Kondisi Puskesmas Kasihan I pescapenutupan, Bantul, Yogyakarta, Senin (20/7). Puskesmas Kasihan I ditutup hingga Selasa (21/7) imbas adanya tenaga kesehatan dinyatakan positif Covid-19. | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Nakes Tertular, Puskesmas Tutup Lagi

Kejadian terkini di Banyumas menambah panjang daftar puskesmas yang ditutup.

BANYUMAS -- Penularan Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Banyumas, masih terus terjadi. Kemarin, ditemukan lagi delapan tenaga kesehatan yang positif Covid 19. Sebanyak enam orang merupakan nakes di Puskesmas Purwojati dan dua orang berasal dari Puskesmas Ajibarang.

"Seluruhnya, merupakan tenaga kesehatan di puskesmas. Seluruhnya, merupakan kategori OTG (Orang Tanpa Gejala)," kata Bupati Achmad Husein, Selasa (18/8).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan, tambahan delapan nakes positif Covid 19 tersebut diketahui dari hasil test swab massal yang dilakukan khusus bagi nakes. "Dari temuan ini, kita sudah melakukan tracing untuk melacak kemungkinan penyebarannya. Baik pada keluarganya, maupun lingkungan kerjanya," jelasnya.

Dia juga menyebutkan, menyusul kasus tersebut, dua puskesmas yang nakes-nya ditemukan positif Covid 19 untuk sementara ditutup. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan, dan memberi kesempatan pada petugas untuk melakukan penyemprotan desinfektan. "Masyarakat yang membutuhkan rawat jalan, untuk sementara bisa berobat ke puskesmas terdekat lainnya," katanya.

Pekan lalu, program tes swab massal juga menemukan sembilan nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kesembilan nakes tersebut, berdinas di empat puskesmas yang kemudian dilakukan penutupan sementara, yaitu Puskesmas Cilongok, Puskesmas Wangon, Puskesmas Jatilawang, dan Puskesmas Somagede. 

Achmad mengatakan, empat  puskesmas tersebut kini sudah beroperasi kembali. "Empat puskesmas yang kemarin sempat ditutup, mulai hari ini sudah beroperasi lagi," ujar dia.

Dalam tes swab massal awal Juli 2020, juga ditemukan delapan nakes yang positif Covid-19. Setelah itu, juga ditemukan lagi 11 nakes yang dipastikan positif. Dengan data temuan terakhir tersebut, secara akumulatif ada 38 kasus positif Covid-19 di kalangan nakes setempat. Seluruhnya merupakan tenaga kesehatan yang bekerja di lingkungan puskesmas.

Data Gugus Tugas Covid-19 Banyumas menyebutkan, saat ini ada 53 pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan di rumah sakit. Jumlah tersebut, merupakan bagian dari 253 kasus Covid-19 yang ditemukan sejak April 2020. Selain 190 orang sudah dinyatakan sembuh, ada enam orang yang meninggal. 

Kasus penularan nakes yang menyebabkan ditutupnya fasilitas kesehatan bukan hanya di Banyumas saja. Pekan lalu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Bung Tomo mengatakan untuk sementara pelayanan Puskesmas Putussibau Utara ditutup karena ada satu petugas kesehatan di puskesmas tersebut positif terpapar Covid-19. Ia menjelaskan nakes yang terkonfirmasi Covid-19 itu diketahui berdasarkan hasil tes usap (swab) kepada NF (40), seorang perempuan.

Dinas Kesehatan Kota Bogor pekan lalu juga mengumumkan hasil swab masif pegawai di 25 puskesmas dan satu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor. Sebanyak 30 pegawai dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, 30 pegawai itu bekerja di sembilan puskesmas di Kota Bogor. Dari sembilan puskesmas itu, enam di antaranya pelayanannya ditutup sementara.

“Penutupan sementara seluruh pelayanan pada enam Puskesmas, yaitu Mekarwangi, Cipaku, Bogor Utara dan Gang Aut, Sindang Barang dan Semplak mulai tanggal 12 sampai dengan 14 Agustus 2020 untuk dilakukan disinfeksi menyeluruh” kata Retno.

Santunan

Sementara, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan santunan secara langsung kepada keluarga nakes yang gugur saat penanganan Covid-19. Ia berharap santunan yang diberikan dapat bermanfaat bagi keluarga para tenaga kesehatan yang telah meninggal dunia.

“Sungguh saya merasa sangat berduka dan kehilangan, saya berharap mudah-mudahan santunan dari Bapak Presiden bisa bermanfaat bagi keluarga para nakes yang telah gugur. Mereka adalah pahlawan kesehatan bagi bangsa dan negara,” katanya dalam siaran pers Kementerian Kesehatan, Selasa (18/8).

Santunan dan penghargaan diserahkan di Jakarta kepada empat ahli waris nakes yang telah gugur dalam penanganan Covid-19. Dana santunan yang diberikan kepada para ahli waris sebesar Rp 300 juta.

Hingga 11 Agustus 2020, Kemenkes telah menyalurkan Rp 843 miliar insentif untuk para nakes yang terlibat dalam penanganan Covid-19. Insentif yang dibayarkan dari pemerintah pusat lebih dari Rp 510 miliar dari pagu Rp 1,9 triliun, dan insentif daerah lebih dari Rp 333 miliar dari pagu Rp 3,7 triliun.

Sementara santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19, jumlah yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 60 miliar yang dialokasikan untuk 200 orang tenaga kesehatan yang meninggal dunia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat