Kebakaran hutan dan lahan di Riau beberapa waktu lalu. | ANTARA FOTO

Nasional

Riau Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla

 

PEKANBARU -- Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan modifikasi cuaca untuk mengatasi karhutla di daerah setempat. Ratusan kilogram (kg) garam telah disiapkan untuk disebar di langit Kota Dumai.

"Hari ini (Rabu, 11/3) potensi awan berada di timur laut Kota Dumai. Kita siapkan penerbangan ke sana," kata Koordinator Lapangan Teknologi Modifikasi Cuaca Satgas Penanggulangan Karhutla Riau, Dwipa Wirawan, di Pekanbaru, Rabu (11/3).

Dwipa mengatakan, satu pesawat Cassa milik TNI Angkatan Udara yang mampu mengangkut 800 kg garam halus dikerahkan dalam operasi hujan buatan di wilayah pesisir Provinsi Riau. ?Arahan dari Lanud kita fokus pada potensi awan di Riau dan mempertimbangkan arah angin menjelang musim kemarau,? ujar dia.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan, BPPT bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara, BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemprov Riau memulai penggunaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi karhutla di Bumi Lancang Kuning.

Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin menjadi posko penyelenggaraan TMC di Riau. Satu unit pesawat Cassa A-2108 dari Skadron Udara 4 Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, disiapkan untuk menyebarkan garam di langit dengan potensi awan hujan. Pesawat itu mampu mengangkut 800 kg garam dalam sekali penerbangan.

Harmensyah mengatakan, selama ini penggunaan teknologi modifikasi cuaca cukup efektif mendukung upaya penanggulangan karhutla selama periode siaga darurat.

"BPPT melakukan TMC bukan hanya tebar-tebar garam begitu. Namun, dengan perhitungan yang cermat, mulai dari arah angin, awan potensial, pendataan cuaca, dan lainnya," ujar dia.

Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto mengatakan, penerapan teknologi modifikasi cuaca di wilayah Provinsi Riau tidak hanya ditujukan untuk mematikan titik api karhutla sebagai sumber bencana kabut asap, tapi juga untuk menjaga kelembapan lahan gambut supaya tidak mudah terbakar.

Terpisah, Kepolisian Resor Aceh Jaya mengamankan tiga orang warga terkait karhutla di kawasan Kayee Lhon, Desa Lueng Gayo, Kabupaten Aceh Jaya mengakibatkan puluhan hektare (ha) lahan di daerah ini terbakar. Identitas pria yang diamankan tersebut masing-masing Adnan (40) selaku pemilik lahan merupakan warga Aceh Barat, kemudian dua warga lainnya selaku pekerja masing-masing Izir (26) warga Nagan Raya dan Amirullah (26) warga Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

?Saat ini kami sudah mengamankan pemilik lahan dan juga dua orang lainnya sebagai pekerja,? kata Kapolres Aceh Jaya AKBP Harlan Amir.

Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA) sebelumnya menyebut, karhutla di Kabupaten Aceh Jaya terus meluas. Lahan yang awalnya terbakar sekitar dua ha kini terus merambah ke sejumlah titik hingga mencapai puluhan ha.

"Lahan gambut yang terbakar kini mencapai 30 ha di (Kecamatan) Teunom, Aceh Jaya," kata Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi.

Sunawardi mengatakan, awalnya lahan gambut hangus terbakar di kawasan Kayee Lhon, Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, terjadi sejak Senin (9/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya melakukan pemadaman secara manual menggunakan dua unit pompa apung dan satu unit mobil pemadam kebakaran untuk disiagakan dari Pos Teunom.

Pemkab Aceh Jaya juga mengerahkan dua unit alat berat jenis ekskavator dan sejumlah armada pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran untuk dilakukan pemadaman api.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan meningkatkan pengawasan terhadap pelaku usaha perkebunan dan hutan tanaman industri untuk mencegah karhutla. Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru di Palembang mengatakan, pengawasan ini untuk mendorong kepatuhan dari perusahaan agar memenuhi ketentuan penyediaan sarana dan prasarana dan SDM untuk mencegah karhutla.

?Efek jera memang perlu kami lakukan. Namun, kegiatan pencegahan akan lebih diutamakan,? kata dia.

Menurutnya, berbagai upaya dilakukan, mulai dari pengerahan helikopter water bombing, pengiriman Satgas Karhutla ke titik api, pembasahan lahan gambut hingga ke penegakan hukum. Ia memerinci, penegakan hukum itu diterapkan kepada dua perusahaan perkebunan tebu, 14 perusahaan perkebunan sawit, dan tiga perusahaan hutan tanaman industri (HTI). n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat