umrah Ramadhan dilaporkan nol kasus di Kota Makkah. Hal ini merupakan hal yang patut disyukuri sekaligus menjadi sinyal positif bagi kebangkitan dunia travel di Indonesia.

“Alhamdulillah, teman-teman travel berusaha untuk memberangkatkan jamaah, baik jamaah yang tertunda dan lainnya. Sejak Januari hingga sekarang, setahu saya sudah ada 60 ribu lebih jamaah Indonesia yang berangkat umrah,” kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by (haramain_info)

Meski belum seluruh travel yang terpuruk selama pandemi kembali bangkit, tapi sinyal positif dari dunia travel kian terlihat. Misalnya saja terdapat travel yang belum sepenuhnya siap memberangkatkan jamaahnya,  mereka mencoba memberangkatkan jamaah secara konsorsium. Tak sedikit juga travel yang mampu memberangkatkan jamaahnya secara mandiri.

Direktur Bina Umrah dan Haji Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan, pihaknya tidak memiliki data mengenai jumlah travel yang kembali aktif memberangkatkan jamaah umrah di Ramadhan ini. Namun demikian, sudah lebih dari 80 persen PPIU yang memberangkatkan jamaah umrah.

“Perbedaan dengan kondisi Ramadhan tahun lalu adalah di Ramadhan kali ini ada penyelenggaraan umrah, sehingga kondisi keuangan PPIU lebih baik dari tahun lalu,” kata dia.

Agar travel bisa tetap stabil pascapandemi ini, pihaknya memberikan keleluasaan kepada mereka untuk menggerakkan usaha perjalanan umrah sesuai ketentuan. Oleh karena itu, Kemenag terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian terkait, terutama Satgas Covid-19 agar para jamaah masih tetap mematuhi protkol kesehatan.

Pemerintah Harus Tunjukkan Keberpihakan

photo
Anggota Komisi VIII Fraksi PKS Bukhori Yusuf mengomentari tentang penyelenggaran umrah pada bulan Ramadhan. - (Istimewa)

Dibukanya umrah oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Setelah hampir dua tahun travel umrah ‘berdarah-darah’ akibat tidak dapat memberangkatkan jamaah, dibukanya kembali umrah meski menjadi peluang tetapi bukan berarti tanpa tantangan.

Saudi telah membuka umrah kepada Indonesia dan sejumlah negara lainnya. Namun tak sedikit pula travel umrah di Tanah Air yang belum bisa memberangkatkan jamaahnya pada Ramadhan kali ini.

Umrah yang merupakan hajat ibadah umat Islam seyogianya harus dikelola oleh umat Islam itu sendiri agar tercipta satu ekosistem dari umat Islam untuk umat Islam. Bagaimana seharusnya industri jasa perjalanan umrah di Indonesia menatap peluang ini?

Wartawati Republika Imas Damayanti mewawancarai anggota Komisi VIII Fraksi PKS Bukhori Yusuf melalui sambungan telepon, Rabu (6/4).

Bagaimana Anda melihat peluang kebangkitan umrah bagi travel saat ini?

Ya, menurut saya ini (dibukanya umrah oleh Pemerintah Saudi) adalah sinyal yang positif bagi kebangkitan travel umrah Indonesia. Tapi hal ini bukan berarti tanpa tantangan. Menurut saya, travel-travel umrah harus memahami peraturan dari Pemerintah Arab Saudi terkait haji dan umrah agar dapat menjalankan operasionalnya secara maksimal.

Perlu ada catatan. Jika travel-travel melakukan model operasionalnya itu secara konvensional, maka akan sangat ketinggalan. Jadi apa yang perlu dilakukan?

Menurut saya, travel-travel ini harus meningkatkan sarana IT dan juga bagaimana mereka bisa menangkap peluang dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan Pemerintah Saudi. Jadi tidak cukup hanya menunggu, melaksanakan. Perlu ada inovasi dan juga kreativitas.

Apa tantangan yang perlu diperhatikan travel umrah di Indonesia?

Ke depannya, travel-travel yang tidak punya modal besar dan jaringan kuat saya khawatirkan mereka akan ketinggalan. Dan jika ketinggalan, akan sangat berbahaya. Kalau mereka redup dan tidak bisa memanfaatkan peluang kebangkitan umrah ini, dikhawatirkan akan ada pihak-pihak yang justru mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Apa yang perlu dilakukan pemerintah agar travel umrah bangkit kembali?

Pemerintah harus memfasilitasi travel-travel ini dalam bentuk keberpihakan. Keberpihakannya apa? Ya agar peluang ini tadi tidak hanya dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan global atau fintech-fintech gobal. Seperti Traveloka, Tokopedia, ya jangan sampai umrah nanti mereka yang selenggarakan secara penuh.

Karena kalau dilihat, ke depannya itu Pemerintah Arab Saudi akan menetapkan umrah itu berpaket. Jadi kalau mau bikin paket umrah, ya sekaligus itu ada perhotelan, akomodasi, dan lain-lainnya itu berpaket. Jika begini, kita khawatir ke depannya umat Islam yang mengelola travel umrah ini cuma jadi makelar-makelar saja.

Padahal yang namanya umrah, ini kan ibadahnya umat Islam. Sepatutnya dana yang dikeluarkan untuk ibadah itu manfaatnya juga dirasakan untuk umat Islam kembali. Jadi dari umat Islam ke umat Islam lagi.

Maka bagi saya, pemerintah harus memberikan keberpihakan, diberikan akses untuk tahu jaringan-jaringan di Saudi, kalau perlu dikasih modal (kepada travel umrah). Supaya peluang-peluang jamaah umrah ini bagi travel nanti bukan hanya menjadi makelar mencari uang. Jangan sampai, naudzubillah.

Pesan Anda kepada travel umrah?

Saat ini, travel umrah harus membangun jaringan yang kuat, berinovasi, dan jangan ketinggalan zaman.

Istimewanya Umrah Selama Ramadhan

Ibadah umrah menjadi sangat istimewa bila dikerjakan pada waktu istimewa yakni Ramadhan.

SELENGKAPNYA

Geliat Umrah di Bulan Suci

Sebanyak 56 negara telah mendapatkan layanan penerbitan izin umrah untuk memasuki Saudi.

SELENGKAPNYA

Mongol dan Jalan Kebangkitan Islam

Sejumlah elite Mongol menjadi Muslim sehingga merintis jalan kebangkitan Islam.

SELENGKAPNYA