Kecerdasan buatan (ilustrasi). | Pixabay

Ekonomi

Mengenal Agentic AI, Masa Depan Transformasi Digital Indonesia

AI dapat berkontribusi hingga 10 persen dari PDB nasional.

JAKARTA – Agentic AI, kecerdasan buatan yang mampu memahami konteks, mengambil keputusan mandiri, dan bertindak secara intuitif, tengah menjadi pusat perhatian dalam revolusi digital global. Teknologi ini diyakini akan mengubah cara industri bekerja, dari keuangan hingga asuransi, dengan mempercepat produktivitas dan menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih personal.

Agentic AI kini juga mulai dikembangkan di Indonesia dengan peluncuran resmi Dyna.Ai, perusahaan AI-as-a-Service berbasis di Singapura, melalui ajang Dyna Day 2025 di Jakarta. Acara ini mempertemukan pemimpin industri finansial dan asuransi untuk membahas bagaimana Agentic AI dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Andreas Tjendra, AI National Roadmap Advisor, menegaskan potensi besar teknologi ini. “Secara global, AI diperkirakan akan berkontribusi hingga 15,7 triliun dolar AS bagi perekonomian. Di Indonesia sendiri, World Bank memperkirakan AI dapat memberikan dampak hingga 10 persen dari PDB nasional. Meski sebelumnya kita tertinggal dalam revolusi industri terdahulu, saat ini Indonesia berada pada posisi strategis untuk memimpin ‘Revolusi Nasional AI,’ berbekal populasi besar dan percepatan adopsi digital,” katanya dalam siaran pers, Jumat (26/9/2025).

Agentic AI diyakini juga akan memperkuat daya saing sektor keuangan. Saat Prihartono, Wakil Sekretaris Jenderal II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), menyebut perusahaan fintech lokal akan terus mengadopsi AI, meski masih menghadapi tantangan berupa keterbatasan talenta, infrastruktur, dan keterampilan adopsi.

“AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas, menyederhanakan proses operasional, dan memperkuat keterlibatan pelanggan, sehingga mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang lebih dinamis,” ujarnya.

Dalam industri asuransi, Agentic AI dinilai mampu menyelesaikan persoalan struktural. Kepala Departemen Klaim dan Manfaat Asuransi Jiwa Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Dian Budiani menekankan, peningkatan klaim kesehatan, proses bisnis yang kompleks, serta rendahnya kepercayaan konsumen merupakan tantangan utama.

“Agentic AI dapat menjadi solusi transformatif dengan menyederhanakan proses klaim, meningkatkan efektivitas deteksi fraud, dan menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih unggul.”

Lawrence Lu, Managing Director dan Head of Southeast Asia Dyna.Ai, menjelaskan peran perusahaan dalam menghadirkan solusi ini. Dia menjelaskan, Agentic AI mampu beradaptasi dengan konteks budaya dan realitas bisnis. Menggabungkan otomatisasi dan wawasan lokal, kami membantu organisasi untuk berkembang lebih cepat, personalisasi layanan, serta membangun kepercayaan jangka panjang dengan pelanggan.

Berbagai solusi Dyna.Ai, mulai dari Agent Studio, Agent Store, TextGPT, VoiceGPT, hingga AvatarGPT, dirancang untuk memungkinkan perusahaan mengimplementasikan AI secara cepat dan efektif lintas platform dan bahasa, sehingga kuat secara teknologi sekaligus relevan dengan konteks beragam pasar Indonesia,” jelasnya.

“Inti dari transformasi digital bukan hanya pada teknologinya, melainkan pada manusia yang dilayaninya. AI memungkinkan respons yang tepat, adaptasi budaya, serta penciptaan nilai yang membangun kepercayaan dan kemitraan jangka panjang dalam ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat,” kata Lawrence Lu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat