Iring-iringan kendaraan yang membawa bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac tiba di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (27/7/2021). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

EUA Vaksin Bio Farma Ditargetkan Keluar Juli

Vaksin Bio Farma-Baylor College sudah masuk tahap uji praklinis.

BANDUNG -- Vaksin produksi dalam negeri ditargetkan mengantongi emergency use of authorization (EUA) pada pertengahan 2022. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, pembuatan vaksin dalam negeri penting untuk mencapai kemandirian vaksin Covid-19.

Vaksin tersebut akan dibuat oleh induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi Bio Farma, dari mulai hulu hingga hilir. Salah satu vaksin dalam negeri yang sedang dikembangkan adalah kolaborasi antara Bio Farma dengan Baylor College of Medicine dari Amerika Serikat.

"Penelitian vaksin Covid-19 ini merupakan hasil kolaborasi global Bio Farma bersama Baylor College of Medicine, yang sudah terdaftar di tahap pengembangan kandidat vaksin WHO Covid-19 sejak Juni 2021," ujar Honesti, Rabu (15/12).

Vaksin tersebut merupakan buatan Indonesia dan akan menggunakan metode subunit protein rekombinan (protein receptor binding domain atau RDB). Vaksin tersebut akan diskenariokan menjadi vaksin dengan adjuvan alum untuk indikasi booster (dosis ketiga), atau sebagai vaksin primer (untuk pemberian dosis pertama dan kedua) pada formula dengan novel adjuvan.

Vaksin dengan adjuvan alum, kata dia, sudah mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) untuk uji klinis fase 1 dari Badan POM. Persetujuan tersebut sudah ditandatangani pada 6 Desember 2021 oleh Kepala Badan POM, Penny K Lukito. "Untuk vaksin berbasis alum, sudah memasuki uji klinis tahap pertama, suntikan pertama sudah dilakukan pada 13 Desember 2021," kata Honesti.

Total subjek yang akan terlibat dalam uji klinis fase 1 ini, kata dia, terdiri dari 60 subjek. Mereka terbagi menjadi dua kelompok. Yakni, 30 subjek kelompok vaksin uji (calon vaksin BUMN) dan 30 subjek sebagai kelompok vaksin kontrol (vaksin yang sudah mendapat EUA).

Uji klinis tahap pertama pada dewasa dan lansia akan berjalan selama tiga bulan. Harapannya pada April 2022 akan memasuki tahap uji klinis tahap 2 dan tahap 3. Sementara untuk vaksin BUMN (yang menggunakan adjuvant alum+CpG) yang akan digunakan sebagai vaksin primer, kata dia, sedang melalui serangkaian uji praklinis imunogenisitas. Rangkaian ini sudah mulai dilaksanakan pada 10 November 2021 dan akan berakhir Februari 2022.

"Jika hasil uji praklinisnya baik, barulah pada Februari 2022 akan dimulai uji klinis tahap fase 1, kemudian dilanjutkan dengan uji klinis 2 dan 3 pada pada dewasa dan lansia di akhir Maret 2022," kata Honesti.

Honesti menambahkan, vaksin untuk primer maupun untuk booster apabila data hasil uji klinis mendukung diharapkan akan mendapatkan EUA pada Juli 2022. Untuk keperluan produksi Bio Farma sudah mempersiapkan tiga fasilitas produksi, yang terletak di Bio Farma Bandung.

Saat ini capaian vaksinasi di Indonesia masuk sebagai negara terbesar kelima di dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dosis vaksin yang sudah disuntikkan di negara seperti Jepang, Meksiko, Rusia, dan Jerman.

“Indonesia termasuk negara yang masuk lima terbesar di dalam aspek, tidak hanya akses namun juga jumlah yang divaksinasi,” ujarnya, Rabu (15/12).

Tercatat ada empat negara yang melebihi Indonesia pada aspek capaian vaksinasi antara lain China (2,6 miliar dosis), India (1,3 miliar dosis), Amerika Serikat (484 juta dosis), dan Brasil (319 juta dosis). Sri Mulyani menyebut keuangan negara telah didominasi oleh keperluan penanganan pandemi sejak 2020. 

Sinovac Lawan Omikron

Peneliti di seluruh dunia terus melakukan studi terhadap varian baru omikron. Meski belum ditemukan konsensus, namun vaksin yang sudah ada saat ini diperkirakan tidak cukup kuat menangkal omikron. Peneliti di sejumlah negara sudah menyatakan diperlukan vaksin dosis ketiga atau booster untuk melindungi dari omikron.

Peneliti di Hong Kong menemukan antibodi yang dipicu vaksin Sinovac dan Pfizer tidak cukup untuk menangkal omikron. Hasil penelitian oleh jurusan mikrobiologi Universitas Hong Kong yang dirilis Selasa (14/12) itu menjadi data awal pertama yang dipublikasikan tentang keampuhan vaksin Sinovac terhadap varian baru virus korona itu.

Tak ada satu pun serum dari 25 penerima vaksin CoronaVac buatan Sinovac yang mengandung cukup antibodi untuk menetralisasi omikron, menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Clinical Infectious Diseases tersebut. Lalu hanya lima dari 25 penerima vaksin Pfizer yang memiliki kemampuan menetralisasi omicron. Efisiensi Pfizer berkurang secara signifikan dari 24 persen menjadi 20 persen, menurut hasil penelitian.

"Masyarakat disarankan untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin secepat mungkin sambil menunggu vaksin generasi berikutnya yang lebih sesuai," kata para peneliti, dikutip dari Reuters, Rabu (15/12). Studi yang didanai pemerintah Hong Kong itu dilakukan oleh ahli mikrobiologi Yuen Kwok-yung, Kelvin To dan Chen Honglin.

Sinovac belum menanggapi pertanyaan tentang hasil penelitian itu, namun juru bicaranya mengatakan uji laboratorium yang mereka lakukan menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin efektif menghasilkan antibodi yang melawan omikron. Pfizer juga belum memberikan respons tentang penelitian tersebut.

Varian delta yang menyebar cepat masih mendominasi kasus Covid-19 di dunia. Masih belum jelas apakah omikron secara inheren lebih menular, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pengarahan pada Ahad (12/12).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat