Faktor menopause dan kesehatan wanita (ilustrasi) | Freepik

Medika

Deretan Hal yang Mengakselerasi Datangnya Menopause

Menjelang usia menopause sering kali seorang wanita mengalami berbagai keluhan.

Menopause akan dialami setiap wanita, tapi ada beberapa kondisi tertentu yang membuat menopause ini lebih cepat terjadi. Dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSIA Grand Family dan RSIA Family, dr Henry Leonardo, SpOG menjelaskan, menopause adalah suatu fase alami dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi secara permanen.

Kebanyakan usia menopause pada perempuan di Indonesia terjadi di usia 48 hingga 52 tahun. Secara umum, usia menopause adalah diatas 40 tahun. Namun, bila terjadi menopause dibawah usia tersebut, dapat dikatakan terjadi premature menopause.

Menjelang usia menopause sering kali seorang wanita mengalami berbagai keluhan, seperti gangguan pola haid, kulit kering, rambut kusam dan mudah rontok, osteoporosis, mood tidak stabil, dan lain-lain.

Perlu diketahui bahwa tidak ada hubungan antara usia menarche atau menstruasi pertama, dengan menopause atau menstruasi terakhir. Menopause ditentukan oleh jumlah sel telur yang dimiliki oleh seorang wanita, ketika sel telur yang dimiliki sudah habis, wanita tersebut akan masuk ke dalam fase menopause.

Sementara, menarche ditentukan oleh kematangan sistem reproduksi dan hormonal, bila sudah matang, akan terjadi menstruasi. Ia menegaskan, berbagai peristiwa dalam kehidupan seorang wanita bisa berpengaruh pada usia terjadinya menopause. "Misalnya, seorang wanita yang mengalami operasi pengangkatan ovarium tentunya akan lebih cepat menopause," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (16/10/2023).

Demikian juga mereka yang pernah mengalami infeksi, autoimun, juga dalam terapi obat-obatan. Selain itu, kemoterapi juga radioterapi umumnya akan menghadapi menopause lebih awal karena penurunan jumlah sel telur secara drastis.

Variasi Gejala

Gejala menopause dapat sangat bervariasi dari satu individu dengan individu lainnya. Gejala yang umum meliputi hot flash (sensasi panas tiba-tiba yang menjalar ke wajah dan tubuh-Red), berkeringat pada saat malam hari, gangguan tidur, perubahan mood, peningkatan risiko osteoporosis, dan gangguan keseimbangan hormon.

Pengaruh menopause pada kondisi fisik

Setiap perempuan yang memasuki usia menopause sangat disarankan untuk melakukan beberapa hal seperti berikut:

1. Menerapkan gaya hidup sehat dengan makanan seimbang, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menghindari rokok serta alkohol. Disarankan juga mulai mengonsumsi makanan dengan kandungan fitoestrogen tinggi seperti olahan kedelai.

2. Melakukan perawatan kesehatan rutin berupa MCU (medical check up), pap smear, mammografi.

3. Penggunaan terapi hormon hanya disarankan pada perempuan yang mengalami penurunan kualitas hidup dan tidak dapat diatasi dengan berbagai terapi alternatif lainnya. Perlu diingat, penggunaan terapi hormon harus dalam pengawasan ketat seorang yang ahli dalam bidang menopause.

4. Melakukan pemeriksaan tulang untuk mengukur kepadatan tulang karena menopause dapat meningkatkan resiko osteoporosis. Osteoporosis adalah sebuah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penjagaan kesehatan tulang, termasuk asupan kalsium dan vitamin D, serta olahraga yang memperkuat tulang, sangat penting selama masa ini.

5. Melakukan pemeriksaan jantung karena pascamenopause, wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Penyebabnya termasuk penurunan estrogen, yang memiliki efek pelindung pada pembuluh darah. Penting untuk melakukan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

 

Komplikasi Kesehatan 

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan RSIA Grand Family dan RSIA Family, dr Henry Leonardo, SpOG mengatakan, saat menopause, wanita dapat mengalami berbagai komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan perubahan hormonal dan penuaan. Beberapa penyakit dan masalah kesehatan yang sering terkait dengan menopause adalah:

1. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan salah satu komplikasi yang paling umum terkait dengan menopause. Kehilangan estrogen selama menopause dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, meningkatkan risiko patah tulang. Pencegahan osteoporosis melalui diet kaya kalsium, vitamin D, dan olahraga berat serta pemeriksaan densitometri tulang secara teratur sangat penting.

2. Kolesterol tinggi

Terkadang, menopause dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Pengaturan diet dan gaya hidup sehat serta perawatan medis jika diperlukan, bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol.

3. Penyakit jantung

photo
Serangan jantung (ilustrasi) - (Unsplash/Robina Weermeijer )

Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat karena penurunan estrogen yang memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah. Wanita pascamenopause perlu memantau tekanan darah, kolesterol, dan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

4. Penyakit ginjal

Risiko penyakit ginjal juga bisa meningkat setelah menopause. Menghindari tekanan darah tinggi dan diabetes, serta menjaga hidrasi yang baik, adalah faktor penting dalam menjaga kesehatan ginjal.

5. Kanker payudara dan ovarium

Risiko kanker payudara dan ovarium masih ada setelah menopause. Medical check up adalah cara terbaik untuk mendeteksi penyakit ini pada tahap awal. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sharing Kanker Payudara (@sharingkankerpayudara)

6. Gangguan seksual

Wanita dapat mengalami penurunan libido, rasa sakit saat berhubungan seks, atau kekeringan vagina selama menopause. Konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu menemukan solusi dan perawatan yang sesuai.

7. Gangguan mood dan kesehatan mental

Beberapa wanita mengalami perubahan mood, kecemasan, atau depresi selama menopause. Ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon dan tantangan emosional yang muncul akibat perubahan dalam kehidupan dan peran sosial. Dukungan psikologis atau terapi dapat membantu mengatasi masalah ini.

"Komplikasi dan risiko kesehatan selama menopause dapat bervariasi dari individu ke individu.Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan Anda untuk mendiskusikan risiko pribadi Anda dan rencana perawatan yang sesuai," ujarnya.

Ia menambahkan gaya hidup sehat juga dapat membantu mengurangi risiko berbagai komplikasi yang terkait dengan menopause.

 

 
Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat karena penurunan estrogen. 
 
 

 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat