Ilustrasi pembelajaran di madrasah | ANTARA FOTO

Khazanah

Madrasah Diniyah Model Disiapkan

Madrasah Diniyah Model akan mengedepankan penerapan sistem penjaminan mutu internal.

JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan desain pengembangan madrasah diniyah model (MDM). Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghafur mengatakan, MDM dirancang sebagai rujukan bagi lembaga-lembaga sejenis walaupun statusnya tetap pendidikan nonformal.

“Untuk membuat permodelan, dibutuhkan berbagai kesiapan untuk menjamin keberlangsungan program dan penerapan sistem penjaminan mutu,” ujar Waryono, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Ahad (2/5).

Kemenag mencatat, hingga saat ini terdapat sekitar 86 ribu madrasah diniyah takmiliyah (MDT) di seluruh Indonesia. Menurut dia, aspek kuantitas semestinya diiringi dengan peningkatan kualitas, baik dari segi fungsi maupun kiprahnya. Karena itu, pengarusutamaan madrasah diniyah terus dilakukan. Pihaknya pun berfokus pada standar dan mutu madrasah tersebut.

“Dengan kata lain, MD diharapkan menjadi arus utama, bukan lagi pelengkap (takmiliyah). Dengan kualifikasi dan standar yang meningkat dari sekarang, status takmiliyah dengan sendirinya patut dihilangkan,” katanya.

Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah Takmiliyah Kemenag Irhas Shobirin mengatakan, MDM akan mengedepankan penerapaan sistem penjaminan mutu internal (SPMI). Pola ini akan mengajak seluruh pemangku kepentingan madrasah diniyah untuk menjadikan peningkatan mutu sebagai tradisi.

“Sehingga, keberadaan dan kiprah madrasah diniyah makin kuat dan mampu melayani kebutuhan pengajaran pendidikan agama Islam di masyarakat,” ujarnya.

Pada Jumat (30/4), Kemenag menyelenggarakan acara bertajuk “Sistem Penjaminan Mutu Madrasah Diniyah Takmiliyah” di Jakarta. Turut hadir dalam kegiatan ini para pemangku kepentingan madrasah. Dalam kesempatan ini, menteri agama RI periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik rencana pengembangan MDM.

“Saya menyambut positif beragam upaya pengembangan madrasah diniyah, termasuk pembentukan MDM. Harapannya, madrasah diniyah terus meneguhkan moderasi beragama dalam menjalankan visi dan misi kependidikan,” ujar pria yang akrab disapa LHS ini.

Pendidikan diniyah, dia melanjutkan, memiliki sejarah yang panjang dalam lanskap pendidikan Islam di Tanah Air. Pada mulanya pendidikan agama Islam di Indonesia hanya mengenal dua model, yakni diniyah dan pondok pesantren.

Dalam perkembangan selanjutnya, kian banyak model yang muncul. Mulai dari raudhatul athfal, madrasah, hingga perguruan tinggi keagamaan Islam, baik yang negeri maupun swasta.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat