Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (28/4). Seiring dengan bertambahnya permintaan saat Ramadhan, bawang merah saat ini mengalami kenaikan dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram. | Edi Yusuf/Republika

Kabar Utama

Bahan Pangan Defisit

Jokowi menekankan agar manajemen pengelolaan beras di dalam negeri ditingkatkan.

 

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti stok bahan pangan yang mengalami defisit di sejumlah daerah. Berdasarkan laporan yang ia terima, defisit bahan pangan terjadi untuk komoditas beras, jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, telor ayam, gula pasir, dan bawang putih.

Jokowi meminta para menteri secepatnya bergerak mengatasi permasalahan tersebut. “Langkah-langkah antisipasi harus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi rakyat kita,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas lanjutan pembahasan antisipasi kebutuhan pokok, di Istana Bogor, Selasa (28/4).

Jokowi mengungkapkan, stok beras defisit di tujuh provinsi, stok jagung defisit di 11 provinsi, stok cabai besar defisit di 23 provinsi, stok cabe rawit defisit di 19 provinsi, stok bawang merah defisit di satu  provinsi, dan stok telor ayam defisit di 22 provinsi. Stok gula pasir juga diperkirakan defisit di 30 provinsi dan stok bawang putih diperkirakan defisit di 31 provinsi.

Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi juga meminta agar dilakukan kalkulasi kebutuhan bahan pokok di setiap daerah. Tujuannya supaya dapat diketahui daerah mana saja yang stok bahan pangannya surplus ataupun defisit. 

Selain itu, Presiden meminta distribusi kebutuhan pokok terus diperbaiki. Daerah yang mengalami defisit bisa mendapat pasokan dari daerah lain yang surplus. Karena itu, ia menekankan agar transportasi distribusi pangan antardaerah, terutama antarpulau tak terhambat.

Jokowi menyebut beberapa daerah telah mengalami hambatan dalam proses distribusi bahan kebutuhan pokok. “Karena dengan penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), beberapa kabupaten/kota saya mendengar ada yang sudah mulai terganggu, terutama yang berkaitan dengan transportasi pesawat,” ujar dia.

Menurut dia, distribusi bahan pangan menggunakan pesawat akan terhambat jika maskapai hanya diperbolehkan membawa logistik. Jokowi pun meminta kebijakan pelarangan maskapai mengangkut penumpang dikaji ulang. 

“Pesawat kalau yang jalan hanya kargonya, penumpangnya tidak, hitung-hitungannya akan sangat sulit. Karena sebetulnya kargo itu mengikuti pesawat yang berpenumpang. Intinya jangan sampai distribusi bahan pokok, bahan-bahan yang penting itu terganggu,” jelas dia.

Terkait stok beras yang defisit di tujuh provinsi, Jokowi yakin ketersediaan komoditas bakal mencukupi karena akan ada panen raya dalam waktu dekat. Menurut Jokowi, produksi beras pada panen raya diperkirakan mencapai 5,62 juta ton. 

“Kita berharap puncak panen raya di bulan April ini produksi beras kita, kemarin saya mendapatkan laporan, bisa mencapai 5,62 juta ton. Ini sangat bagus,” kata dia.

Jokowi menekankan agar manajemen pengelolaan beras di dalam negeri ditingkatkan guna menghadapi ancaman krisis pangan yang sebelumnya telah disampaikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO) sebagai imbas dari pandemi corona saat ini. Karena itu, ia menginstruksikan agar ketersediaan beras betul-betul dihitung secara akurat. 

 “Hitung betul secara detail mengenai ketersediaan stok , tentu saja dengan memperhitungkan stok di masyarakat, stok di penggilingan, stok di gudang, dan stok di bulog,” tambah dia.

Presiden juga meminta agar Bulog tetap membeli gabah milik petani dengan harga yang layak dan fleksibilitas yang memadai. Selain itu, Jokowi menginstruksikan agar dilakukan antisipasi stok beras nasional menghadapi kemungkinan kemarau panjang di 2020, meskipun prediksi dari BMKG tak menyebutkan adanya cuaca ekstrem.

 
photo
Pekerja memanggul beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (27/4/2020). Pemerintah menjamin ketersediaan pangan selama bulan Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 tetap aman dengan total stok beras mencapai 15 juta ton yang cukup hingga beberapa bulan ke depan. - (Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, pemerintah bakal mendistribusikan bahan pangan dari daerah-daerah dengan pasokan surplus ke daerah lain yang kekurangan. Airlangga menilai, sistem itu bisa membuat ketersediaan bahan pangan merata di seluruh daerah di tengah pandemi Covid-19 dan momentum Ramadhan.

"Dan tentunya akan ada distribusi dari daerah panen ke daerah kurang stok," ujar Airlangga seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi. Politikus Partai Golkar itu menyampaikan, pemerintah terus memantau perkembangan produksi dan harga bahan pangan di semua daerah di Indonesia. Hingga akhir April ini, panen beras diprediksi mencapai 5,6 juta ton dan cadangan nasional 6,3 juta ton. Artinya, ujar Airlangga, cadangan beras nasional masih mencukupi untuk menutup kebutuhan seluruh masyarakat dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, pemerintah juga mencatat ketersediaan pasokan jagung nasional mencapai 1,4 juta ton, cabai besar 12.641 ton, cabai rawit 26.353 ton, bawang merah 1,3 juta ton, telur ayam 46.413 ton, daging ayam 154.763 ton, dan daging sapi 133.944 ton.

Airlangga menambahkan, pasokan impor bawang putih yang akan masuk akhir bulan ini, ditambah hasil panen di Jawa Tengah, diharapkan mampu mengatasi defisit stok komoditas tersebut di pasaran. Airlangga mengatakan, pemerintah sudah menerbitkan izin impor hingga ratusan ribu ton. Namun, bawang putih yang masuk ke pasar domestik baru mencapai 72.400 ton.

Pemerintah juga telah merealisasikan kebijakan relaksasi impor sebagaimana tercantum dalam Permendag Nomor 27/2020 tentang penghapusan sementara syarat SPI untuk bawang putih dan bawang bombai yang berlaku sampai 31 Mei 2020.

 
photo
Warga antre untuk membeli gula pada operasi pasar yang digelar di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (28/4/2020). Operasi pasar gula yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan distributor tersebut menjual gula sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). - (Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO)

“Sehingga masih ada barang yang masuk di akhir bulan ini dan juga diharapkan jumlahnya nanti akan semakin meningkat yang tersedia di pasar,” ujar dia. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan persetujuan impor (PI) sebanyak 157.000 ton bawang putih untuk mengatasi kelangkaan di pasar. Pemasukan impor bawang putih itu dilakukan bertahap hingga Mei 2020.

Selain itu, kata Airlangga, pasokan bawang putih di domestik juga akan terbantu dengan bergulirnya musim panen seperti yang terjadi di sentra produksi di Temanggung, Jawa Tengah.

Saat ini, beberapa provinsi disebut masih mengalami surplus bawang putih di tengah kelangkaan yang dialami sebagian besar provinsi di Indonesia. Pemerintah akan mendistribusikan bawang putih dari provinsi yang surplus untuk memenuhi kebutuhan di provinsi yang defisit.

Sedangkan untuk gula pasir, pemerintah mengalihkan pasokan gula untuk kebutuhan industri (gula rafinasi) ke sektor konsumsi. Namun,terdapat kendala izin edar dan pengemasan ulang (repackaging). Dia mengatakan, sebanyak 182.762 ton gula pasir dari pengalihan di industri ke konsumsi akan segera masuk ke pasar.

“Kemudian pengalihan gula rafinasi sebanyak 191.762 ton, dan ini adalah masalah repackaging dan izin peredaran, sehingga akan ada 182.762 ton, yang akan masuk ke pasar,” kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat