Petugas PDAM Tirta Daroy menunjukkan meteran air ilegal hasil sitaan petugas dari rumah warga di Banda Aceh, Aceh, Kamis (25/2). | ANTARA FOTO

Bodetabek

Pelanggan PDAM di Depok Diminta Catat Meteran Sendiri

PDAM Depok sangat berharap kerja sama dengan pelanggan dapat terjalin baik.

DEPOK -- PDAM Tirta Asasta Kota Depok mengeluarkan kebijakan dengan mengajak para pelanggan untuk aktif membaca meteran secara mandiri. Hal itu dilakukan untuk mengurangi aktivitas petugas PDAM di lapangan guna mendukung penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan di Kota Depok demi menanggulangi pandemi virus korona.

Manajer Pemasaran PDAM Tirta Asasta Kota Depok, Imas Diah Pitaloka, mengatakan, PSBB di Kota Depok yang mulai diterapkan pada Rabu hingga Selasa (28/4), harus ditaati. "Kami memutuskan untuk mengurangi kegiatan lapangan dengan mengadakan program Baca Meter Mandiri," ujarnya di kantor PDAM Tirta Asasta, Kota Depok, Rabu (15/4).

Imas menyampaikan, pihaknya sangat berharap kerja sama dengan pelanggan dapat terjalin baik. Karena itu, program pembacaan meter pelanggan secara mandiri wajib dilaksanakan setiap pelanggan PDAM untuk kemudian dilaporkan ke nomor resmi milik petugas. "Program Baca Meter Mandiri ini adalah pencatatan angka meter air atau pengambilan gambar atau foto meter air yang dilakukan oleh pelanggan dan dikirimkan ke kantor PDAM Tirta Asasta Kota Depok," kata Imas.

Dia menjelaskan, pengiriman data angka meter tersebut tentunya harus disertai keterangan nomor identitas pelanggan masing-masing. Adapun batas waktu pengiriman datanya, yaitu pada 1 April-20 April 2020. "Pelaksanaan program Baca Meter Mandiri ini berlangsung sampai dengan adanya pemberitahuan lebih lanjut." 

Menurut Imas, langkah membaca meteran secara mandiri bertujuan agar pergerakan petugas berkurang. Nantinya, petugas tidak perlu membaca langsung ke rumah-rumah, tetapi langsung mengolah data secara daring berdasarkan laporan pelanggan. Dengan begitu, aktivitas pertemuan antarmanusia dapat dikurangi untuk memutus rantai penyebaran korona. 

Imas menegaskan, program Baca Meter Mandiri tentunya tidak akan berjalan baik tanpa komitmen kuat dari pelanggan PDAM. Dia pun mengucapkan terima kasih bagi pelanggan yang mau berpartisipasi. "Kami akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan dan dengan pandemi Covid-19 ini diharapkan bagi masyarakat untuk #stayathome #workfromhome agar tetap #stayhealthy," ucap Imas.

 

Ratusan personel

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menerjunkan sekitar 500 personel setiap harinya untuk mengangkut sampah yang diproduksi rumah tangga. Kabid Kebersihan DLHK Kota Depok, Iyay Gumilar, menyatakan, sebanyak 120 truk dioperasikan untuk mengangkut sampah yang diprediksi meningkat akibat pemberlakuan PSSB yang diiringi kebijakan perusahaan agar karyawannya bekerja dari rumah selama masa wabah korona.

"Kebijakan pemerintah terkait imbauan masyarakat untuk tetap berada di rumah selama pandemi Covid-19 berakibat pada peningkatan volume sampah Kota Depok," ujar Iyay di Balai Kota Depok, Rabu.

Dia mengatakan, aktivitas masyarakat saat ini yang lebih banyak dilakukan di rumah memicu penambahan 100 ton sampah per hari dibandingkan sebelumnya. Menurut Iyay, biasanya volume sampah yang diangkut 700 ton, kini menjadi 800 ton per hari. Dia berharap masyarakat dapat membantu petugas dengan melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang, baik organik maupun anorganik. 

"Untuk mengangkut sampah, kami membatasi waktu pengangkutan sampah. Untuk Senin hingga Sabtu, hanya dilakukan sampai pukul 12.00 WIB. Sedangkan Ahad, dikhususkan pengangkutan sampah di jalan protokol dengan armada 10 truk," kata Iyay menjelaskan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat