Bupati Bogor Ade Yasin (kanan) memantau operasional KRL sambil menggelar tes korona di Stasiun Bojonggede, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). | ANTARA FOTO

Bodetabek

Stasiun Jadi Sasaran Tes Korona

Pemkab menggelar 100 tes di Stasiun Bojonggede, sementara Pemkot Bogor melaksanakan 500 tes di Jalan Suryakencana.

BOGOR -- Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), terus menyasar tempat keramaian untuk menggelar tes cepat (rapid test) dan swab guna mendeteksi penyebaran Covid-19. Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin menjelaskan, pemkab sengaja menyasar penumpang KRL Co.mmuter Line di Stasiun Bojonggede untuk memetakan penanganan virus korona. Ade menjelaskan, petugas kesehatan menyediakan 100 alat polymerase chain reaction (PCR) dan 100 alat rapid test dengan menyasar penumpang KRL.

Menurut Ade, pergerakan masyarakat di Stasiun Bojonggede tidak hanya berasal dari Kabupaten Bogor, tetapi juga ada warga Kota Bogor. Dia menjelaskan, petugas mengajak 100 penumpang untuk mengikuti rapid test terlebih dulu. Dengan begitu, ketika hasilnya menunjukkan reaktif positif Covid-19, baru dilakukan tes swab.

Dia menyebut, hasil 100 rapid test menunjukkan satu penumpang perempuan berusia 35 tahun dinyatakan reaktif Covid-19. "Satu orang hasil rapid test positif. Lalu, kita tahan di sini untuk di-(tes)-swab, tinggal lihat hasilnya seperti apa," kata Ade saat ditemui di Stasiun Bojonggede, Senin (11/5).

Ade mengatakan, petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor bertugas mendata pasien itu dan pergerakannya selama ini berinteraksi dengan siapa saja. Hal itu dilakukan agar terdeteksi wilayah yang warganya berpotensi terinfeksi virus korona. Dia pun berjanji akan melaksanakan tes di pasar tradisional ataupun lokasi kerja yang dihuni ratusan atau ribuan karyawan. "Sekarang itu bagaimana memetakan positif itu di mana saja, jadi kita tidak hanya swab di stasiun, tapi juga di pasar juga di pabrik-pabrik," ujar Ade.

Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, menjelaskan, pelaksanaan tes swab dan rapid test di Stasiun Bojonggede menyasar penumpang rute Bogor-Jakarta dan sebaliknya. Untuk mempercepat pemeriksaan, pihaknya mengerahkan 20 tenaga medis. Mike menerangkan, bagi penumpang yang dinyatakan reaktif Covid-19, nanti hasil tes swab ketika sudah keluar langsung disampaikan ke pasien melalui nomor ponsel yang tertera dalam formulir pendaftaran. Kemudian, pihaknya langsung melakukan pelacakan demi mengisolasi penyebaran virus korona. "Yang positif kita tracing, tempat tinggalnya di mana, kita segera koordinasikan," ucap Mike.

Sementara, pada saat bersamaan, Pemkot Bogor juga menggelar rapid test di Jalan Suryakencana dengan menyasar 500 pedagang dan pengunjung. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan, setelah melaksanakan tes di Stasiun Bogor, kini giliran tempat keramaian lain yang digelar tes. Menurut dia, semakin banyak masyarakat yang mengikuti rapid test dan kemudian swab bagi yang dinyatakan reaktif, pemkot bisa lekas mengambil langkah preventif.

Bantuan BIN

photo
Ilustrasi rapid test- (AHMAD SUBAIDI/ANTARA FOTO)

Bima menyebut, pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sulit berhasil jika tidak diikuti dengan tes massif di lapangan. Dia pun menyambut baik bantuan yang dikirim Pemprov Jabar dan Badan Intelijen Negara (BIN) itu. "Karena itu, (tes) ini akan kita lakukan rutin, baik yang dari bantuan provinsi maupun BIN," kata Bima.

Bima menegaskan, pihaknya perlu mengonsentrasikan dua titik keramaian, yaitu stasiun dan pasar di Kota Bogor untuk menjadi sasaran lokasi tes. Diharapkan, ketika ada warga yang menunjukkan hasil reaktif versi rapid test, diikuti langkah tes swab, dan pemkot bisa melokalisasi kasus supaya tidak menyebar luas. Dia juga mengeluhkan, selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran, pasar semakin dipadati masyarakat. 

Petugas yang dikerahkan untuk mengatur pedagang dan pembeli pun kewalahan mengingatkan mereka untuk menjaga jarak. "Nah, karena itu kita imbangi dengan tes ini. Pekan ini insya Allah ada lagi di sini, jadi kita akan rutinkan, frekuensinya akan kita tingkatkan," ujar Bima menjelaskan.

Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen (Purn) Nono Suharsono, menjelaskan, BIN dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung pemkot menggelar tes massal dalam upaya mendeteksi kasus Covid-19 di masyarakat. Instansinya mengerahkan dua mobile laboratory serta menggunakan helm thermal KC wearable yang dapat mendeteksi suhu tubuh hingga jarak 10 meter. Neno menjelaskan, apabila terdapat hasil reaktif, petugas melanjutkan tes swab. 

Dengan metode pendeteksian seperti itu, kata dia, diharapkan masyarakat bisa tenang dalam beraktivitas sehari-hari. "Kegiatan tersebut merupakan instruksi langsung dari Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan dalam memutus mata rantai Covid-19 di Indonesia," kata Nono.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat