
Internasional
Kecelakaan India Air Sisakan Penyintas Tunggal
Kecelakaan Air India pada hari Kamis melibatkan Boeing 787 berusia 12 tahun.
MUMBAI – Penyelidik terus memindai lokasi salah satu bencana penerbangan terburuk di India. Sementara Perdana Menteri Narendra Modi bertemu dengan satu-satunya penumpang yang selamat pada hari Jumat, sehari setelah penerbangan Air India jatuh dan menewaskan 241 orang di dalamnya dan beberapa orang di darat.
Boeing 787 tujuan London menghantam sebuah asrama perguruan tinggi kedokteran ketika jatuh di daerah perumahan di kota barat laut Ahmedabad beberapa menit setelah lepas landas pada hari Kamis.
Tes DNA dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah yang sebagian besar hangus hingga tidak dapat dikenali lagi. Diperkirakan lebih banyak korban akan ditemukan dalam pencarian di lokasi jatuhnya pesawat. Tidak ada informasi apakah kotak hitam – data penerbangan dan perekam suara kokpit – telah ditemukan.
Pesawat itu menabrak sebuah gedung yang menampung asrama perguruan tinggi kedokteran dan terbakar, menewaskan beberapa mahasiswa, di kota yang merupakan ibu kota Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi.
Lihat postingan ini di Instagram
"Kita semua terpukul dengan tragedi udara di Ahmedabad. Hilangnya begitu banyak nyawa secara tiba-tiba dan memilukan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," kata Modi di media sosial setelah mengunjungi situs tersebut. “Kami memahami penderitaan mereka dan juga mengetahui bahwa kekosongan yang ditinggalkan akan dirasakan selama bertahun-tahun yang akan datang.”
Korban yang selamat terlihat dalam rekaman televisi saat bertemu Modi di rumah sakit pemerintah tempat dia dirawat karena luka bakar dan cedera lainnya.
Viswashkumar Ramesh mengatakan kepada stasiun televisi nasional India bahwa dia masih tidak percaya dirinya masih hidup. Dia mengatakan pesawat sepertinya terjebak segera setelah lepas landas. Katanya kemudian lampu menyala, dan tepat setelah itu ia berakselerasi tetapi tampaknya tidak mampu mencapai ketinggian sebelum jatuh.
Dia mengatakan, sisi pesawat tempat dia duduk jatuh ke lantai dasar sebuah gedung dan ada ruang baginya untuk melarikan diri setelah pintunya terbuka. Dia melepaskan sabuk pengamannya dan memaksakan diri keluar dari pesawat. “Ketika saya membuka mata, saya menyadari bahwa saya masih hidup,” katanya.

Seorang petugas medis mengatakan Vishwashkumar Ramesh terlempar keluar dari pesawat dan berjalan ke ambulans terdekat untuk mendapatkan bantuan. Dhaval Gameti, yang merawat Ramesh, mengatakan kepada The Associated Press bahwa Ramesh mengalami disorientasi dengan banyak luka di sekujur tubuhnya, namun ia tampaknya sudah keluar dari bahaya.
Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India sedang melakukan penyelidikan, dan partisipan AS dalam penyelidikan tersebut diperkirakan mencakup orang-orang dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, Administrasi Penerbangan Federal, Boeing dan General Electric.
Petugas medis sedang melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi mereka yang terbunuh, kata presiden Federasi Asosiasi Medis Seluruh India, Akshay Dongardiv. Sementara itu, keluarga yang berduka berkumpul di luar rumah sakit Sipil di Ahmedabad pada hari Jumat.
Dua dokter di rumah sakit tersebut mengatakan, jenazah empat mahasiswa kedokteran yang tewas di darat setelah kecelakaan pesawat telah diserahkan kepada keluarga mereka. Mereka mengatakan setidaknya 30 siswa lainnya yang terluka masih dirawat di rumah sakit dan setidaknya empat di antaranya dalam kondisi kritis. Modi mengadakan pertemuan dengan para pejabat senior pada Jumat dan bertemu dengan beberapa orang yang terluka di lapangan selama kunjungan ke rumah sakit.

Kecelakaan Air India pada hari Kamis melibatkan Boeing 787 berusia 12 tahun. Pesawat Boeing telah diganggu oleh masalah keselamatan pada jenis pesawat lainnya. Menurut para ahli, saat ini terdapat sekitar 1.200 dari pesawat 787 Dreamliner di seluruh dunia dan ini merupakan kecelakaan mematikan pertama dalam 16 tahun beroperasi.
Konglomerat India Tata Sons mengambil alih Air India pada tahun 2022, mengembalikan maskapai penerbangan nasional yang terlilit utang itu ke kepemilikan swasta setelah beberapa dekade berada di bawah kendali pemerintah. Sejak pengambilalihan tersebut, Air India telah memesan ratusan pesawat baru, mendesain ulang merek dan coraknya, serta menyerap maskapai penerbangan kecil yang sahamnya dimiliki Tata.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi, termasuk orang pertama yang bergegas ke lokasi kecelakaan dan membantu penyelamatan, menggambarkan skala kerusakan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
"Awalnya saya tidak mengerti apa-apa, hanya asap dimana-mana. Kami melihat beberapa bagian kecil (pesawat) terbakar," kata Indrajeet Singh Solanki.
Solanki mengatakan dia dan banyak orang lainnya membantu orang-orang yang terluka dan membawa mereka ke rumah sakit. “Kami hanya punya satu tujuan: menyelamatkan nyawa apapun yang terjadi,” katanya. Tragedi itu membuatnya terguncang. “Setidaknya akan sulit untuk tidur selama beberapa hari ke depan,” kata Solanki.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.