
Kisah
Wanita Pemberani Melawan Abu Lahab
Ummu Fadhl berani melawan Abu Lahab yang merupakan dedengkot kaum musyrikin Makkah.
Nama aslinya Lubabah binti Harits bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Dia dikenal dengan julukan Ummul Fadhl. Dia adalah istri dari paman Rasulullah SAW, Abbas bin Abdul Muthalib.
Shahabiyah ini adalah ibu dari enam orang anak yang pandai. Mereka adalah Fadhl, Abdullah al-Faqih, Ubaidillah al-Faqih, Ma'bad, Qatsam, dan Abdurrahman.
Ummul Fadhl ialah perempuan kedua yang memeluk Islam setelah Khadijah. Putranya, Abdullah, mengatakan, "Aku dan ibuku dahulu termasuk golongan orang-orang yang tertindas dari perempuan dan anak-anak."
Dalam buku 150 Perempuan Shalihah diceritakan, Ummul Fadhl adalah perempuan pemberani. Abu Rafi, pernah menceritakan keberanian dia. Ketika itu, Abu Rafi menjadi budak di rumah Abbas bin Abdul Muthalib. Ketika Islam datang, Abbas memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi. Istri dan budaknya mengikuti langkah itu.
Dalam Perang Badar, Abu Lahab tak dapat ikut perang. Sesuai adat kaum Quraisy, ia digantikan oleh Ash bin Mughirah. Abu Rafi merasa dirinya lemah. Ia bekerja sebagai pembuat cangkir di sebuah kamar dekat sumur zamzam. Ia mendengar kabar banyaknya orang meninggal dan terluka dalam Perang Badar.
Hari itu ia duduk di samping Ummul Fadhl. Terlihat Abu Lahab dipapah oleh seseorang, lalu duduk di dekat keduanya. Tak lama, ada seseorang yang berkata, "Abu Sufyan bin Harits telah datang."
Abu Lahab berkata, "Ke sinilah. Berita apa yang engkau bawa?"
Orang-orang berdiri mengerumuni keduanya. Mulailah Abu Sufyan bercerita tentang apa yang ia hadapi selama Perang Badar.
"Demi Tuhan, ketika kami menghadapi mereka (kaum Muslimin), kami seolah-olah menyerahkan diri kami kepada mereka untuk dibunuh sesuka hati. Mereka juga menawan kami. Aku tidak percaya mereka yang melakukan itu, sebab ketika itu kami menghadapi sekumpulan laki-laki serba putih menunggangi kuda perang di antara para manusia. Demi Tuhan, mereka tidak dapat dikalahkan," kata Abu Sufyan.
Mendengar itu, Abu Rafi berkata, "Demi Allah, itu adalah malaikat."
Abu Lahab mendadak berang. Ia mengangkat tangan dan memukul Abu Rafi dengan keras. Abu Rafi menyerang balik. Namun, ia terlalu lemah untuk melawan Abu Lahab. Dengan mudah ia menahan Abu Rafi dan membantingnya ke tanah.
Melihat itu, Ummul Fadhl yang sedang berdiri di dekat tiang, segera mengambil tiang itu. Lantas, ia memukulkannya ke kepala Abu Lahab. Dedengkot musyrikin itu pun mengerang kesakitan.

Abu Lahab berdiri dengan sangat lemah akibat pukulan itu. Ia hanya bertahan hidup selama tujuh hari setelah peristiwa tersebut. Ia mati karena penyakit lepra.
Menurut Riwayat Ibnu Said dan Imam Tirmidzi, suatu hari Ummul Fadhl mendapatkan mimpi yang begitu menakjubkan. Ia pergi ke hadapan Rasulullah SAW untuk bertanya perihal mimpi tersebut. "Wahai Rasulullah, aku bermimpi seolah-olah bagian tubuhmu berada di rumahku."
Rasulullah SAW menjawab,"Aku melihatnya sebagai sebuah kebaikan. Fatimah akan melahirkan dan engkau akan menyusukan anaknya kepada ibu susuan anakmu, Qatsam."
Tak lama sejak peristiwa itu, Fatimah melahirkan Husain. Ia diasuh oleh Ummul Fadhl. Ia membawa Husain kepada Rasulullah SAW. Beliau mencium Husain, lalu anak itu kencing. Rasulullah meminta Ummul Fadhl untuk mengambilnya.
Melihat anak itu mengencingi Rasulullah SAW, Ummul Fadhl mencubitnya hingga menangis. Dia berkata, "Engkau telah menyakiti Rasulullah dengan mengencinginya."
Mendengar Husain menangis, Rasulullah SAW berkata, "Wahai Ummul Fadhl, engkau telah menyakitiku sebab engkau menyakitinya. Engkau telah membuatnya menangis."
Rasulullah SAW lalu meminta air dan memercikkannya. Ia lalu berkata, "Jika anak laki-laki cukup diperciki, sedangkan anak perempuan harus dicuci."

Profil putra
Al-Fadl merupakan putra sulung Ummul Fadhl. Dan, ada yang istimewa dari sepupu Rasulullah SAW ini. Dialah yang turut memandikan dan menguburkan jenazah mulia Nabi Muhammad SAW.
Semasa Rasul SAW masih hidup, al-Fadhl ikut dalam perjuangan menyebarkan syiar Islam. Ia pun tidak pernah absen dalam medan jihad. Beberapa misi yang pernah diikutinya ialah Pembebasan Makkah (Fath Makkah) dan Hunain.
Ada berbagai pendapat tentang waktu dan penyebab wafatnya al-Fadl. Ada yang menyebut, putra Ummu Fadhl itu gugur dalam Perang Ajnadain yang terjadi pada masa khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq. Ada pula yang menyatakan, sang sahabat Nabi SAW syahid dalam Perang Yamamah.
Sementara, pendapat yang disebut Ibnu Hajar al-'Asqalani dalam Al-Ishabah fii Tamyiz ash-Shahabah menyatakan hal berbeda. Al-Fadhl disebut wafat dalam kejadian wabah di Syam pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Keberanian Ummu Ammarah
Ummu Ammarah merupakan seorang shahabiyah yang sewaktu Perang Uhud menjadi perisai Rasulullah SAW.
SELENGKAPNYAKegigihan Ummu Syuraik Dalam Berdakwah
Dikisahkan, Ummu Syuraik mendapatkan minum dari langit tatkala mengalami penyiksaan oleh kaum kafir Quraisy.
SELENGKAPNYACara Anak-Anak Menghindari Perundungan
Setiap anak ternyata punya cara untuk menghindari potensi perundungan.
SELENGKAPNYA