Pekerja beraktivitas di kawasan proyek alun-alun Kota Depok, di Grand Depok City (GDC) Cilodong Depok, Jawa Barat, Kamis (10/1/2019). Pembangunan alun-alun tersebut telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai pada akhir Januari 2019 | ANTARA FOTO

Bodetabek

Alun-Alun Depok Masih Ditutup untuk Umum

Masyarakat Depok berharap alun-alun segera dibuka.

 

DEPOK -- Aparat Satpol PP Kota Depok dikerahkan untuk menjaga Alun-Alun Kota Depok yang masih ditutup untuk umum. Pasalnya, selain karena pandemi Covid-19, fasilitas publik tersebut sedang dilakukan pemeliharaan oleh pihak ketiga atau kontraktor pelaksana pembangunan.

"Alun-alun ditutup untuk umum sejak 15  Maret 2020 karena adanya pandemi Covid-19. Saat ini, juga ada kegiatan pemeliharaan yang dikerjakan, termasuk rencana pembangunan pagar pembatas sebagai upaya pengamanan aset Pemerintah Kota (Pemkot)," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Hutan Raya (Tahura) Kota Depok, Purnomo Sujudi, Kamis (18/6).

Selain rencana pembangunan pagar pembatas, lanjutnya, ada beberapa perbaikan lainnya, seperti penggantian pohon yang mati, perbaikan lapangan basket, serta perbaikan utilitas lainnya.

"Kami di sini hanya bagian inventarisir kerusakan. Selanjutnya, untuk perbaikan, masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana pembangunan, di bawah naungan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok," ujar dia.

Dia mengatakan, upaya menghalau pengunjung yang datang ke Alun-Alun Depok, pihaknya menerjunkan lima petugas Satpol PP Depok yang setiap hari berjaga untuk menghalau pengunjung. Selain menempatkan petugas keamanan di beberapa titik, pihaknya juga memasang imbauan melalui videotron, terkait belum bisa dipergunakannya seluruh fasilitas di alun-alun.

“Kendati demikian, masih ada saja warga yang berdatangan. Kami juga menempatkan beberapa petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang membantu menutup pintu masuk kawasan alun-alun," kata Purnomo.

Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional dan beberapa fasilitas umum telah dibuka, tapi untuk Alun-Alun Depok belum boleh dibuka untuk umum. 

"Untuk pembukaan kembali alun-alun, kata Purnomo, diprediksi paling cepat pada Desember 2020. Namun, kami masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut. Kami mohon maaf atas kebijakan tersebut dan diharapkan masyarakat bisa memahami, mengingat situasi yang belum kondusif serta untuk kebaikan bersama," kata Purnomo.

 

Terbatas

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok telah membuka Perpustakaan Umum Kota Depok. Namun, pelayanan masih dengan pembatasan, yakni dengan diterapkan sistem close access.

"Dalam sistem close access, masyarakat yang ingin meminjam buku tidak diperkenankan mengambil buku langsung di rak koleksi, tetapi harus melalui petugas," kata Kepala Diskarpus Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah di gedung Perpustakaan Umum Kota Depok, Kamis (18/6).

Menurut Siti, untuk teknisnya, pemustaka terlebih dahulu memilih buku melalui Online Public Access Catalogue (OPAC) atau katalog online Perpustakaan Umum Kota Depok. Kemudian, setelah menemukan buku yang dicari, dapat melapor kepada petugas dan petugas akan mengambilkan buku tersebut.

"Kami hanya melayani pengembalian buku, perpanjangan peminjaman buku, dan peminjaman buku untuk dibawa pulang. Pemustaka tidak diperkenankan membaca di area perpustakaan," kata dia.

Dia menambahkan, semua pelayanan berada di lantai satu gedung Perpustakaan Umum Kota Depok. Pemustaka tidak diperkenankan ke lantai dua. "Bagi yang ingin datang ke Perpustakaan Umum Kota Depok diharapkan tetap menjalankan protokol kesehatan. Salah satunya dengan menggunakan masker. Jika ada yang bandel, tidak akan kami layani," kata Siti.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat