Harus Dengan Resep Dokter. Pedagang menunjukan obat antibiotik di toko obat, Jakarta, Senin (15/12). Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa memperingatkan apotek agar tak menjual obat antibiotik tanpa resep dokter. Hal ini karena mara | Republika/ Wihdan

Medika

Pasien ICU dan Resistensi Antibiotik, Apa Hubungannya?

Penggunaan antibiotik secara bijak dan rasional sangat penting untuk dipahami.

Dokter mengatakan pasien yang masuk ICU rentan mengalami antimicrobial resistance (AMR) atau resistensi antibiotik. Apa sebenarnya yang memicu AMR ini pada pasien ICU?

Dokter Spesialis Anestesi dan Konsultan Perawatan Intensif, dr Pratista Hendarjana, SpAn-KIC menjelaskan, AMR adalah suatu kondisi di mana mikroba penyebab infeksi pada tubuh pasien sulit untuk dilawan oleh obat antibiotik, antivirus, atau antijamur dan akhirnya menyebabkan pasien sulit sembuh dan perlu dirawat lebih lama. Masalah ini adalah salah satu ancaman kesehatan masyarakat yang serius.

WHO telah memperkirakan akan terjadi 10 juta kematian pada 2050 karena peningkatan kasus AMR. "AMR sangat rentan dialami pasien di ICU," ujarnya dalam webinar “Memitigasi Risiko AMR di ICU melalui Komunikasi yang Optimal antara Nakes dan Keluarga Pasien: Tepat Waktu, Tepat Pasien, Tepat Guna”, Rabu (29/11/2023).

photo
Anggota Jagareksa Antibiotik menggelar aksi saat Pekan Kesadaran Antimikroba Se-Dunia 2020 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/11). Pada aksi ini mereka mengajak warga Yogyakarta untuk peduli dan meningkatkan kesadaran terhadap resistensi antimikroba. Antimikroba adalah obat antibiotik, antijamur, antivirus, antiprotozoa yang merupakan agen untuk mengatasi penyakit infeksi. - (Wihdan Hidayat / Republika)

ICU merupakan salah satu tempat dimana pasien menerima antibiotik sebagai salah satu terapi utama untuk menyembuhkan infeksi. Menurut dia, resistensi itu timbul karena beberapa faktor, yaitu faktor pasien, kuman, dan pemakaian antibiotik. 

Faktor pertama soal pasien. Daya tahan imunitas pasien yang mungkin tidak benar-benar prima, respons imunnya juga tidak sebaik orang yang sehat. Selain itu, pasien ini mungkin memiliki latar belakang kondisi yang memang tidak bagus yang berhubungan dengan imun.

Faktor kedua adalah pemakaian alat dan kuman. Jika memasang alat monitor yang dimasukkan langsung ke pembuluh darah, itu bisa menimbulkan risiko AMR. "Karena kita memanipulasi barrier, yaitu kulit yang merupakan salah satu imun kita. Kemudian kita terobos, lukai, nah itu otomatis bisa kuman sekitar. Jika higieniesnya tidak bagus bisa masuk ke dalam darah menyebabkan kuman yang berat dan itu bisa terjadi kuman yang resisten.

Faktor lainnya pemakaian antibiotik, kalau tidak tepat maka bisa membuat penangkal. "Kuman itu makhluk hidup, dia berusaha untuk tetap hidup," kata Pratista menjelaskan.

Jadi saat dia menyerang pasien atau manusia, ia menjelaskan, diberikan antibiotik atau antinya, mungkin sebagian besar mati, pasien sembuh, bisa. Tapi ada sebagian kecil kuman yang bisa bertahan hidup karena dia membuat antinya entah itu enzim, pelindung, atau sistem pompa atau sistem kerjanya ditangkal. 

"Kuman itu tumbuh atau mengendap disitu. Mungkin jumlahnya kecil disitu pasien kelihatan sembuh. Tapi dua tiga hari jelek lagi, kuman itu berkembang, kenapa bisa berkembang? Karena imun pasien tidak bagus," ujarnya.

Atau penyebab lain penggunaan antibiotiknya kurang tepat. Seharusnya dosisnya tiga kali satu, ini hanya dua kali satu. Jadi kadar terapieutiknya belum tercapai, sehingga kumannya banyak mati suri. "Mati suri membuat enzim, penangkalnya sehat lalu, jadi resisten," ujarnya.

photo
Anggota Jagareksa Antibiotik menggelar aksi saat Pekan Kesadaran Antimikroba Se-Dunia 2020 di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (18/11). Pada aksi ini mereka mengajak warga Yogyakarta untuk peduli dan meningkatkan kesadaran terhadap resistensi antimikroba. Antimikroba adalah obat antibiotik, antijamur, antivirus, antiprotozoa yang merupakan agen untuk mengatasi penyakit infeksi. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Faktor yang mungkin menyebabkan lainnya adalah pemilihan antibiotiknya kurang tepat. Kuman A diberikan anti B, tidak cocok pasti. Jadi kuman A harus anti A, tapi kuman A bisa menyebabkan A plus. Anti A saja tidak bisa.

"Jadi waktu treat pasien di ICU, kita membantu pasien berjuang melawan penyakit salah satunya melawan kuman. Bukan otomatis membunuh kumannya tersebut tetap harus dibantu imun," ujarnya. 

Untuk itu, penggunaan antibiotik secara bijak dan rasional sangat penting untuk dipahami. Salah satu upaya untuk mendorong pengobatan yang jitu di ICU adalah dengan menciptakan kesempatan komunikasi yang produktif antara pasien dengan tenaga kesehatan yang bertugas. Namun, banyak dari masyarakat yang ragu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan.

Komunikasi Dua Arah

photo
Harus Dengan Resep Dokter. Pedagang menunjukan obat antibiotik di toko obat, Jakarta, Senin (15/12). Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa memperingatkan apotek agar tak menjual obat antibiotik tanpa resep dokter. Hal ini karena maraknya fenomena pemberian antibiotik pada pasien yang tak sesuai dengan diagnosa penyakitnya. Republika/Wihdan - (Republika/ Wihdan)

Presiden Direktur Pfizer Indonesia, Nora T Siagian, menjelaskan peningkatan pemahaman mengenai risiko terjadinya AMR dapat tercapai melalui komunikasi dua arah yang produktif antara tenaga kesehatan dengan pasien atau keluarganya. Ketika terdapat keluarga atau kerabat yang harus dirawat di ICU, sering kali keluarga pasien merasa bingung, takut, dan panik.

Akibatnya, mereka sangat mengandalkan petugas kesehatan untuk memberikan solusi. "Padahal, komunikasi dua arah diperlukan agar kedua pihak memiliki tingkat pemahaman yang sama tentang kondisi pasien dan berorientasi pada peningkatan kualitas perawatan pasien, termasuk dengan meminimalkan risiko terjadinya AMR di ICU," kata Nora mengingatkan. 

 

 
Bakteri yang mati suri membuat enzim penangkalnya, lalu jadi resisten.
 
DR PRATISTA HENDARJANA, Dokter Spesialis Anestesi dan Konsultan Perawatan Intensif. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tingginya Risiko Kesehatan Akibat Kesepian

Kesepian lebih umum terjadi pada perempuan, orang yang berusia lebih muda, orang dengan tingkat pendidikan lebih rendah. 

SELENGKAPNYA

Menikmati Musik Jangan Sampai Merusak Kesehatan Telinga

Batas untuk mendengarkan suara melalui earphone sebesar 85 desibel.

SELENGKAPNYA

Atasi Masalah Kesehatan Mental tanpa Stigma

Kita sudah harus mulai menormalisasi konsep curhat kepada profesional.

SELENGKAPNYA