Konsumen menjajal smartphone baru di toko (ilustrasi) | AP Photo/Andy Wong

Inovasi

Langkah Cermat Sebelum Menjual Ponsel Kita

Simpan semua bukti transaksi jual beli gawai bekas dan beragam data penting yang terkait.

Kemajuan teknologi yang pesat membuat ponsel pintar, tablet, hingga laptop versi terbaru terus bermunculan dan silih berganti. Tren ini tentu menggoda banyak technology enthusiast untuk terus mengganti gawai mereka dengan gawai versi terbaru.

Saat sudah membeli gawai versi terbaru, gawai yang lama biasanya tidak akan terpakai lagi. Agar tidak mubazir, sebagian orang biasanya memilih untuk menjual gawai-gawai lama mereka daripada hanya menyimpannya.

Namun, perlu diingat bahwa gawai yang sebelumnya digunakan menyimpan banyak informasi pribadi milik pengguna. Agar pengguna bisa merasa aman dan tak kehilangan data-data penting, ada sembilan hal penting yang perlu dilakukan sebelum menjual ponsel pintar, tablet, atau laptop lama. Berikut ini adalah kesembilan hal tersebut, seperti dilansir GizChina, pada Selasa (31/10/23).

 

1. Amankan Data

Hal pertama yang perlu dilakukan pemilik gawai adalah mem-backup semua data yang ada di gawai lama ke cloud atau ke gawai lain. Setelah semua data telah diamankan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh pemilik adalah menghapus semua data pribadi dari gawai yang akan mereka jual.

Untuk iPhone dan iPad, pemilik gawai cukup membuka menu Settings > General > Reset > Erase All Content and Settings. Sedangkan, untuk pemilik Android, buka menu Settings > System > Reset > Factory data reset. Lalu, untuk pemilik laptop, lakukan reinstall atau install ulang sistem operasi atau gunakan perangkat lunak untuk menghapus data dari laptop.

 

photo
Model menunjukkan smartphone ASUS Zenfone 10 pada Media Sneak Peek ASUS Zenfone 10 di Jakarta, Selasa (19/9/2023). Ponsel akan dirilis secara resmi ke publik pada 29 September 2023. - (Republika/Shelbi Asrianti)

2. Evaluasi

Untuk menentukan nilai jual, pemilik gawai perlu melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap gawai yang ingin mereka jual. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan evaluasi adalah keberadaan goresan, lengkungan bodi gawai, pecahan pada layar atau bodi, kerusakan akibat cipratan air, serta kesehatan baterai.

Pastikan semua faktor tersebut dalam kondisi yang prima bila ingin mendapatkan harga jual yang baik. Faktor lain yang menjadi penentu harga jual gawai bekas adalah model dan umur gawai.

Semakin tua umur gawai, semakin menurun nilai jualnya. Faktor lain yang dapat memengaruhi nilai jual adalah ketersediaan aksesori pendukung, seperti charger, kabel data, dan kotak gawai. Dari beragam faktor ini, pemilik gawai perlu menentukan dan memasang harga yang realistis untuk gawai mereka.

 

photo
Pengemudi daring Gojek membawa kemasan paket dari Tokopedia di Titipaja Warehouse, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan kolaborasi bisnis yang dilakukan oleh dua startup raksasa Gojek dan Tokopedia, melalui pembentukan GoTo diharapkan mampu menciptakan integrasi layanan yang semakin efisien dan mempercepat penguatan bisnis di sektor UMKM. - (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

3. Penjualan Daring

Salah satu cara paling efektif untuk menjajakan gawai bekas pakai adalah menjualnya secara daring. Penjualan daring ini bisa dilakukan melalui beragam lokapasar yang saat ini telah tersedia. Penjualan juga bisa dilakukan melalui platform media sosial.

Opsi lainnya adalah memanfaatkan layanan tukar tambah yang mungkin sedang diselenggarakan oleh sejumlah toko atau brand yang memproduksi gawai. Dengan demikian, pemilik gawai tidak perlu ambil pusing untuk menjual gawai bekas mereka.

 

4. Negosiasi 

Setelah mempertimbangkan beragam faktor dan menentukan harga jual, lakukan juga riset untuk mencari harga pasaran gawai bekas yang sama di berbagai platform. Pemilik gawai juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi pembeli yang melakukan tawar-menawar. Sebelum tawar-menawar dilakukan, pemilik gawai perlu menentukan batas harga jual paling bawah yang bisa mereka berikan untuk gawai bekas mereka.

 

5. Pastikan Aman

Sebelum gawai bekas dijual, pastikan tidak ada akun media sosial, perbankan, atau e-mail dari pemilik yang masih tersangkut di gawai tersebut. Jagan lupa untuk sign out dari semua platform dan hapus semua data penting.

 

6. Pengiriman

Bila transaksi jual beli gawai bekas dilakukan secara daring, pemilik gawai harus mempersiapkan pengemasan yang aman. Selain itu, pemilik gawai juga perlu melakukan pemantauan secara berkala dan memastikan gawai tersebut sampai ke pemilik baru dengan selamat.

Sangat dianjurkan untuk menggunakan asuransi bila mengirim gawai melalui jasa ekspedisi. Bila transaksi jual beli gawai bekas dilakukan secara tatap muka, pemilik gawai sebaiknya memilih tempat pertemuan yang aman. Pilihlah tempat publik yang ramai sehingga keamanan transaksi bisa lebih terjamin.

 

Seluk Beluk Pengendalian Imei - (Republika)

  ​

7. Pertimbangan Legal dan Etika

Pastikan gawai bekas yang ingin dijual tidak bermasalah dengan IMEI atau ESN. Dengan kata lain, gawai tersebut bukan hasil curian atau tidak didapatkan secara ilegal sehingga pemilik barunya bisa menggunakan gawai tersebut tanpa kesulitan.

Pada gawai Apple, pemilik juga perlu menonaktifkan kunci mereka. Dengan demikian, pengguna baru bisa memakai perangkat tersebut tanpa terkendala.

 

8. Purnajual

Simpan semua bukti transaksi jual beli gawai bekas dan beragam data penting yang terkait. Sebagai contoh, informasi pembeli, harga jual, serta tanggal transaksi. Hal ini penting untuk disimpan demi menghindari kemungkinan perselisihan di lain waktu.

 

photo
Calon pembeli mencoba handphone/smartphone di salah satu gerai di Jakarta, Kamis (7/4).Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementarian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan kebijakan pemblokiran ponsel ilegal atau black market di Indonesia. Aturan ini akan didasarkan pada validasi International Mobile Equipment Identity (IMEI).Prayogi/Republika. - (Republika/Prayogi)

9. Tak Menunda

Ketika pemilik gawai sudah beralih ke gawai baru, jangan menyimpan gawai sebelumnya terlalu lama. Semakin lama didiamkan dan tak dijual, nilai jual gawai bekas pun akan semakin menurun. 

 

 
Pastikan gawai bekas yang ingin dijual tidak bermasalah dengan IMEI atau ESN.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Cermat Merawat Baterai Smartphone, Pantang Ngecas Semaleman

Mengisi daya smartphone semalaman tidak diperlukan, karena akan mempercepat penuaan baterai.

SELENGKAPNYA

Hujan Notifikasi di Smartphone dan Pergeseran Fungsi Otak

Setengah dari remaja berusia 11-17 tahun menerima setidaknya 237 notifikasi per hari pada ponsel mereka.

SELENGKAPNYA