Hikmah
Silaturahim Kuatkan Ukhuwah
Ukhuwah merupakan pilar penting bagi tegaknya kekuatan umat.
Oleh IMAM NAWAWI
Di depan sebuah bangunan yang disebut pendopo di Pesantren Hidayatullah Balikpapan terdapat sebuah pesan tegas dan indah yang patut kita renungkan. "Musibah yang lebih besar dari bencana alam adalah retaknya ukhuwah."
Dalam Islam, ukhuwah merupakan bagian penting dari keimanan. Bahkan, ukhuwah merupakan pilar penting bagi tegaknya kekuatan umat.
Karena itu, ukhuwah harus kita jaga dengan sebaik mungkin. Karena retak saja, sudah terkategori musibah luar biasa.
Dalam Islam, ukhuwah merupakan bagian penting dari keimanan. Bahkan, ukhuwah merupakan pilar penting bagi tegaknya kekuatan umat.
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS at-Taubah: 71).
Ayat tersebut memberikan keterangan jelas bagaimana sikap insan beriman terhadap sesama. Yakni mau tolong, menasihati untuk melakukan kebaikan, dan mencegah dari berbuat keburukan.
Allah SWT mendorong agar umat Islam bersatu dalam menaati Allah SWT dan rasul-Nya, sehingga menjadi kuat kedudukan umat Islam, tidak mudah dilecehkan, apalagi dipecah belah.
"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS al-Anfal: 46).
Jadi, umat Islam dilarang berpecah belah, entah itu karena beda suku, beda pendapat atau apapun juga. Prinsipnya jelas, harus bersatu. Dan, bersatu untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah kunci kekuatan umat paling nyata.
Ayat itu juga menegaskan bahwa kalau umat Islam berselisih, berbantah-bantahan, maka kondisi yang akan datang adalah ketakutan, muncul rasa gentar, dan hilang kekuatan di dalam tubuh umat Islam.
Dalam silaturahim, proses dialog untuk menyamakan persepsi terhadap hal-hal fundamental sangat mudah dilakukan.
Oleh karena itu, kuatkan silaturahim. Dalam silaturahim, proses dialog untuk menyamakan persepsi terhadap hal-hal fundamental sangat mudah dilakukan.
Syukur-syukur bisa saling memberi hadiah. Kemudian disusul dengan sikap menebar salam, tersenyum, dan saling memberi makan, insya Allah ukhuwah dapat dipertahankan dan terus dikuatkan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. “Perumpamaan orang-orang yang beriman, dalam saling mencintai, saling menyantuni sesama mereka, adalah laksana kesatuan tubuh. Apabila satu bagian dari tubuh itu menderita sakit, maka seluruh badan turut merasakannya.” (HR Muslim).
Artinya sesama kaum Muslimin mesti punya kepekaan untuk menjaga kehormatan, harga diri, dan menutup kekurangannya agar cinta dan kasih sayang dalam iman tidak ternodai.
“Barangsiapa membela kehormatan saudaranya (sesama Muslim), maka hal itu menjadi penghalang untuknya dari api neraka.” (HR Tirmidzi).
Dengan demikian, maka mari pererat silaturahim. Saling bertemu atau berkunjung satu sama lain, minimal saling menghubungi lewat saluran video call, dan lain sebagainya. Karena seperti tanaman yang butuh air dan pupuk, silaturahim adalah pupuk dan kesejukan bagi kekuatan umat Islam, kapan dan di mana pun juga.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Telusur Tarekat Syattariyah di Nusantara
Di antara para pengikut atau pengagum ajaran tarekat ini adalah Pangeran Diponegoro.
SELENGKAPNYASejarah Tarekat Syattariyah
Nama tarekat ini diambil dari sosok Syekh Abdullah asy-Syattar (wafat 890 H).
SELENGKAPNYAAs-Sunnah an-Nabawiyyah, Tanya-Jawab dengan Syekh al-Ghazali
Dalam buku ini, Syekh Muhammad al-Ghazali menjelaskan kaitan antara hadis dan fikih, dengan format penyajian tanya-jawab.
SELENGKAPNYA