KAIRO -- Mesir berencana menutup Rafah yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Pintu perlintasan ini ditutup dari dua arah. Iyad al-Bozom mengumumkan langkah ini tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Ia tidak mengungkapkan alasan yang mendorong perbatasan tersebut ditutup. "Pihak berwenang Mesir memberitahu kami besok, Senin (23/8) perbatasan Rafah akan ditutup dua arah," kata al-Bozom, seperti dikutip Middle East Eye, Ahad (22/8).

Pasukan keamanan Mesir mengkonfirmasi rencana tersebut dengan mengatakan perbatasan akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Dua sumber di Mesir yang dikutip Reuters menyebutkan, penutupan dilakukan menyusul eskalasi yang berujung pada serangan udara Israel di Gaza, Sabtu (21/8) malam.

Pada Sabtu malam, pesawat tempur Israel meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap Hamas di Gaza. Eskalasi terjadi setelah bentrokan antara pasukan Israel dan Palestina yang menandai peringatan 52 tahun pembakaran Masjid al-Aqsha di sepanjang perbatasan Gaza.

Truk membara bantuan sayuran dan buah-buahan untuk warga Gaza selepas serangan Israel pada 21 Juni 2021. - (AP/Adel Hana)

SHARE    

Setidaknya 41 warga Palestina terluka selama kekerasan. Termasuk di antara warga Gaza yang cedera adalah seorang anak berusia 13 tahun yang luka ditembak di kepala. Saat ini si anak dalam kondisi kritis. Sementara tentara Israel mengatakan, satu orang anggota militer ditembak dan terluka parah di perbatasan Gaza.

"Pasukan IDF (militer Israel) merespons dengan cara pembubaran kerusuhan, termasuk bila perlu menggunakan peluru tajam," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Tentara Israel telah memperkuat pasukannya di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada Ahad (22/8). Pengerahan kekuatan Israel ini dilakukan di tengah ketegangan yang terjadi di Gaza. Dilansir Middle East Monitor, sebuah pernyataan militer mengatakan, pasukan di sepanjang perbatasan Gaza diperkuat dengan unit tambahan.

Satu-satunya

Rafah adalah satu-satunya pintu perlintasan antara Mesir dan Gaza. Sejak 2007, Gaza menjalani blokade ketat dari Israel dan Mesir setelah kawasan kantong itu dipimpin Hamas. Lalu lintas barang dan orang pun amat dibatasi.

Mesir kemudian membuka Rafah pada Februari. Ini menjadi upaya Mesir untuk mendorong negosiasi antara faksi-faksi di Palestina yang digelar di Kairo saat itu.

Mesir tetap membuka Rafah saat konflik 11 hari berlangsung antara Hamas dan Israel pada Mei lalu. Salah satu tujuannya, agar warga Gaza yang terluka dalam serangan Israel itu dapat dirawat di rumah sakit Mesir. Mesir bahkan mengirimkan bantuan dan bahan materi konstruksi melalui Rafah setelah Mesir membantu mencapai gencatan senjata usai bentrok itu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat