Akuisisi ini bukti komitmen Mitratel untuk memberi kemudahan bagi operator telekomunikasi.
Mitratel raih kontrak backlog sewa menara telekomunikasi Rp 34,8 triliun hingga 2030.
Dari total menara yang dimiliki, hampir 50 persen merupakan hasil akuisisi.
Rencana aksi buyback dinilai dapat menekan penurunan saham Mitratel.
Penandatanganan kerja sama dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat Mitratel sebagai tower provider.
Melalui Mitratel, TelkomGroup berharap memperkuat posisi sebagai pemain menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Mitratel menguasai 25 persen pangsa bisnis menara di Tanah Air.
Melalui initial public offering (IPO), perseroan memperoleh dana segar Rp 18,79 triliun.
Mitratel ditargetkan menjadi perusahaan terbaik dalam industri menara dan infrastruktur digital setelah IPO.
Mitratel bersiap ekspansi bisnis ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Mitratel akan didorong sebagai pemain tower terbesar di Indonesia.