Di bulan suci Ramadhan, Mamluk Mesir berhasil melenyapkan ancaman agresi Mongol.
Dinasti Mamluk pernah dipimpin seorang sulthana atau perempuan pemimpin.
Kalangan sejarawan menyebut, Perang Ain Jalut menentukan arah sejarah dunia kala ekspansi Mongol begitu masifnya.
Sultan Saifuddin Quthuz memimpin pasukan Muslimin dalam menghalau invasi Mongol ke Mesir.
Syajar ad-Dur naik menjadi pemimpin de facto Dinasti Ayyubiyah yang berpusat di Mesir pada 1250 M.
Dinasti Mamluk mulai mengukuhkan kekuasaan di Mesir pada medio abad ke-13 M.
Masjid Sultan Hasan di Kairo, Mesir, merupakan saksi kejayaan Dinasti Mamluk pada abad ke-14.
Dahulu, Dinasti Mamluk Mesir memfungsikan tempat ibadah ini sebagai masjid resmi kenegaraan.
Masjid Sultan Hasan menampilkan corak arsitektur benteng yang populer pada abad pertengahan.
Selain menjadi ratu, dia dikenal sebagai penghafal Quran dan ahli fikih.
Wakaf turut menjadi penyangga tumbuhnya peradaban Islam.
Ia sosok pemimpin yang peduli dan peka terhadap permasalahan rakyatnya
Kairo merupakan tempat lahirnya gerakan modernisme Islam abad XIX.
Ibnu Hajar dipandang luas sebagai syekh-nya para ulama hadis dan fikih.
Sultan Saifuddin Quthuz mengalahan pasukan Mongol di Lembah Ain Jalut.