Pelajar mengikuti ujian sekolah berbasis nasional di SMA SLBA Pembinaan Tingkat Nasional Jakarta, Senin (14/3/2022). Pelaksanaan ujian sekolah berbasis nasional tersebut dilakukan secara tatap muka dengan kapasitas 100 persen pada masa PPKM level 2 di DKI | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Istana Dorong Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Daerah masih hati-hati membuka pembelajaran tatap muka penuh.

JAKARTA -- Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong setiap daerah menggelar kembali pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dengan tetap mengacu Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Sejak kasus Covid-19 menurun pada awal bulan ini, banyak daerah sudah mulai membuka kembali PTM, tapi mayoritas masih terbatas 50 persen.

Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo mengatakan, PTM dibutuhkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi ujian sekolah. "Tidak semua guru dan terfasilitasi gawai dan internet dengan baik. Belum lagi soal teknologinya. Ini yang dikhawatirkan bisa membuat pelaksanaan ujian online tidak maksimal," kata Abraham melalui siaran pers KSP, Rabu (16/3).

Menurut dia, untuk menepis kekhawatiran munculnya lonjakan kasus Covid-19 pada pelaksanaan PTM, pemerintah daerah harus meningkatkan testing dengan pendekatan penemuan kasus aktif. Testing adalah salah satu cara menentukan sekolah itu aman atau tidak. Sejauh ini, pelaksanaan testing di sekolah mengalami penurunan. "Ini menjadi PR bagi pemerintah," kata dia.

Abraham menjelaskan, cara kerja testing penemuan kasus aktif di sekolah dengan menyasar 10 persen dari populasi. Jika kasus positif di bawah satu persen, maka tidak perlu dilakukan tindakan apa-apa. Namun, jika 1-5 persen, maka satu kelas harus diisolasi selama dua pekan.

photo
Sejumlah murid mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di ruang kelas Sekolah Dasar Negeri 153 Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (8/2/2022). - (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Abraham menekankan pentingnya percepatan vaksin di sekolah agar siswa semakin terlindungi dari Covid-19 dan proses belajar mengajar bisa digelar secara tatap muka. Ia memastikan situasi pandemi di Indonesia semakin terkendali.

Hal itu ditunjukkan dengan menurunnya Level PPKM dan angka reproduksi dari 1,09 menjadi 1,07. Meski demikian, pemerintah tetap memegang prinsip kehati-hatian dalam menentukan segala kebijakan terkait penanganan Covid-19, terutama soal relaksasi.

"Angka kasus dan kematian di negara-negara Eropa yang lebih dulu melakukan relaksasi mulai meningkat lagi. Beberapa kota di Cina juga kembali lockdown. Fakta-fakta ini membuat pemerintah tetap hati-hati dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan," ujar dia.

Daerah juga masih hati-hati menerapkan PTM penuh. Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jawa Timur akan menunggu PPKM Level 1 dulu untuk menggelar PTM 100 persen. Sekolah tingkat SD hingga SMP di Surabaya masih bergantian, 50 persen PTM dan 50 persen dengan status PPKM Level 2.

"Sambil terus kita lakukan evaluasi. Mudah-mudahan Level PPKM di Surabaya terus turun ke Level 1 dan bisa menuju ke 100 persen PTM," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Rabu (16/3).

Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jawa Barat akan memulai PTM terbatas pada Senin (21/3). Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengatakan, PTM terbatas berlaku di semua jenjang sekolah, mulai dari SD hingga SMA/SMK. “PTM besok masih kapasitas 50 persen. Bedanya, anak SD kelas 1 sampai 3 sudah bisa belajar di sekolah,” kata Hanafi, Selasa (15/3). Sebelumnya, SD yang PTM hanya kelas 4-6.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan dari pusat melalui Kemendikbudristek terkait pelaksanaan PTM 100 persen. Pemprov DKI akan menyesuaikan kebijakan dengan situasi dan kondisi.

“Memang kita sudah memulai adanya pelonggaran. Insya Allah ini kalau pelonggaran sudah dimulai, transportasi bahkan sudah sampai 100 persen, Insya Allah PTM juga akan dimulai sampai 100 persen,” kata Riza, Selasa (15/3). 

Ketua terpilih Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengatakan, organisasi profesi telah menyatakan sebaiknya murid jangan dulu menjalani PTM di sekolah selama pandemi Covid-19. Namun, jika PTM tetap dilakukan, maka ada ketentuan yang harus dipenuhi, termasuk menyediakan tempat cuci tangan.

photo
Siswa mencuci tangan sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Kota Serang, Banten, Senin (14/2/2022). - (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

"Sebetulnya murid tak usah sekolah, di rumah saja. Tetapi ada kepentingan pendidikan dan masalah yang harus diperhatikan," ujar Adib saat mengisi konferensi virtual bertema 'Pandemic to Endemic, Apa yang Harus Bunda Siapkan untuk Keluarga dan Buah Hati?', Rabu (16/3).

Ia menjelaskan, asesmen PTM utama yang dilihat, yaitu dari perspektif keluarga. Keluarga tak bisa terus-menerus menjadi guru untuk anak ketika belajar di rumah karena harus bekerja. Kendati begitu, ketika anak PTM di sekolah maka seharusnya menjaga kebersihan, mencuci tangan, hingga tak usah bergerombol selama di sekolah.

Hal-hal sederhana ini menjadi otomatis untuk proteksi. Kemudian, yang juga tak kalah penting harus diterapkan di sekolah adalah harus menjaga jarak, ada tempat untuk cuci tangan, ditunjang dengan ventilasi yang baik. "Memang di kota rata-rata pakai pendingin udara (AC), itu pun harus ada exhaust fan dan ada hepa filter," katanya.

photo
Guru memberikan materi saat proses pembelajaran tatap muka terbatas di SDN Tanah Tinggi 1, Kota Tangerang, Banten, Senin (7/3/2022). Pemerintah Kota Tangerang menerapkan PTM terbatas sebanyak 50 persen untuk siswa kelas 6 SD dan kelas 9 SMP di tengah pemberlakuan PPKM Level 3. - ( ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.)

Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) ini menekankan, hal-hal seperti ini sebisa mungkin dilakukan. Dengan demikian, ini bisa jadi upaya preventif dari Covid-19. Selain itu, ia meminta murid juga harus menjaga kesehatan.

Yang tak kalah penting, ia meminta proteksi individu juga dilakukan. Proteksi personal yang ia maksud yaitu dengan protokol kesehatan dan vaksinasi.

Adib melanjutkan, aspek lingkungan juga harus diperhatikan seperti ventilasi. Kemudian kalau berada di ruang tertutup, seperti kantor dan sekolah juga harus menjaga jarak.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Uji Klinis Vaksin Merah Putih Fase Ketiga Juli 2022

Pelaksanaan uji klinis kandidat vaksin memerlukan dana besar dan sumber daya memadai.

SELENGKAPNYA

PB IDI: Status Endemi Tunggu WHO

Indonesia belum mengumumkan status endemi karena indikator yang belum memenuhi.

SELENGKAPNYA

‘Tak Ada Lagi Negara yang Tunda Pemilu karena Covid-19’

Perludem menilai alasan menunda pemilu karena pandemi tidak bisa diterima.

SELENGKAPNYA