Prajurit TNI menyapa warga saat melakukan paroli di Wamena,Papua, Sabtu (30/11/2019). ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra | ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

Kabar Utama

KKSB Aktif Menyerang Aparat

Aparat menambah personel bantuan ke Tembagapura.

 

TIMIKA -- Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) semakin aktif menyerang aparat keamanan, TNI, ataupun Polri di wilayah Papua sejak pertengahan Februari 2020. Kemarin, giliran pos TNI di Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, yang diberondong peluru kelompok bersenjata itu.

Komandan Korem 174/ATW Brigjen Agus Rauf mengakui, pos TNI di Banti itu sudah ditembaki sejak Rabu (4/3). Namun, tidak ada prajurit yang terluka. Pihaknya masih terus memantau perkembangan di kawasan Tembagapura. "Anggota saat ini bersiaga guna mengantisipasi penembakan yang dilakukan KKSB," kata Brigjen Rauf di Timika, Kamis (5/3). 

Wilayah Korem 174/ATW meliputi lima kabupaten yang berada di selatan Papua, yakni Kabupaten Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat, dan Mimika. KKSB dari berbagai wilayah di Pegunungan Tengah Papua terindikasi sudah berada di sekitar Tembagapura. Selain menembaki pos TNI, mereka aktif menembaki Polsek Tembagapura.

Serangan KKSB di Tembagapura dimulai dengan menyandera tiga orang guru di SD Inpres Baluni pada 15 hingga 18 Februari. Baku tembak dengan pasukan keamanan pun terjadi Jumat (28/2) di Kali Kabur dan menyebabkan seorang anggota polisi meninggal. Pada Senin (2/3), KKB melakukan dua kali serangan terhadap mobil patroli dan Polsek Tembagapura di Mimika. 

Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut. Melalui keterangan elektronik yang diterima Republika, markas besar KKSB itu menyatakan 33 komando daerah pertahanan telah bergabung di Tembagapura. Mereka dipimpin Lekagak Telenggen sebagai komandan umum. Dalam rilis itu, Lekagak menyatakan perang melawan aparat keamanan dan masuk PT Freeport.

 
Kepala Polda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengakui, saat ini KKSB dari berbagai wilayah di pegunungan sudah berkumpul dengan membawa senjata api yang mereka miliki. Dia juga mengonfirmasi keberadaan Lekagak Telenggen dalam gabungan kelompok separatis.
   

Menurut Waterpauw, anggota sudah bersiaga guna mengantisipasi berbagai serangan tersebut. "Karena itu, kami akan melakukan penambahan pasukan ke Tembagapura," kata dia, kemarin. Namun, ia belum bisa memastikan berapa anggota yang akan diperbantukan. "Saat ini, situasi kamtibmas di Tembagapura masih relatif aman dan terkendali."

Gangguan PON

Pada Rabu, Waterpauw menyatakan, ada indikasi serangan yang dilakukan KKSB akhir-akhir ini untuk menggagalkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Indikasi itu juga dikonfirmasi pihak TNI. Bukan saja PON, mereka juga ingin menggagalkan pemilihan kepala daerah 2020. "Ada indikasi seperti itu," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, kemarin.

Sejauh ini, Kodam Cenderawasih masih dalam posisi menyokong aparat Polri melakukan penegakan hukum terhadap kelompok tersebut. Artinya, Polri yang berada di baris terdepan. "Masih dalam posisi mem-back up aparat Polri," kata dia. Dax tak menjelaskan tindakan apa yang akan dilakukan setelah pos TNI ikut diserang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengeklaim telah mengantisipasi segala bentuk ancaman keamanan di Papua. PON XX, kata dia, akan tetap berlangsung di Tanah Cenderawasih itu. "Itu sudah dibicarakan bahwa PON akan tetap berlangsung dengan baik dan pemerintah sudah mengantisipasi semuanya," ujar Mahfud di kantornya, kemarin.

Menurut dia, gangguan keamanan yang dilakukan KKSB memang terjadi di Papua dan itu sudah diatasi oleh aparat keamanan sesuai dengan standar operasional Polri. "Bahwa memang ada gangguan seperti itu dan sudah diatasi berdasarkan SOP yang ada di Polri," tutur dia. n 

SERANGAN KKSB DI TEMBAGAPURA 

- 15-18 Februari

Menyandera 3 guru

- 28 Februari

Kontak tembak dengan aparat

- 2 Maret

Menyerang mobil dan kantor Polsek

- 4-5 Maret

Menyerang pos TNI

Sumber: Pusat Data Republika

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat