Petugas kesehatan berada di ruang pemeriksaan di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022). | ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.

Nasional

Uji Klinis Vaksin Merah Putih Fase Ketiga Juli 2022

Pelaksanaan uji klinis kandidat vaksin memerlukan dana besar dan sumber daya memadai.

JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, pengembangan vaksin Covid-19 Merah Putih fase tiga ditargetkan bergulir pada Juli 2022. Saat ini, Vaksin Merah Putih sudah berjalan menuju fase kedua.

“Harapannya April tahun ini masuk fase kedua dan kalau berjalan baik secara laporan data uji klinis, maka dilanjutkan fase ketiga pada Juli," kata Penny dalam konferensi pers HUT ke-21 BPOM di Kantor BPOM, Jakarta, Rabu (16/3).

Penny mengatakan, pelaksanaan uji klinis fase pertama pada subjek hewan dipastikan berjalan baik. "Saat ini kami masih menunggu hasil data interim (sementara) penelitian untuk suntikan dosis kedua dalam dua pekan ke depan," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan uji klinis vaksin Merah Putih yang melibatkan peneliti Universitas Airlangga bersama PT Biotis sedang memasuki uji klinis suntikan dosis kedua. Pelaksanaan uji klinis vaksin Merah Putih pada fase satu dan kedua diikuti relawan manusia terdiri atas 90 subjek fase satu dan 405 subjek fase dua.

Ketua Pengembangan Vaksin Covid-19 Universitas Airlangga Prof Fedik Abdul Rantam mengatakan, data yang diperoleh dari proses uji klinis fase 1 vaksin Merah Putih untuk Covid-19 yang bibit vaksinnya dikembangkan oleh Unair saat ini masih dalam tahap analisis. "Laporan ke BPOM tentu dalam proses di sini, tapi sejauh ini baik," kata Fedik dalam Webinar 'Ketahanan Kesehatan Nasional: Pengembangan Vaksin Merah Putih' di Jakarta, Rabu (16/3).

Unair bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform inactivated virus. Saat ini sedang menjalani uji klinis fase 1, dengan 90 relawan yang menerima suntikan vaksin tersebut. Jika hasil uji klinis fase 1 membuahkan hasil yang baik, maka bisa dilanjutkan ke fase kedua dengan 405 peserta uji dan kemudian ke fase ketiga dengan 5.000 peserta uji.

Fedik menuturkan, pelaksanaan uji klinis kandidat vaksin memerlukan dana yang besar dan sumber daya yang memadai sehingga dalam prosesnya melibatkan banyak pihak termasuk mitra industri, yakni PT Biotis, Kementerian Kesehatan, RSUD Dr Soetomo, dan BPOM.

Jika semua proses berjalan lancar dan sesuai jadwal, ditargetkan pada Agustus 2022, vaksin tersebut dapat memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization) dari BPOM.

Sementara produksi massal ditargetkan setelah mendapatkan izin penggunaan darurat sehingga vaksin bisa langsung digunakan. "Semuanya adalah tentu harapan kami, Bimbingan dari BPOM tidak lepas karena tanpa itu kita tidak tahu kesalahan di mana kira-kira," tuturnya.

Pihak Unair juga sudah menyiapkan tata kelola yang baik untuk bank sel dan bank bibit virus (seed virus bank) sehingga untuk kebutuhan produksi vaksin tiga tahun ke depan, tidak ada masalah dalam penyediaan sel dan seed virus.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kembali mengingatkan masyarakat khususnya kelompok lansia dan penderita komorbid divaksinasi dosis lengkap hingga booster. Sebab, tingkat keparahan pasien Covid-19 lansia dan penderita komorbid cukup tinggi.

"Data di tiga rumah sakit besar nasional menunjukkan bahwa lansia dengan komorbid diabetes melitus, hipertensi, dan gagal ginjal mendominasi pasien Covid-19 yang meninggal," kata Wiku.

photo
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kanan) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan), Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto (tengah), Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta (kedua kiri) dan Panglima Koarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto (kiri) melepas burung merpati saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022). - (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/wsj.)

Saat ini, vaksinasi sudah diberikan lebih dari 350 juta dosis. Dari total 270 juta penduduk Indonesia, cakupan vaksinasi lengkap dua dosis sudah diberikan kepada sekitar 56 persen populasi.

Ketua Terpilih Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 menjadi prestasi buat Indonesia karena ada beberapa daerah di Indonesia yang sudah lebih dari 100 persen. Bahkan, angka itu lebih tinggi dari cakupan vaksinasi di dunia yang belum mencapai 70 persen.

Ia mengatakan, cakupan vaksinasi yang baik menunjukkan upaya proteksi individu sudah dilakukan. Ia mengatakan, cakupan ini bisa membatasi terjadinya angka kesakitan dan diharapkan mengurangi angka kematian.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Istana Dorong Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Daerah masih hati-hati membuka pembelajaran tatap muka penuh.

SELENGKAPNYA

PB IDI: Status Endemi Tunggu WHO

Indonesia belum mengumumkan status endemi karena indikator yang belum memenuhi.

SELENGKAPNYA

‘Tak Ada Lagi Negara yang Tunda Pemilu karena Covid-19’

Perludem menilai alasan menunda pemilu karena pandemi tidak bisa diterima.

SELENGKAPNYA