Petani menyiapkan pupuk urea sebelum ditabur di area persawahan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/6/2021). PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat realisasi penyaluran pupuk urea bersebsidi di Sulawesi Selatan mencapai 122.925 t | ARNAS PADDA/ANTARA FOTO

Ekonomi

Pupuk Indonesia Jaga Stok Pupuk Subsidi 

Bentuk pengawasan Pupuk Indonesia sesuai prinsip enam tepat: tepat mutu, waktu, jumlah, tempat, jenis, dan harga.

JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk subsidi tahun ini telah tersedia di gudang-gudang di berbagai daerah. Produsen pupuk pelat merah tersebut terus memonitor dan menjaga ketersediaan pupuk di daerah, salah satunya di gudang penyangga di Klaten, Jawa Tengah. 

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal melakukan inspeksi mendadak ke gudang penyangga di Klaten pada Selasa (11/1). Ia menyampaikan, Pupuk Indonesia terus mengoptimalkan pengawasan agar pupuk subsidi dapat diterima petani yang berhak sesuai alokasi pemerintah.  

Gusrizal menyebutkan, stok pupuk subsidi pada awal 2022 mencapai sebesar 1,13 juta ton yang terdiri atas pupuk urea 512 ribu ton, NPK 305 ribu ton, SP-36 103 ribu ton, ZA 135 ribu ton, dan organik 80 ribu ton. Gusrizal menilai, stok tersebut mencukupi kebutuhan hingga satu bulan ke depan. 

"Kami saat ini tengah gencar meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah agar stok pupuk subsidi di gudang-gudang kami dapat segera tersalurkan sesuai alokasi pemerintah," kata Gusrizal.

Selain memastikan kesiapan di gudang penyangga di Klaten, Gusrizal juga mengecek kesiapan stok di gudang Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah. "Selain memastikan kesiapan stok, kami juga terus memperkuat pengawasan dalam pendistribusiannya," ujar Gusrizal. 

Bentuk pengawasan Pupuk Indonesia sesuai prinsip enam tepat, yaitu tepat mutu, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, dan tepat harga. Guna memastikan tepat mutu, lanjut dia, Pupuk Indonesia secara berkala melakukan pengujian produk melalui lab terakreditasi. Setiap produk juga memiliki kode produksi untuk memudahkan penelusuran jika terdapat kekurangan. 

Selanjutnya, Gusrizal menyampaikan, demi memastikan tepat jenis, jumlah, waktu, dan tempat, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk subsidi di tingkat distributor dan kios resmi sesuai alokasi dari pemerintah daerah setempat. 

 

 

Pupuk Indonesia memastikan pupuk subsidi dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) di tingkat kios resmi.

 

GUSRIZAL, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia
 

HET untuk pupuk urea adalah Rp 2.250 per kilogram (kg), SP-36 Rp 2.400 per kg, ZA Rp 1.700 per kg, NPK Rp 2.300 per kg, NPK untuk kakao Rp 3.300 per kg, organik Rp 800 per kg, dan pupuk organik cair Rp 20 ribu per liter. 

HET pupuk subsidi ini ditetapkan dengan asumsi petani menebus secara langsung di kios resmi, membeli secara utuh per sak (tidak eceran), dan membayar lunas atau tunai. Ia mengatakan, HET tercantum di setiap kios-kios resmi dan Pupuk Indonesia telah menegaskan kepada kios resmi untuk wajib menjual sesuai HET.

Berbagai upaya ini juga turut didukung melalui hasil verifikasi oleh tim Kementerian Pertanian (Kementan) dan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap ketepatan penyaluran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Guna mendapatkan pupuk subsidi, kata Gusrizal, Kementan telah menetapkan sejumlah ketentuan, antara lain, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektare, menyusun dan memiliki alokasi pada sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), serta pada wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani. 

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 41 Tahun 2021, sambung Gusrizal, alokasi pupuk subsidi secara nasional ditetapkan sebesar 9,11 juta ton dan 1,8 juta liter pupuk organik cair. "Sebagai produsen, Pupuk Indonesia wajib menyalurkan pupuk subsidi sesuai dengan jumlah dalam peraturan pemerintah tersebut," kata Gusrizal.

Selain itu, pengawasan dari Pupuk Indonesia juga didukung oleh digitalisasi sistem distribusi pupuk subsidi, seperti Distribution Planning & Control System (DPCS), aplikasi Gudang, web commerce, product tracking, hingga melakukan uji coba aplikasi penjualan digital bernama Retail Management System (RMS). 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat