Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memastikan Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di Thailand dengan | Republika/Thoudy Badai

Gaya Hidup

Kapankah Panas Menyengat Ini akan Berakhir?

Suhu maksimum yang tercatat paling tinggi adalah 38 derajat Celsius.

Kemarau berkepanjangan yang memicu kekeringan dan suhu panas membuat banyak orang menantikan musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prediksi awal musim hujan di berbagai wilayah di Indonesia.

Koordinator Bidang Analisis Perubahan Iklim BMKG, Kadarsah, menyampaikan, awal musim hujan di seluruh kawasan Indonesia tidak terjadi secara bersamaan. "Hingga pertengahan September 2023, sejumlah 72 zona musim (ZOM) atau sekitar 10 persen ZOM sudah memasuki musim hujan," ujar Kadarsah saat dihubungi Republika, Selasa (3/10/2023).

Kawasan itu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatra Utara, sebagian Riau, Sumatra Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau. Demikian pula sebagian kecil Kalimantan Barat, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Maluku, dan sebagian kecil Papua Barat.

photo
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten memeriksa alat pengukur suhu udara di Serang, Banten, Jumat (28/7//2023). BMKG merilis imbauan bagi masyarakat untuk mewaspadai dampak kekeringan yang meluas dengan intensitas tinggi mengingat sebagian besar wilayah Indonesia saat ini memasuki puncak musim kemarau ditambah gejala El Nino yang memicu permukaan laut lebih panas dan kering yang diprediksi terjadi hingga Oktober 2023. - (Antara/Asep Fathulrahman)

Kadarsah menginformasikan prediksi awal musim hujan 2023/2024 di sejumlah kawasan lainnya. Wilayah Jambi, Sumatra Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, serta sebagian besar Kalimantan Timur diperkirakan akan mulai memasuki musim hujan pada bulan Oktober 2023.

Sementara itu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan akan merasakan musim hujan pada November 2023.

Ada sebagian kawasan yang diprediksi baru akan diguyur hujan pada Desember 2023, yakni Jawa Timur bagian utara, sebagian besar NTB, sebagian besar NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, serta Maluku. Kadarsah menyebut, puncak musim kemarau sudah berlangsung pada September 2023.

photo
Dunia Kepanasan - (Republika)

Sepanjang September, hujan sangat jarang terjadi serta tidak ada awan-awan di langit sehingga pancaran sinar radiasi matahari pada siang matahari akan lebih maksimal. Pada September, gerak semu matahari menunjukkan bahwa posisi matahari mulai bergeser dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan.

Setidaknya hingga Oktober 2023, pancaran matahari akan terasa lebih maksimal di wilayah dekat khatulistiwa (Kalimantan) serta di lintang selatan (Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara). Selama musim kemarau, BMKG merilis data peta monitoring hari tanpa hujan (HTH), yang juga bisa dilihat di situs resmi BMKG.

Sebagian wilayah di Pulau Sumatra bagian Selatan, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi bagian selatan, Maluku serta Papua bagian selatan telah mengalami hari tanpa hujan berturut-turut antara 21-60 hari.

Sementara, hari tanpa hujan kategori ekstrem panjang selama lebih dari 60 hari terpantau terjadi di wilayah Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. HTH terpanjang tercatat selama 156 hari terjadi di Sumba Timur-Nusa Tenggara Timur.

photo
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memastikan Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di Thailand dengan suhu mencapai 44,6 derajat dan Bangladesh mencapai 51.2 derajat. Sementara suhu tertinggi di Indonesia mencapai 36-37 derajat Celsius seperti yang pernah terjadi di Ciputat pada 17 April 2023 lalu. - (Republika/Thoudy Badai)

Data tersebut bisa digunakan untuk mengetahui wilayah mana saja yang mengalami kekeringan meteorologis. Selanjutnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bisa bertindak untuk mengatasi kekeringan.

"BNPB bisa mengakses informasi itu untuk mengetahui daerah mana saja yang perlu mendapat bantuan air bersih. Ada juga koordinasi di tingkat daerah untuk mengatasi masalah seperti ini," kata Kadarsah.

Imbas Musim Panas 

Sebagian wilayah Indonesia masih akan mengalami suhu tinggi hingga Oktober 2023. Menurut Kadarsah, ada beberapa wilayah yang diprediksi paling terimbas. "Menurut prakiraan kami, setidaknya ada tujuh wilayah yang akan mengalami suhu tinggi, setidaknya sampai Oktober 2023, yaitu Sumatra bagian tengah, Sumatra bagian selatan, Riau bagian selatan, Jambi, Lampung, Banten, dan Jawa Barat," katanya. 


Kadarsah menyebut, ketujuh wilayah tersebut berada di bagian selatan khatulistiwa dan terdampak El Nino yang cukup parah. Hujan diprediksi turun sangat jarang di tujuh wilayah yang disebutkan sehingga berpotensi terjadi kekeringan. Kecuali, pada beberapa titik yang memiliki topografi tinggi.


Berdasarkan analisis dari 116 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata di seluruh Indonesia pada September 2023 adalah sebesar 27 derajat Celsius. Sementara, suhu udara klimatologis di kisaran normal untuk September 2023 periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26,6 derajat Celsius (dalam kisaran normal 20,1-28,6 derajat Celsius). Ada perbedaan 0,4 derajat Celsius, yang membuat terasa panas dari biasanya.


Sepekan belakangan, sebagian wilayah Indonesia memang mengalami panas terik pada siang hari. Berdasarkan catatan BMKG sebagaimana dikutip dari situs resmi, suhu maksimal yang terukur pada 22-29 September 2023 di beberapa wilayah berkisar antara 35-38 derajat Celsius pada siang hari.


Suhu maksimal tertinggi pada rentang tanggal tersebut sempat mencapai 38 derajat Celsius, yang diukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah, pada 25 dan 29 September 2023. Suhu yang sama juga terukur di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada 28 September 2023.


Di wilayah Jabodetabek, suhu maksimalnya tertukur antara 35-37,5 derajat Celsius. Suhu tertinggi 37,5 derajat Celsius terjadi di wilayah Tangerang Selatan pada 29 September 2023. Selain itu, BMKG juga melakukan pengukuran suhu maksimum harian di Indonesia. 

photo
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memastikan Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di Thailand dengan suhu mencapai 44,6 derajat dan Bangladesh mencapai 51,2 derajat. Sementara suhu tertinggi di Indonesia mencapai 36-37 derajat Celsius seperti yang pernah terjadi di Ciputat pada 17 April 2023 lalu. - (Republika/Thoudy Badai)


Suhu maksimum yang tercatat paling tinggi adalah 38 derajat Celsius di Stasiun Meteorologi Kertajati dan Stasiun Klimatologi Jawa Tengah (29 September pukul 07.00 s.d 30 September pukul 07.00 WIB). Suhu maksimum harian di Indonesia pada dua hari sebelumnya juga menunjukkan dua stasiun itu merupakan daerah dengan suhu maksimum terpanas, yaitu dalam kisaran 37,8 sampai 37,9 derajat Celsius.


Sepanjang pengamatan BMKG dari tahun ke tahun, hingga 2023, kisaran 40 derajat Celsius merupakan suhu tertinggi. "Suhu maksimum dapat mencapai 40 derajat Celsius, yaitu di Stasiun Meteorologi Karel Sadsuitubun, Kabupaten Maluku Tenggara, pada 21 November 2012," ujar Kadarsah.

 

 

 
Sebagian wilayah Indonesia masih akan mengalami suhu tinggi hingga Oktober 2023. 
 
KADARSAH, Koordinator Bidang Analisis Perubahan Iklim BMKG. 
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mayoritas Manusia Kepanasan Akibat Perubahan Iklim

Indonesia jadi salah satu yang paling parah terdampak perubahan iklim.

SELENGKAPNYA

Titik Panas Karhutla Meningkat Signifikan

Jumlah titik panas melonjak hingga tiga kali lipat dari tahun lalu.

SELENGKAPNYA

Gelombang Panas, Polusi, dan Risiko Serangan Jantung

Gunakan pakaian yang sesuai dengan cuaca, dan selalu perhatikan hidrasi.

SELENGKAPNYA

Panas Menyengat Jangan Lupa Perhatikan Kesehatan Mata

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 15 juta orang di dunia yang buta akibat katarak.

SELENGKAPNYA