Siluet perahu pinisi tradisional saat matahari terbenam di perairan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/5/2023). Labuan Bajo, sebuah kota kecil di pulau Flores, menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-42 dan pertemuan terkait pada 09 hingga 11 | EPA-EFE/MAST IRHAM

Safari

Melirik Keindahan Flores untuk Liburan Mendatang

Diharapkan, lebih banyak lagi penggemar sea kayak di seluruh dunia yang melihat Flores sebagai lokasi yang harus mereka jelajahi.

Akhir tahun memang masih tiga bulan lagi. Namun, biasanya banyak orang sudah mempersiapkan liburan dari beberapa bulan sebelumnya. Jika masih bingung menentukan destinasi wisata selanjutnya, Anda bisa mencoba melirik keindahan Flores.

Ketua Tim Flores Sea Kayak Expedition, Yoppy Rikson, mengungkapkan keindahan pesisir Pulau Flores sungguh luar biasa dan tidak kalah dengan wilayah-wilayah lainnya yang ada di dunia. Hal ini berdasarkan pengalamannya beberapa kali mengikuti kegiatan serupa di luar negeri. 

"Segala macam warna yang ada di dunia, bisa kita lihat di pesisir Pulau Flores, lautnya yang hijau, biru, kemudian biru tua, langitnya yang berwarna biru, merah, lembayung, ungu, dan warna-warna lainnya sudah kami lihat di Pulau Flores," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (9/10/2023).

photo
Ekspedisi kolaborasi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri dengan Komunitas Budaya Rumah Nusantara. Ekspedisi mereka telah mencapai garis final di Labuan Bajo, Kamis (5/10/2023) sore. Ekspedisi Berkelanjutan bernama Dayung Jelajah Nusantara (DJN) ini ditandai dengan pengarungan pertama bertajuk Flores Sea Kayak Expedition yang resmi dimulai sejak 7 Agustus lalu di Labuan Bajo hingga ke Larantuka dan kembali lagi ke Labuan Bajo dengan memakan waktu selama kurang lebih 60 hari ini. - (Dok Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flore)

Yoppy menambahkan lekukan gunung, bukit, dan segala macam yang indah yang menghiasi pesisir Flores juga sudah dilihat dan dinikmati olehnya. "Jadi tidak perlu keluar negeri, cukup ke Flores saja," ujar Yoppy.  

Yoppy menikmati keindahan alam Flores ini karena mengikuti ekspedisi kolaborasi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri dengan Komunitas Budaya Rumah Nusantara. Ekspedisi mereka telah mencapai garis final di Labuan Bajo, Kamis (5/10/2023) sore. Ekspedisi Berkelanjutan bernama Dayung Jelajah Nusantara (DJN) ini ditandai dengan pengarungan pertama bertajuk Flores Sea Kayak Expedition yang resmi dimulai sejak 7 Agustus lalu di Labuan Bajo hingga Larantuka dan kembali lagi ke Labuan Bajo dengan memakan waktu selama kurang lebih 60 hari. 

Tim ekspedisi, dibagi menjadi dua, yakni Tim Segara (6 orang) dan Tim Nusa (4 orang) dengan tambahan 10 peserta kayak lainnya. Mereka turut mengiringi tim ekspedisi ini dari Pulau Saloka hingga garis final tiba dengan selamat di pantai belakang Luwansa Hotel Labuan Bajo. 

photo
Ekspedisi kolaborasi Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, Wanadri dengan Komunitas Budaya Rumah Nusantara. Ekspedisi mereka telah mencapai garis final di Labuan Bajo, Kamis (5/10/2023) sore. Ekspedisi Berkelanjutan bernama Dayung Jelajah Nusantara (DJN) ini ditandai dengan pengarungan pertama bertajuk Flores Sea Kayak Expedition yang resmi dimulai sejak 7 Agustus lalu di Labuan Bajo hingga ke Larantuka dan kembali lagi ke Labuan Bajo dengan memakan waktu selama kurang lebih 60 hari ini. - (Dok Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flore)

Selama berjelajah sekitar 60 hari di pesisir Pulau Flores, dengan jarak tempuh kurang lebih 1.057 kilo meter, tim ekspedisi mengungkapkan kekagumannya pada keindahan Pulau Flores serta keramah-tamahan penduduk setempat. "Selama perjalanan kami selalu disambut warga dengan antusias termasuk desa-desa lain di sekitar tempat camp kami yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu karena ada sekitar 40 desa yang kami singgahi," ujar Yoppy.

Selain itu, lanjutnya, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Pemda setempat, termasuk Bupati Nagekeo saat itu juga mengunjungi mereka di camp. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, mengatakan ekspedisi tersebut sangat mendukung tema besar pariwisata di Flores yang mengedepankan konsep berkelanjutan. 

Selain itu, ia melanjutkan, Flores juga diharapkan dapat menjadi spot baru dalam dunia kayaking sekaligus sebagai salah satu lokasi sport tourism kayak di dunia. "Ekspedisi ini memperkuat tema besar pariwisata di Flores yang mengedepankan pariwisata berkelanjutan yang berorientasi pada keindahan alam," ujar Shana.

photo
Pemandangan dari AYANA Komodo Waecicu Beach yang akan menjadi tempat kegiatan KTT ASEAN ke-42 yang berlangsung di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 Mei 2023. - (Republika/Dwina Agustin)

Ia menambahkan beruntung sekali sea kayaking bisa dibantu dieksplorasi oleh Wanadri. Mereka berharap akan lebih banyak lagi sea kayak di seluruh dunia yang melihat Flores sebagai lokasi yang harus mereka jelajahi dengan dayung dan masuk dalam bucket list mereka.

Shana juga menyampaikan bahwa ke depan, pihaknya akan menggunakan hasil temuan tim ekspedisi ini dan titik-titik lokasi untuk dapat diintegrasikan, dalam rangka memperkuat program-program wisata bahari yang akan datang di Pulau Flores. "Kami tunggu hasil bukunya dan semua temuan-temuannya selama perjalanan dan akan kita cocokkan dengan apa yang sudah kita identifikasi selama tiga tahun terakhir untuk menjadi rute-rute yang potensial untuk ditawarkan pada wisatawan," ujar Shana. 

Ketua Masyarakat Garis Depan Nusantara, Ipong Witono, mengatakan ekspedisi tersebut merupakan salah satu cara menarasikan keindahan Indonesia kepada anak cucu kelak. "Tidak henti-hentinya Wanadri berupaya memaknai ke Indonesiaan, terus belajar untuk mencintai negeri dan saudara-saudaraku (Tim Flores Sea Kayak Expedition) adalah orang yang dipilih untuk menarasikan, menceritakan, mendongengkan kepada anak cucu kita di seluruh negeri tentang betapa indah negara kita," ujarnya.

 

 
Tidak perlu keluar negeri, cukup ke Flores saja. 
 
YOPPY RIKSON, Ketua Tim Flores Sea Kayak Expedition. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Deretan Inspirasi Liburan Seru, Dijamin Berkesan

Bagi yang menyukai liburan dengan petualangan menantang, Maroko bisa menjadi pilihan yang cukup tepat.

SELENGKAPNYA

Kulik-Kulik Gaya Liburan Para Gen Z

Wisata alam, seperti gunung dan pantai masih jadi pilihan utama.

SELENGKAPNYA

Tips Rumah Aman Saat Liburan, Langsung dari Mantan Pencuri

Pencuri sering kembali ke rumah yang sama.

SELENGKAPNYA