Kapal laut (ilustrasi | EPA

Ekonomi

Tarif Penyeberangan Segera Naik 

 

JAKARTA  –-  Keputusan kenaikan tarif penyeberangan saat ini sudah memasuki tahap akhir. Kenaikan tarif angkutan penyeberangan diperkirakan sekitar 11 persen. 

 “Pekan depan paling sudah selesai (diputuskan). Di Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tinggal ditandatangani,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi kepada Republika, Ahad (8/3).

Budi menjelaskan, penyesuaian tarif rata-rata untuk 20 lintasan mengalami kenaikan sekitar 10,92 persen. Hanya saja, ia mengatakan persentase kenaikan khusus di lintas Ketapang-Gilimanuk bisa mencapai 14,61 persen, tetapi terdapat variasi untuk penumpang dan barang. Sementara, untuk lintas Merak-Bakauheni, kenaikan tarif akan dilakukan sebesar 10,47 persen.

Budi mengatakan, kenaikan tersebut dilakukan karena sudah dalam tiga tahun terakhir tidak ada penyesuaian tarif untuk angkutan penyeberangan. “Dengan adanya kenaikan tarif, harapannya akan meningkatkan pelayanan keselamatan yang diberikan, baik oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai pengelola dermaga maupun oleh operator,” ujar Budi. 

Tak hanya ASDP, Budi mengharapkan operator angkutan penyeberangan lain juga dapat meningkatkan pelayanannya di kapal. Dengan begitu tetap memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) yang telah ditetapkan. 

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Imelda Alini mengatakan, saat ini masih menunggu pengumuman resmi dari Kementerian Perhubungan, tetapi peningkatan pelayanan tetap dilakukan. “Peningkatan ini baik di pelabuhan maupun kapal penyeberangan yang kami kelola,” kata Imelda kepada Republika

Salah satu yang sudah mulai dilakukan, Imelda mengatakan ASDP sudah meluncurkan sistem pembelian tiket secara daring untuk pengguna jasa lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk sejak 2 Maret 2020. Dengan begitu, Imelda memastikan penumpang kapal penyeberangan tidak perlu repot membeli tiket di pelabuhan dan mengatur jadwal keberangkatan sesuai keinginan melalui www.ferizy.com yang sebelumnya diakses melalui tiket.indonesiaferry.co.id.

Imelda mengatakan, dengan pemblian tiket secara daring penumpang mendapatkan kepastian jadwal keberangkatan kapal tanpa harus antre. Pada akhirnya, Imelda menilai kapasitas pelabuhan menjadi lebih terkendali karena terdistribusi dengan baik. 

“Terdapat kuota tiap jamnya sehingga waktu tunggu di pelabuhan menjadi lebih terukur. Lalu, pencatatan manifes untuk data asuransi yang menjadi hak pengguna jasa semakin akurat,” ujar Imelda. 

Sementara itu, Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Chandra Irawan mengatakan, penyesuaian tarif angkutan penyebrangan sudah mempertimbangkan beberapa hal. Chandara mengatakan pemerintah  mempertimbangkan keberlangsungan iklim usaha angkutan penyeberangan, daya beli masyarakat, dan dampak terhadap harga-harga bahan kebutuhan pokok.

Chandra menuturkan prosedur penyesuaian tarif telah melalui proses pembahasan yang melibatkan regulator, operator, YLKI, dan asosiasi terkait. “Kami juga mengoordinasikan masukan tersebut dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi,” ujar Chandra. 

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai dengan kenaikan tarif pada kisaran tersebut masih akan cukup untuk konsumen. Hanya saja, Tulus menegaskan kenaikan tarif harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan. 

 “Pemerintah dan penyedia jasa harus meningkatkan derajat pelayanan dengan tingkat peradaban yang ada, dan setelah itu tentunya kita akan monitor terus,” ujar Tulus. 

Tulus menilai saat ini ransportasi sangat mendukung perekonomian nasional. Untuk itu, Tulus mengatakan industri angkutan penyeberagan harus diperbaiki infrastrukturnya dan juga iklim usaha yang kondusif, salah satunya adalah tarif yang memadai. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat