Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). | Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Nasional

Vaksin Lokal di Asia Menggeliat

Sejumlah negara di Asia berlomba memproduksi vaksin sendiri secepat mungkin.

JAKARTA -- Sejumlah negara di Asia sedang mengejar pembuatan vaksin Covid-19 sendiri. Vaksin lokal ditujukan untuk penggunaan jangka panjang karena proses penelitiannya memerlukan waktu yang tidak sedikit. Selain Indonesia, tiga negara lain yang berlomba mengembangkan vaksin adalah Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman saat ini sudah masuk dalam proses transisi penelitian dan pengembangan (litbang) ke industri. Uji klinik ditargetkan dilakukan akhir tahun ini, sedangkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan pada Juni 2022.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengaku tengah melakukan optimasi bibit vaksin agar bisa diproses di industri. Pihaknya menggunakan protein rekombinan, sel ragi, dan sel mamalia dalam mengembangkan vaksin ini.

"(Proses pengembangan) di laboratorium sudah 90 persen dan proses ini terus dilakukan. Kemudian kami harapkan, uji klinik di industri bisa dilakukan di akhir tahun ini," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (28/5).

photo
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas perkembangan penelitian vaksin Merah Putih oleh Kemenristek/BRIN-LBM Eijkman yang ditargetkan uji klinis dan produksi tahun 2021. - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Amin mengaku pihaknya berupaya mempercepat pengembangan vaksin ini. Ada beberapa step yang diakselerasi seperti proses pengujian di luar negeri. Tapi pihaknya mengupayakan bisa dilakukan di Indonesia dan bisa menghemat waktu sekitar 3 bulan.

"Diharapkan EUA dari BPOM bisa diperoleh pertengahan tahun depan atau Juni 2022," ujarnya. Kalau mengikuti prosedur biasa, pengembangan vaksin ini baru selesai pada 2023, mendatang.

Selain vaksin Merah Putih, Indonesia juga tengah mengembangkan Vaksin Nusantara. Saat ini, vaksin itu disebut sedang menjalani uji klinis tahap I dan II dan telah diakui media jurnal ilmiah internasional.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, DPR konsisten mendukung penuh vaksin tersebut. "Sebentar lagi akan masuk uji klinis tahap III, sebagai syarat disuntikkan kepada masyarakat," kata Dasco melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/5).

Geliat vaksin lokal juga terjadi di Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang. Mereka sangat ingin mengembangkan vaksin sendiri secepat mungkin untuk membendung penyebaran Covid di dalam negeri. Namun, itu tidak mudah.

Otoritas kesehatan dan perusahaan farmasi Korea Selatan mengatakan, mungkin diperlukan waktu tahunan untuk menyelesaikan penelitian dan mendapatkan izin memproduksi vaksin. "Kami bekerja sepanjang akhir pekan untuk memenuhi janji menyelesaikan pengembangan vaksin Covid-19," kata Woo Jung-won, CEO Genexine, perusahaan farmasi Korea Selatan, dilansir Nikkei Asia, Rabu (26/5).

"Perusahaan dan pemerintah harus melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan perlombaan untuk mengembangkan vaksin kali ini."

Genexine memimpin perlombaan pembuatan vaksin untuk negaranya. Perusahaan disebut melakukan uji klinis tahap dua pertiga pada Maret di Indonesia untuk vaksin messenger DNA yang diberi nama GX-19N. Genexine menyelesaikan pengambilan gambar untuk 150 peserta di enam rumah sakit untuk uji klinis II awal bulan ini. Lima perusahaan farmasi Korea Selatan juga sedang melakukan uji klinis Fase 1 atau 2 dan beberapa dari mereka memasuki Fase 3 akhir tahun ini.

Di Jepang, sebanyak empat perusahaan sedang mengembangkan vaksin. Daiichi Sankyo yang berbasis di Tokyo sedang mengembangkan vaksin messenger RNA dan memulai uji klinis fase I dan II pada Maret. Shionogi Pharmaceutical yang berbasis di Osaka menggunakan baculovirus dan protein yang dimodifikasi untuk produksi vaksin. Shionogi memulai uji klinis fase I dan II pada Desember 2021.

Taiwan memiliki tiga perusahaan yang sedang mengerjakan vaksin Covid buatan sendiri, yaitu Medigen Vaccine Biologics, United Biomedical, dan Adimmune. Baik Medigen dan United Biomedical telah memasuki uji klinis fase II, sementara Adimmune masih di fase I.

Bahkan, menurut media lokal Taipei Times, Medigen telah mulai memproduksi vaksin Covid-19 yang akan tersedia setelah mendapat izin penggunaan darurat. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat