Calon penumpang antre sebelum pemberangkatan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/5). | FAUZAN/ANTARA FOTO

Tajuk

Jangan Menyerah

Kunci kemenangan perang melawan Covid itu adalah kedisiplinan kita semua.

Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menghadapi tantangan baru. Hal itu berupa sikap masyarakat yang mulai abai dengan bahaya Covid-19.

Sebagian masyarakat bahkan menyuarakan protesnya dengan memunculkan tagar “Indonesia terserah”.  Protes itu semula disuarakan oleh tenaga kesehatan yang kecewa dengan penanganan Covid-19 akhir-akhir ini. Dengan cepat, protes itu mendapat sambutan luas di media sosial.

Kita memang patut sangat khawatir dengan perkembangan penanggulangan Covid-19 di Tanah Air. Saat kurva penderita positif Covid-19 negara-negara lain sudah mulai melandai, Indonesia justru belum ada tanda-tanda akan menurun. Bahkan, hingga saat ini kita belum tahu, apakah kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai puncaknya atau belum.

Dalam kondisi yang masih sangat berbahaya ini, sikap pemerintah justru terlihat seperti kendur.  Kebijakan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemberian izin operasional bagi kendaraan menjelang mudik, adalah contohnya. Masyarakat yang tadinya sudah mau disiplin untuk tidak keluar rumah, menjaga jarak dan memakai masker pun menjadi seperti frustrasi.

 
Kunci kemenangan perang melawan Covid itu adalah kedisiplinan kita semua. Kedisiplinan pemerintah untuk membuat kebijakan mengadang Covid-19 dan konsisten untuk menjalankannya.
 
 

Di mana-mana kita melihat pemandangan yang sangat menyesakkan dada. Masyarakat berbondong-bondong menghadiri penutupan Mc Donald’s Tamrin Jakarta. Di Bandara Soekarno-Hatta, calon penumpang menumpuk. Di sejumlah pasar dan mal-mal yang baru buka, warga menyemut seperti tak takut dengan bahaya Covid-19. Mereka seolah melupakan protokol kesehatan yang selama ini disiplin dijalankan.

Melihat kondisi tersebut, wajar jika tenaga kesehatan yang selama ini gigih mengadang Covid-19, menjadi patah semangat dan hampir putus asa. Wajar saja muncul ungkapan “Indonesia terserah”. “Kami sudah berjuang mati-matian bertaruh nyawa, tapi tak ada yang peduli. Sekarang terserah mau seperti apa,” begitu kira-kira kata mereka.

Kita tentu tak ingin situasi seperti ini terus berlangsung. Perang melawan Covid-19 masih jauh dari selesai. Jangan menyerah sebelum kita memenangkan perang ini.

Kunci kemenangan perang melawan Covid itu adalah kedisiplinan kita semua. Kedisiplinan pemerintah untuk membuat kebijakan mengadang Covid-19 dan konsisten untuk menjalankannya. Pemerintah jangan terlihat lembek dan justru mematahkan semangat warga yang ingin agar Covid-19 segera berlalu.

Pemerintah jangan pula membuat bingung masyarakat dengan kebijakan yang berubah-ubah. Pejabat pemerintah perlu memberikan contoh yang baik, bagaimana seharusnya Covid-19 dicegah. Bukan malah melanggar apa yang telah diatur atau disepakati.

Masyarakat, agar tak berputus asa dengan kondisi yang ada, tetaplah disiplin untuk mengikuti semua aturan pemerintah dan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 dengan ketat. Kita yakin, bangsa ini mampu keluar sebagai pemenang melawan pandemi Covid-19. Jangan menyerah, kita harus terus bersama-sama berjuang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat