Foto udara kondisi banjir yang merendam kawasan Alun-alun Demak di depan Masjid Agung Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2024). | ANTARA FOTO/Aji Styawan

Nasional

Jokowi Sebut Alih Fungsi Lahan Picu Banjir di Demak

Sebanyak 24.436 warga Kabupaten Demak masih mengungsi.

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti alih fungsi lahan dan juga pembalakan liar yang menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Karena itu, ia menekankan perlunya mencegah aksi pembalakan liar dan alih fungsi lahan.

"Salah satunya pembalakan, alih fungsi lahan seperti itu yang menyebabkan kejadian dan ini tidak di negara kita saja. Semua problem itu berasal dari pembalakan liar, alih fungsi lahan yang itu memang harus dicegah," kata Jokowi usai meninjau korban banjir di SMK Ganesa, Demak, Jumat (22/3/2024).

Jokowi pun mendorong pemerintah daerah agar melakukan penghutanan kembali dan mencegah dilakukannya pengalihan lahan sebagai upaya antisipasi bencana dalam jangka panjang. Nantinya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian juga akan memberikan bantuan bibit tanaman.

"Saya kira pemda, penanaman kembali, penghutanan kembali, pengalihan lahan memang harus tetep," kata dia.

photo
Foto udara pekerja mengoperasikan alat berat menyelesaikan penguatan tanggul Sungai Wulan yang sempat jebol akibat tak mampu menampung debit air di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (21/2/2024). - (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan, banjir terjadi akibat sedimentasi sungai. Ia mengatakan, banyaknya penebangan pohon di hulu sehingga menyebabkan terjadinya bencana banjir.

"Semua waduk, semua sungai itu problemnya selalu sedimentasi. Kenapa itu terjadi karena juga tidak dihambat di hulunya, tanaman-tanaman yang banyak-banyak yang ditebang. Problemnya semua di situ. Kalau ndak terjadi banjir bandang ya banjir. Problemnya di situ," ujarnya.

Usai melakukan peninjauan, Jokowi pun memastikan, perbaikan dan penutupan tanggul yang jebol di Kabupaten Demak, Jawa Tengah sudah selesai dikerjakan. Tanggul jebol ini menyebabkan terjadinya banjir di Kabupaten Demak dan sekitarnya.

"Tadi malam yang lebar itu, yang jebol 15 meter tadi malam jam 1 sudah ditutup, selesai dikerjakan selama 4 hari berturut-turut siang malam," jelas Jokowi.

Jokowi juga berharap operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang juga dilakukan bisa mengurangi curah hujan yang tinggi di Kabupaten Demak dan sekitarnya.

"Dan kita harapkan yang kedua, awan di atas juga telah dilakukan TMC sehingga bisa digeser ke arah laut ini juga akan sangat mengurangi hujan yang ada di Kabupaten Demak dan sekitarnya," ujarnya.

Menurut Jokowi, banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, Jawa Tengah terjadi karena hujan ekstrem. Sehingga tanggul jebol karena tidak mampu menahan tingginya debit air hujan.

"Ya ini memang hujannya sangat ekstrem, karena hujan ekstrem itu 150 milimeter. Yang di sini sudah 238 milimeter. Sangat ekstrem sekali. Sehingga tanggul yang ada tidak muat dan menggerus dan jebol tanggulnya," kata Jokowi.

Masih mengungsi
Sebanyak 24.436 orang warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah terpaksa masih harus mengungsi akibat banjir yang masih menggenangi tempat tinggal mereka.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan puluhan ribu korban banjir yang masih mengungsi menempati tenda-tenda darurat dan fasilitas umum yang dijadikan posko penampungan sementara.

Tenda darurat dan posko itu tersebar sebanyak 16 titik lokasi yang masing-masing ada di wilayah Kecamatan Karanganyar, Karang Tengah, Gajah, Wonosalam, Sayung, dan Kecamatan Demak.

photo
Truk terjebak banjir di jalan Pantura, Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024). - (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Menurut dia, 24.436 warga di enam wilayah tadi memilih mengungsi karena rumah-rumah mereka masih tergenang banjir setinggi 50 centimeter berdasarkan laporan tim Pusdalops di lapangan sore tadi.

Namun kondisi ini jauh lebih baik ketimbang beberapa hari sebelumnya yang mana ada 10 kecamatan di Demak tergenang banjir mencapai 2 meter lebih dengan total jumlah warga yang terdampak lebih dari 92 ribu orang.

Abdul memastikan, kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan bagi setiap warga Demak yang terdampak banjir akan dipenuhi oleh pemerintah selama masa darurat bencana ini.

Begitu pula upaya penanggulangan dampak banjir yang dipastikan masih dikerjakan hingga saat ini oleh petugas gabungan, seperti mengerahkan puluhan unit pompa untuk menyedot genangan banjir dan penguatan tanggul-tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya jebol diterjang banjir.

"Termasuk pendataan fasilitas umum dan luas lahan pertanian rusak untuk dilakukan upaya perbaikan oleh pemerintah melalui lembaga terkait."  

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat