Seorang karyawan berjalan usai bekerja di Jakarta, Senin (24/10/2022). Berdasarkan data Center of Economics and Law Studies (Celios), adanya resesi global yang diprediksi terjadi pada 2023 bisa berdampak terhadap gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), | ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Gaya Hidup

Kenali Tanda Kita Mengalami Work Anxiety

Karyawan yang tidak mampu mengatur tekanan di tempat kerja dapat merasa lelah dan letih.

Karyawan menghabiskan setidaknya sepertiga waktunya dalam sehari untuk bekerja. Meskipun stres karena pekerjaan adalah hal yang wajar, karyawan juga harus waspada terhadap gejala-gejala yang mengarah kondisi work anxiety atau rasa cemas saat kerja.

Menurut para ahli, kecemasan di tempat kerja itu nyata. Banyak orang mengalami stres yang tidak rasional dan merasa cemas dengan kinerjanya di tempat kerja. Hal ini kemudian mengganggu kualitas hidup serta berdampak pada produktivitas mereka.

Psikiater di Manasthali India, Jyoti Kapoor, mengatakan bahwa karyawan yang tidak mampu mengatur tekanan di tempat kerja dapat merasa lelah dan letih, bahkan dapat menyebabkan burnout. Namun sayangnya, menurut dia, work anxiety sering kali diremehkan.

Work anxiety mengacu pada tekanan emosional dan ketidaknyamanan yang dialami oleh karyawan dalam menanggapi tuntutan, tekanan, dan ekspektasi yang terkait dengan lingkungan kerja mereka. Bentuk kecemasan ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan dan produktivitas individu secara keseluruhan," kata Kapoor seperti dilansir Hindustan Times, Senin (11/9/2023).

Work anxiety juga dikenal sebagai kecemasan terkait pekerjaan, adalah jenis gangguan kecemasan tertentu yang ditandai dengan kekhawatiran, ketakutan, atau stres yang berlebihan terkait pekerjaan atau lingkungan kerja seseorang. Hal ini dapat muncul dalam berbagai bentuk dan dapat dipicu oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan pekerjaan. 

Mulai dari, beban kerja, ketidakamanan kerja, konflik interpersonal, dan ekspektasi kinerja. Agar Anda bisa mengantisipasinya, berikut beberapa gejala umum dari work anxiety yang perlu diwaspadai.

photo
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama. - (Republika/Thoudy Badai)

1. Kekhawatiran yang berlebihan

Individu dengan kecemasan di tempat kerja sering mengalami kekhawatiran yang terus-menerus dan tidak rasional mengenai performa kerja, atau interaksi di tempat kerja. Kekhawatiran ini dapat menyita perhatian dan mengganggu kemampuan mereka untuk fokus pada pekerjaan.

2. Gejala fisik

Kecemasan dapat bermanifestasi secara fisik, yang mengarah pada gejala-gejala, seperti sakit kepala, ketegangan otot, masalah pencernaan, detak jantung cepat, dan keringat berlebih. Manifestasi fisik ini dapat membuat tidak nyaman dan mengganggu.

3. Kesulitan berkonsentrasi

Work anxiety dapat membuat karyawan sulit berkonsentrasi pada tugas dan mengambil keputusan. Karyawan dapat menjadi mudah terganggu, pelupa, atau kewalahan oleh masalah kecil yang berhubungan dengan pekerjaan.

photo
Bermalasan membuat kehidupan kita menjadi berantakan (ilustrasi) - (Unsplash/Marie M Bouchard )

4. Menunda-nunda pekerjaan

Kecemasan dapat menyebabkan penundaan dan penghindaran pekerjaan, karena individu mungkin takut akan kegagalan atau kritik.

5. Gangguan tidur

Kecemasan sering kali mengganggu pola tidur, yang menyebabkan insomnia atau gelisah pada malam hari. Tidur yang buruk dapat memperburuk kecemasan di tempat kerja dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

6. Menarik diri dari pergaulan sosial

Karyawan yang mengalami work anxiety sering kali menghindari interaksi sosial di tempat kerja, karena takut dihakimi atau dikritik. Hal ini dapat berdampak pada dinamika dan kolaborasi tim.

7. Perfeksionisme

Keinginan yang kuat untuk menjadi perfeksionis dapat menjadi gejala work anxiety. Individu dapat menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri mereka sendiri, yang menyebabkan peningkatan stres dan ketidakpuasan dengan kinerja mereka.

8. Kelelahan fisik dan emosional

Pertempuran terus-menerus melawan kecemasan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional. Karyawan mungkin merasa terkuras, lelah, dan terkuras secara emosional, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan di tempat kerja secara efektif.

9. Menurunnya kepuasan kerja

Work anxiety yang terus-menerus dapat mengikis kepuasan kerja dan kualitas hidup secara keseluruhan. Hal ini bahkan dapat menyebabkan kelelahan jika tidak ditangani.

 

 
Work anxiety sering kali diremehkan
 
JYOTI KAPOOR, Psikiater di Manasthali India. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

WFH Berpotensi Hambat Laju Perekonomian

Ekonomi Jakarta menjadi barometer ekonomi nasional.

SELENGKAPNYA

Menimbang Efektivitas WFH Sebagai ‘Obat’ Polusi Udara

Presiden Jokowi menawarkan perkantoran untuk kembali menerapkan WFH.

SELENGKAPNYA

Pakai Smartphone Sejak Dini dan Kesehatan Mental Gen Z

Orang tua harus menakar kedewasaan anak sebelum memberikan mereka ponsel pintar.

SELENGKAPNYA

Filter Influencer dan Kesehatan Mental Warganet

Prancis adalah negara Eropa pertama yang membuat kerangka kerja komprehensif untuk mengatur sektor influencer.

SELENGKAPNYA