Seorang warga mengenakan masker berjalan-jalan di Brussel, Belgia. | AP/Francisco Seco

Kisah Mancanegara

Warga Belgia Serbu Pertokoan 

Presiden Turki mengumumkan pemberlakukan kembali lockdown di Istanbul

 

Oleh RIZKY JARAMAYA, RIZKY SURYARANDIKA

Sejumlah pertokoan di Belgia kembali dibuka pada Senin setelah tutup selama 50 hari akibat pemberlakuan lockdown. Warga Belgia rela mengantre selama beberapa jam sebelum toko dibuka untuk berbelanja pertama kalinya sejak lockdown diberlakukan pada 18 Maret lalu. 

Menteri Kesehatan Belgia Maggie De Block menyatakan keprihatinan atas laporan mengenai antrean panjang di sejumlah pertokoan. Dia mendorong seluruh warga Belgia untuk tetap mematuhi aturan untuk menjaga jarak sosial. 

"Ini tidak terlalu menggembirakan," ujar De Block, dilansir Anadolu Agency.  

Toko perabot dan olahraga menjadi sasaran utama bagi warga Belgia di pinggiran kota untuk berbelanja. Sementara, di pusat kota warga ramai mendatangi toko pakaian dan toko pengecer nonmakanan. 

Para pelanggan rela menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk mengantre sepanjang ratusan meter. Pemilik toko menetapkan kebijakan bahwa pelanggan harus menyelesaikan transaksi mereka dalam 30 menit. 

Sebagian besar toko tetap memberlakukan aturan untuk mencegah penyebaran virus korona. Mereka mengharuskan seluruh pelanggan maupun karyawan untuk mengenakan masker. Mereka juga memberlakukan aturan jaga jarak sosial dengan mengatur antrean di kasir. 

Beberapa toko pakaian menutup ruang ganti dan menawarkan kebijakan pengembalian tanpa syarat jika barang yang dibeli tidak sesuai dengan pelanggan. Nantinya pakaian yang dikembalikan tersebut akan disemprot desinfektan dan dikarantina. 

Pemerintah Belgia telah melonggarkan lockdown secara bertahap. Setelah pertokoan diizinkan buka, warga berharap pemerintah dapat kembali membuka sekolah. Namun, pemerintah menyatakan akan melonggarkan lockdown secara lebih lanjut jika statistik penularan virus korona mengalami penurunan yang stabil. Menurut data terbaru dari Layanan Kesehatan Masyarakat Federal, dalam 24 jam terakhir ada 368 kasus infeksi baru dengan 62 kematian. 

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pemberlakukan kembali lockdown di Istanbul dan kota-kota besar lainnya mulai 16 Mei. Tujuannya dalam rangka memutus penyebaran virus corona.

photo
Penampakan Masjid Sultan Ahmad yang legendarsi di Istanbul yang kosong di masa pandemi. - (AP/Emrah Gurel)

Pada akhir pekan lalu, Turki sempat melonggarkan lockdown yang berlaku sejak 21 Maret. Para lansia diizinkan keluar rumah lagi menghirup udara segar selama empat jam. Pusat perbelanjaan, tukang cukur dan salon juga sempat dibuka lagi "Akan kembali dilakukan lockdown pada 16-19 Mei," kata Erdogan dalam pengumuman tersebut seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa, (12/5).

Erdogan menyatakan pemerintahannya berusaha mengembalikan aktivitas masyarakat seperti normal lagi. Hanya saja, Erdogan mewanti-wanti akan munculnya perubahan gaya hidup akibat corona. "Kita memasuki periode baru dimana aturan kebersihan dan jarak sosial perlu dipatuhi secara ketat. Kita sudah melihat contohnya bagaimana ketidakpatuhan mengarah pada bencana besar," ujar Erdogan. 

Semenjak pandemi corona, Turki memberlakukan jam malam setiap hari di 31 kota, termasuk di Istanbul dan Ankara. Perpanjangan lockdown dilakukan karena 19 Mei merupakan hari libur nasional di Turki.  Sementara ini, orang yang positif corona di Turki mencapai 140 ribu. Dari jumlah tersebut, 3.841 orang meninggal dunia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat