
Resonansi
Kepada Saudaraku yang Masih Diam
Salah besar jika mengira diam kala melihat apa yang terjadi di Gaza.
Oleh ASMA NADIA
Tanpa perlu saya jelaskan panjang lebar, sebenarnya kamu pun sudah tahu ada banyak cara membantu perjuangan saudara kita di Palestina. Tapi diam, bukan salah satunya.
Salah besar jika mengira “diam” kala melihat apa yang terjadi di Gaza, berarti telah bersikap netral dan tidak memihak.
Bersikukuh bungkam ketika suaranya sedang dibutuhkan, ketika narasi-narasi yang berseberangan pada kemanusiaan merajalela, berarti mengambil posisi pada pihak yang membombardir Gaza, memutus air, listrik, menutup jalur suplai makanan ke Gaza, dan melakukan pembantaian secara masif.
Bersikukuh bungkam ketika suaranya sedang dibutuhkan, ketika narasi-narasi yang berseberangan pada kemanusiaan merajalela, berarti mengambil posisi pada pihak yang membombardir Gaza, memutus air, listrik, menutup jalur suplai makanan ke Gaza, dan melakukan pembantaian secara masif.
Dalam ajaran Islam, kita mengenal empat macam sunah.
Pertama, sunah qauliyah, merupakan tuntunan dan petunjuk yang berasal dari perkataan atau ucapan Nabi Muhammad SAW.
Kedua, sunnah fi’liyah merupakan segala perbuatan yang dicontohkan Nabi Muhammad. Sunah ini menduduki tingkat kedua setelah sunah qauliyah.
Ketiga, sunah taqririyah atau diamnya Nabi terhadap apa yang datang atau dilakukan para sahabatnya. Nabi tidak menegur atau melarangnya. Beliau membiarkan atau mendiamkan suatu perbuatan yang dilakukan para sahabat tanpa memberikan penegasan apakah hal itu benar atau salah.
Keempat, sunah hammiyah atau sesuatu yang dikehendaki Nabi akan tetapi belum dikerjakan. Sebagian ulama hadis ada yang menambahkan perincian sunah tersebut dengan sunnah hammiyah.
Berdasarkan pembagian di atas, saudaraku, kita bisa melihat diam juga merupakan sikap. Jika seseorang diam atas serangan Israel terhadap Gaza yang mengakibatkan ratusan ribu rumah hancur dan ribuan orang tewas, jika dirimu memilih diam atas diputusnya aliran air dan listrik di Gaza yang menyebabkan jutaan orang kelaparan, maka secara nyata kamu menyetujui aksi brutal tersebut.
Dengan kata lain, mereka yang diam sesungguhnya tidak netral alias memihak pada Israel.
Dengan kata lain, mereka yang diam sesungguhnya tidak netral alias memihak pada Israel.
Saudaraku, ada banyak cara menunjukkan cinta pada Palestina. Kamu, kita tidak perlu kaya, atau kuat dahulu untuk membela.
Rasulullah bersabda, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman'.” (HR Muslim) [HR Muslim, no 49]
Apa yang terjadi di Gaza kasat mata merupakan kemungkaran. Kita barangkali tidak punya kekuasaan untuk mengubah langsung, menghentikan genosida yang terjadi, tetapi masih banyak hal bisa kita lakukan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina. Bangsa yang di awal kemerdekaan menjadi yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Salah satu yang bisa sama-sama kita lakukan secara konsisten ialah mengalihkan, bersengaja tidak membelanjakan uang pada produk yang perusahaannya nyata-nyata memberi dukungan penuh pada aksi terorisme Zionis.
Kita bisa mencari alternatif tempat makan atau minuman dari restoran yang memberi dukungan pada tindak terorisme dengan membombardir buta kawasan sipil dan menargetkan kematian bayi dan anak-anak. Satu suapan, satu peluru terbidik pada rakyat Palestina.
Maka masih sanggupkah kita mengabaikannya. Jika ada kelebihan materi, sedikit atau banyak, maka menyisihkannya akan membantu perjuangan. Salurkan melalui lembaga yang mempunyai reputasi nyata dan terkenal amanah mengurus donasi umat.
Kalau secara kekuatan tangan pun kita lemah, masih ada jalan lain yaitu dengan menggunakan suara kita. Pemerintah Indonesia sudah lebih dulu membuka suara, menyatakan berdiri di sisi rakyat Palestina.
Kalau secara kekuatan tangan pun kita lemah, masih ada jalan lain yaitu dengan menggunakan suara kita. Pemerintah Indonesia sudah lebih dulu membuka suara, menyatakan berdiri di sisi rakyat Palestina.
Intinya beliau telah memberikan dukungan memerdekakan kemanusiaan. Maka tidakkah sebagai rakyat giliran kita mendukung pemerintah yang secara eksplisit telah memberikan suara pada Palestina?
Jika itu masih engkau anggap rendah, saudaraku --dan tidak cukup, iringi dengan melangitkan doa-doa terbaik, di luar perhatian dan kepedulian yang terus kita alirkan untuk Palestina. Pastikan setiap hari mereka hidup dalam pikiran dan berada dalam hati kita.
Outputnya tentu saja kita akan tergerak untuk terus berbuat sesuatu walau hanya sedekah status di media sosial. Memikirkan ini, iri rasanya pada para influencer, artis, dan tokoh publik yang memiliki jutaan followers, sebab dengan begitu narasi mereka akan menyapa jutaan orang.
Adakah cara lain menunjukkan cinta dan pembelaan pada Palestina yang sejak lama compang-camping dan berdarah?
Dulu menjelang kemerdekaan Indonesia, bangsa Palestina berdiri gagah di sisi, menjadi yang pertama-tama dan konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan. Bukan hanya syiar dan menjalin dukungan bagi Indonesia, mereka juga mengeluarkan dana tak sedikit agar Indonesia merdeka.
Dulu menjelang kemerdekaan Indonesia, bangsa Palestina berdiri gagah di sisi, menjadi yang pertama-tama dan konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan. Bukan hanya syiar dan menjalin dukungan bagi Indonesia, mereka juga mengeluarkan dana tak sedikit agar Indonesia merdeka.
Maka kecuali lupa sejarah, apakah pantas jika kita masih diam bertopang dagu, dan cuma menahan iba saat ini?
Sikap diammu, saudaraku semoga bisa kamu pertanggung jawabkan. Jika hatimu jernih, maka ia pasti berontak.
Mustahil bagimu kemudian bertahan untuk tidak melakukan apa pun, ketika setiap hari tak terbilang jumlah nyawa terenggut: anak kehilangan orang tua, orang tua kehilangan anak, kakak kehilangan adik, adik kehilangan kakak. Saat syahid menjadi keseharian.
Lupakan batasan wilayah, agama, perbedaan, fokus saja pada isu kemanusiaan di sana. Cermati video-video yang melintas di medsos, niscaya hatimu akan terketuk.
Niscaya kata-kata seketika berhamburan di benak dan jemari pun tak sanggup lagi menunda lebih lama untuk menuliskannya.
Pada saat itu kamu akan tahu, bahkan hatimu selama ini sejatinya menolak untuk diletakkan pada baris paling bawah: selemah-lemahnya iman.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Hamas Ancam Permalukan Israel di Mata Dunia
Hamas menyatakan telah menyiapkan kekuatan penuh hadapi serangan darat Israel.
SELENGKAPNYAIsrael tak Pedulikan Sandera di Gaza
Keluarga sandera yang ditahan Hamas lebih takut serangan Israel.
SELENGKAPNYAHamas Masih Punya Jaringan Komunikasi Bawah Tanah
Hamas memasang infrastruktur komunikasi di jaringan terowongannya yang luas di bawah Jalur Gaza
SELENGKAPNYATegaskan Dukungan, Mahathir Telepon Pimpinan Hamas
Hingga Sabtu, jumlah sumbangan masyarakat Malaysia untuk membantu rakyat Palestina mencapai Rp 76,58 Miliar
SELENGKAPNYA