Pengunjung beraktivitas di area manasik di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (29/6). Pemerintah Indonesia meniadakan keberangkatan jemaah haji pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19, selain itu menurut Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam B | Republika/Thoudy Badai

Opini

Redupnya Ekonomi Haji

Selain alokasi dana PEN, insentif pajak UMKM 2020 juga menjadi salah satu insentif bagi UMKM terkait haji dan umrah.

 

RUSLI ABDULAH, Peneliti INDEF

Sekitar pertengahan Juni, penulis bersama bapak mertua berkeliling di sekitaran Condet, Jakarta Timur, guna menyurvei tempat usaha. Berangkat dari Kalibata selepas maghrib, penulis sudah khawatir terjebak macet di pintu masuk kawasan Condet depan PGC Cililitan.

Kekhawatiran ini, didasari dua hal, yakni jam pulang kerja dan musim haji. Faktanya, jalanan lancar. Kawasan Condet dan Pasar Tanah Abang, terkenal karena pusat oleh-oleh haji dan umrah. Memasuki musim haji, dua lokasi ini memuncak kesibukannya.

Selain musim haji, pada musim umrah, pusat oleh-oleh haji tak kalah sepi. Namun, karena wabah korona belum reda, keberangkatan calon jamaah 2020 dari Indonesia dibatalkan. Dampaknya, tak hanya bagi calon jamaah, tapi juga pelaku usaha terkait haji dan umrah.

Ada tiga sektor terdampak, yaitu penerbangan, perdagangan, dan industri makanan/minuman. Ekonomi Indonesia tergerus 0,27 persen atau Rp 43 triliun akibat pembatalan haji dan umrah 2020. Dampak ekonomi dihitung menggunakan analisis tabel input-output.

 
Dampak pembatalan keberangkatan haji dan umrah 2020 pada ekonomi dihitung dari opportunity loss akibat ketiadaan aktivitas haji dan umrah.
 
 

Analisis menggunakan data input-output tahun 2010. Meski data lama, ada asumsi yang melekat pada analisis input-output, yakni koefisien teknologi (efisiensi/cara dalam menghasilkan barang dan jasa tetap).

Bagi Indonesia sebagai negara berkembang, koefisien teknologi bisa dikatakan tak berubah selama satu dekade. Dalam teori ekonomi makro disebutkan, setiap kegiatan konsumsi masyarakat dalam perekonomian menghasilkan efek pengganda.

Bila kegiatan ekonomi meningkat, angka pengganda meningkat, juga sebaliknya. Secara teknis, multiplier dan perubahan output total atau sektoral akibat perubahan konsumsi bisa diketahui melalui perhitungan tabel input-output.

Pada analisis input-output terdapat analisis mutiplier effect. Ini untuk melihat yang terjadi pada variabel endogen (output sektoral dan output total) bila ada perubahan variabel eksogen, di antaranya permintaan akhir rumah tangga, belanja pemerintah, dan investasi.

Dampak pembatalan keberangkatan haji dan umrah 2020 pada ekonomi dihitung dari opportunity loss akibat ketiadaan aktivitas haji dan umrah.

Aktivitas itu mencakup jasa angkutan udara, perdagangan, serta penyediaan makanan dan minuman. Kegiatan ekonomi di tiga sektor ini berputar karena pengeluaran belanja rumah tangga (jamaah haji atau umrah) untuk keperluan ibadah mereka.

Pengeluaran rumah tangga ini variabel permintaan akhir yang memengaruhi output sektoral ataupun total perekonomian dalam analisis input-output. Bila permintaan akhir meningkat, ada kenaikan output sektoral ataupun total output dalam perekonomian.

Ketiga sektor ini mendapatkan perubahan permintaan akhir akibat aktivitas ekonomi haji dan umrah terhenti. Dampak pembatalan keberangkatan haji dan umrah 2020 di dunia penerbangan, mencapai Rp 10,8 triliun.

Angka itu terbagi dua, yakni dari angkutan jamaah haji dan umrah. Pada 2020, Indonesia mendapat kuota haji bagi 231 ribu jamaah. Karena itu, jamaah yang direncanakan akan diangkut maskapai domestik sebanyak 120,2 ribu jamaah atau 51,2 persen dari total jamaah.

Biaya angkut pulang pergi per jamaah pada musim haji 2020 sebesar Rp 28,6 juta, lalu dikalikan jumlah jamaah yang diangkut maskapai domestik, hasilnya Rp 4,3 triliun.

Pada 2020, sebelum pandemi, diperkirakan satu juta jamaah umrah akan ke Tanah Suci. Ini merujuk data 2018 dari Kemenag, jamaah umrah mencapai satu juta orang.

Tidak semua jamaah umrah menggunakan maskapai domestik. Asumsi jamaah yang menggunakan maskapai domestik 50 persen, yakni 500 ribu orang. Rata-rata harga tiket pesawat umrah Rp 13 juta maka pendapatan jasa angkutan udara Rp 6,5 triliun.

 
Selain alokasi dana PEN, insentif pajak UMKM 2020 juga menjadi salah satu insentif bagi UMKM terkait haji dan umrah.
 
 

Dampak UMKM

Aktivitas ekonomi lain yang kehilangan momentumnya adalah walimatus safar. Selamatan ini terkait penyediaan makanan dan minuman yang menyasar UMKM. Pada musim haji dan umrah 2020, diasumsikan terdapat belanja rumah tangga Rp 4,2 triliun.

Angka ini diperoleh dari rata-rata belanja per jamaah untuk tasyakuran sebelum berhaji Rp 7,5 juta per jamaah dengan total Rp 1,7 triliun. Jamaah umrah, diasumsikan rata-rata mengeluarkan Rp 2,5 juta per jamaah, totalnya Rp 2,5 triliun.

Haji dan umrah tak terlepas dari oleh-oleh. Setidaknya Rp 3,6 triliun hilang akibat pembatalan keberangkatan ke Tanah Suci. Asumsi belanja oleh-oleh Rp 5 juta per jamaah dan Rp 2,5 juta oleh jamaah umrah.

Dengan 231 ribu jamaah haji dan satu juta jamaah umrah, potensi ekonomi yang hilang Rp 3,6 triliun. Jadi, total loss akibat pembatalan haji dan umrah 2020 sebesar Rp 18,6 triliun. 

Angka yang hilang tersebut memutus aktivitas ekonomi lain terkait haji dan umrah. Misalnya, ketiadaan selamatan menggerus pendapatan pengusaha katering. Total kerugian ekonomi tersebut 0,27 persen dari PDB atau sekitar Rp 43 triliun (PDB atas dasar berlaku Indonesia 2019 sebesar Rp 16 ribu triliun).

Perlu kebijakan untuk menanggulangi dampak pembatalan haji 2020, terutama bagi UMKM. Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kementerian Koperasi dan UMKM yang baru terserap 0,02 persen dari Rp 123,4 triliun (Republika,7/7/20) bisa dimanfaatkan. Selain alokasi dana PEN, insentif pajak UMKM 2020 juga menjadi salah satu insentif bagi UMKM terkait haji dan umrah. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat