Migran melintasi kawat berduri yang membentang di sepanjang sungai Rio Grande di perbatasan AS Meksiko di negara bagian Texas. | AP Photo/Eric Gay
Isu imigran terus menjadi masalah bagi pemerintah AS di masa pemerintahan Presiden Joe Biden. | AP Photo/Eric Gay
Dalam dua hari terakhir ribuan migran dari selatan Amerika Serikat memasuki wilayah AS dari pintu perbatasan di Texas. | AP Photo/Eric Gay
Sebuah kota berpenduduk 30.000 orang di Eagle Pass, sebelah barat San Antonio, dilintasi 6000 imigran gelap dalam 2 hati. | AP Photo/Eric Gay
Kondisi ini mendorong pihak berwenang AS menutup sejumlah pintu perbatasan dengan negara Meksiko di beberapa negaranya bagian. | AP Photo/Eric Gay

Peristiwa

Gelombang Imigran Serbu Perbatasan AS Meksiko

Dalam dua hari terakhir ribuan migran dari selatan Amerika Serikat memasuki wilayah AS dari pintu perbatasan di Texas.

TEXAS -- Gelombang imigran terus berdatangan di perbatasan Amerika Serikat dengan negara tetangganya Meksiko.

Para imigran melintasi tapal batas 

AS Meksiko dengan berbagai alasan termasuk mencari suaka. 

Kedatangan mereka membuat petugas perbatasan Amerika Serikat (AS) kewalahan menghadapi para pencari suaka ini. 

Di wilayah kecil Eagle Pass, Texas misalnya, terdapat hampir 6.000 migran melintasi perbatasan dalam dua hari. 

Sehingga mendorong pihak berwenang AS menutup salah satu dari dua penyeberangan perbatasan di kota itu agar para pejabat dapat menangani kembali gelombang migran ini.

Penyeberangan di perbatasan ditutup dalam seminggu terakhir karena alasan serupa di San Diego dan El Paso, Texas.

Sebuah kota berpenduduk 30.000 orang di Eagle Pass, sebelah barat San Antonio, sekitar 2.700 migran melintasi perbatasan pada Selasa (19/9) dan 3.000 pada Rabu (20/9), menurut Sheriff Maverick County, Tom Schmerber.

Wali Kota Rolando Salinas menyatakan, kota itu sebagai daerah bencana karena “gelombang besar migran ilegal ';