Peserta bersiap mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Ahad (5/7). | Republika/Putra M Akbar

Kabar Utama

Kampus Patuhi Protokol 

Pihak kampus tak ingin pelaksanaan UTBK jadi tempat penularan Covid-19.

JAKARTA -- Hari pertama pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) berjalan cukup lancar di tengah pandemi Covid-19. Pihak kampus pun mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat kepada para peserta ujian. 

UTBK merupakan syarat untuk mengikuti seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). UTBK 2020 dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada 5-14 Juli yang diikuti oleh 579.069 peserta terdaftar. Sedangkan UTBK tahap dua digelar pada 20 -29 Juli yang akan diikuti 124.806 peserta. 

Menurut Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), UTBK yang dimulai Ahad (5/7) diikuti 703.875 peserta. Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo mengatakan, LTMPT meminta peserta menaati protokol kesehatan dalam pelaksanaan UTBK. 

Peserta yang menurut hasil pemeriksaan suhunya di atas normal, tidak diperkenankan mengikuti ujian. Orang tua atau orang yang mengantar peserta ke lokasi ujian pun dilarang turun dari kendaraan untuk mencegah terjadinya kerumunan.  "Selain itu, selama UTBK setiap peserta wajib mengenakan masker dan pelindung wajah untuk mencegah penularan Covid-19," katanya, Ahad (5/7). 

photo
Sejumlah peserta antre dengan jarak sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahap 1 di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, Ahad (5/7). - (RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO)

Di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, ada sebanyak 16.666 calon mahasiswa yang akan mengikuti UTBK. Rektor Unsoed Suwarto mengatakan, peserta dibagi dalam dua gelombang pelaksanaan ujian. "Hal ini dimaksudkan agar ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid 19 bisa diterapkan secara optimal,'' kata dia. 

Berdasarkan pengamatan Republika, UTBK kali ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta ujian dari luar kota tidak boleh menginap di rumah saudaranya di Purwokerto.  Sebelum masuk ruang ujian, para peserta wajib melakukan pengecekan suut tubuh dan pemeriksaan formulir pendaftaran.  Peserta pun wajib menggunakan masker, sarung tangan, baju lengan panjang, dan dianjurkan menggunakan //face shield//. 

Bahkan, untuk peserta ujian yang berasal dari luar Jawa Tengah atau dari kota/kabupaten di Jawa Tengah yang berstatus zona merah atau yang menerapkan PSBB, wajib membawa surat hasil tes cepat dengan hasil non reaktif yang masih berlaku. Mereka yang tidak membawa surat hasil tes cepat, wajib menjalani rapid test oleh tim medis yang disediakan pihak Unsoed.

Ketua Panitia UTBK Unsoed Krisnhoe Maya Woelandari mengatakan, pihak panitia UTBK Unsoed menerapkan protokol kesehatan ketat  agar pelaksanaan UTBK tidak menjadi tempat penularan Covid 19. ''Ini semua kita terapkan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua pihak. Termasuk pengawas, saat masuk ruang ujian juga harus melaksanakan protokol kesehatan,'' katanya. 

photo
Sejumlah peserta mengikuti pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Ahad (5/7). Sebanyak 5 - (FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO)

Protokol ketat turut diterapkan Institut Teknologi Sumatera (Itera). Ada sebanyak 2.736 peserta yang mengikuti UTBK di Itera pada 5-7 Juli 2020. Peserta UTBK menjalani protokol kesehatan mulai dari pintu masuk gerbang kampung hingga selesai ujian. 

Peserta dipersilakan mengikuti ujian apabila suhu tubuhnya di bawah 37,5 derajat Celcius. Peserta yang melebihi suhu tersebut akan ditangani pihak medis.  Selain memerhatikan pelaksanaan protokol kesehatan, Rektor Itera Ofyar Z Tamin memastikan pihaknya menjamin kesiapan perangkat komputer dan jaringan. 

Ketua PMB Itera Irfanianta Arif Setyawan mengatakan, untuk memfasilitasi 2.736 peserta yang akan menjalani UTBK di kampus Itera, pihaknya menyiapkan 500 unit komputer yang terbagi ke dalam 22 blok ujian. Lokasi serta ruang ujiannya tersebar pada tiga gedung. 

“Dalam satu blok diisi hanya 20-30 orang  dengan menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing. Jadi jarak antar komputer peserta juga sudah diatur minimal satu meter sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar dia.

Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna menegaskan, peserta UTBK yang hasil tes cepatnya reaktif dan peserta yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada pelaksanaan UTBK gelombang pertama, masih diberi kesempatan mengikuti UTBK gelombang selanjutnya. Berdasarkan laporan yang diterima Panitia UTBK Unej, ada lima peserta yang tidak bisa mengikuti pelaksanaan UTBK di Unej.

photo
Peserta bersiap mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Ahad (5/7). - (Republika/Putra M. Akbar)

Para peserta tersebut mengirimkan surat elektronik ke pusat UTBK dengan alasan hasil tes cepatnya reaktif sebanyak empat peserta dan terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak satu peserta. 

"Kalau ada peserta yang hasil tes cepatnya reaktif bisa mengikuti tes UTBK pada tahap kedua atau berikutnya di tahap cadangan, sehingga mereka masih diberikan kesempatan untuk ikut UTBK," kata dia. 

Menurut dia, pihak LTMPT sudah mengantisipasi hal tersebut. Pelaksanaan UTBK di masa pandemi Covid-19 lebih fleksibel dibandingkan pelaksanaan UTBK sebelumnya. Apabila ada peserta UTBK tahap pertama yang reaktif dan terkonfirmasi positif Covid-19, maka yang bersangkutan bisa mengikuti pada UTBK tahap kedua pada  20-29 Juli 2020 dan UTBK cadangan pada Agustus 2020.

Ketua LTMPT Mohammad Nasih mengakui pelaksanaan UTBK sempat mengalami sejumlah kendala. Kendati demikian, ia mengeklaim kendala-kendala tersebut diselesaikan dengan cepat.  "Alhamdulillah, secara umum berjalan dengan baik dan lancar. Ada beberapa kendala, tetapi sudah teratasi," kata Nasih  kepada Republika, Ahad (5/7). 

photo
Petugas memberikan hand sanytizer kepada peserta yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Ahad (5/7). - (Republika/Putra M. Akbar)

Rektor Universitas Airlangga (Unair) ini menambahkan, kendala yang dialami, antara lain adalah server yang lambat. Hal ini menurutnya disebabkan karena kondisi riil berbeda dengan saat dilakukan simulasi oleh LTMPT. Menurut dia, kendala tersebut tak terlalu mengganggu proses UTBK. 

"Setelah patching, server yang lemot jadi lancar. Tapi server yang tadinya lancar malah jadi terputus. Tetapi ini juga sudah diselesaikan," kata dia lagi. 

Di luar kendala teknis, kendala lain muncul dari para pengantar peserta. Di masa pandemi seperti saat ini, LTMPT menerapkan peraturan ketat mengenai protokol kesehatan. Namun, kata dia, ada beberapa pengantar yang tidak mematuhi protokol kesehatan. "Setelah diingatkan, mereka paham dan patuh," kata dia lagi.  Ia berharap UTBK pada hari-hari berikutnya bisa berjalan tanpa adanya kendala. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat