Bermalasan membuat kehidupan kita menjadi berantakan (ilustrasi) | Unsplash/Marie M Bouchard

Gaya Hidup

Melawan Rasa Malas dengan Cara Berkelas

Pembicaraan diri sendiri yang negatif hanya akan menambah emosi yang membuat Anda bertindak malas.

Rasa malas kadang kerap datang menghampiri. Ketika rasa malas datang, berat rasanya untuk melawan dan terus berjuang.

Jika Anda ingin mengetahui cara berhenti bersikap malas, Anda perlu memahami alasan Anda bertindak malas, kemudian mengembangkan alat pengaturan emosi yang perlu Anda ubah. Berikut ini delapan tips mengatasi rasa malas seperti dilansir laman Oberlo, Senin (11/9/2023). 

1. Sadarilah bahwa Anda pada dasarnya tidak malas

Anda tidak malas, perilaku Andalah yang malas. Setelah bertahun-tahun bertindak dengan cara tertentu, sering kali kita berpikir bahwa "beginilah saya adanya". Perilaku berulang memang menciptakan kebiasaan, dan kebiasaan kita menentukan keadaan hidup kita. Namun, kebiasaan tersebut tidak menentukan siapa kita.

Semakin lama Anda bermalas-malasan, semakin sulit untuk menjadi produktif dan puas. Namun, hal ini sangat mungkin terjadi.

 

2. Pelajari penyebab kemalasan

Apakah Anda terus bertanya pada diri sendiri, “mengapa saya begitu malas dan tidak termotivasi?” Jika iya, bagian ini cocok untuk Anda. 

Saat mempelajari cara berhenti bersikap malas, Anda perlu mengetahui apa yang Anda hadapi. Ternyata ada banyak penyebab rasa malas.

Menurut Laura D Miller, seorang psikoterapis dan psikoanalis berlisensi, menjelaskan kemalasan adalah kritik yang terlalu sering digunakan. Malas kerap menjadi alasan sebuah penilaian karakter, yang tidak membantu kita memahami mengapa seseorang tidak mengerahkan upaya untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan, atau yang diharapkan untuk dilakukan.

"Jika kita meluangkan waktu untuk melakukannya memeriksa apa yang ada di balik penundaan dan penghindaran, kami menemukan serangkaian masalah yang lebih rumit," kata Laura. 

 

3. Dapatkan perspektif dengan pertanyaan sederhana

Setelah Anda mengidentifikasi penyebab dan gejala kemalasan, inilah saatnya memperbaiki pola pikir Anda. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan bertanya pada diri sendiri, "Akan seperti apa hidup saya satu tahun, dua tahun, lima tahun, dan 10 tahun jika saya tidak melakukan perubahan?”

Ini bisa menjadi pertanyaan yang sangat tidak nyaman dan menakutkan. Anda mungkin menyadari bahwa Anda tidak akan pernah mencapai tujuan atau menciptakan hubungan yang Anda inginkan dalam hidup.

Mungkin Anda akan merasa sedikit takut dengan jawabannya. Namun, jika Anda ingin berhenti bermalas-malasan, pertanyaan ini dapat membantu memperjelas perlunya perubahan, dapat membantu menciptakan rasa urgensi untuk memperbaiki diri.

photo
Bermalas-malasan (ilustrasi) - (Unsplash/Artem Beliaikin)

4. Terhubung dengan motivasi batin Anda

Sekarang setelah Anda mengidentifikasi apa yang tidak Anda inginkan terjadi, sekarang saatnya menentukan kehidupan seperti apa yang Anda inginkan.

Apa yang ingin Anda rasakan? Hubungan seperti apa yang akan Anda miliki? Apa yang ingin kamu lakukan? Baik Anda ingin menjadi bos bagi diri sendiri atau berkeliling dunia, berkreasilah. Anda juga bahkan dapat membuat papan visi untuk membantu kita tetap fokus. “Ciptakan visi termegah tertinggi dalam hidup Anda, karena Anda menjadi apa yang Anda yakini,” kata maestro media Oprah Winfrey.

 

5. Ambil tanggung jawab dan berdayakan diri Anda

Pada titik ini, Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang di mana Anda berada dan di mana Anda ingin berada. Sekarang, sebelum Anda mulai berupaya mencapai kehidupan yang Anda inginkan, Anda perlu mengambil kembali kendali atas hidup Anda, untuk mengingat betapa mampu dan kuatnya Anda. Bagaimana Anda bisa melakukan ini? Sederhana saja, bertanggung jawablah atas masa depan Anda.

 

photo
Mengurangi kebiasaan bermalas-malasan (ilustrasi) - (Unsplash/Emily Rudolph)

6. Buat rencana aksi

Ada banyak cara berbeda untuk berhenti bersikap malas, jadi Anda perlu membuat peta jalan untuk menavigasi menuju kehidupan yang Anda inginkan. Untuk mengetahui apa yang perlu Anda lakukan, dapatkan inspirasi dari orang-orang yang Anda kagumi, apa yang mereka lakukan untuk sukses dan bahagia? Apa yang mereka sarankan? 

Mulailah dari yang kecil. Mungkin Anda bisa membuat rutinitas pagi dengan mulai berolahraga, mulai bermeditasi, atau melakukan pekerjaan sampingan. Apa pun keputusan Anda, buatlah tetap sederhana dan jangan mencoba melakukan terlalu banyak hal sekaligus. Setelah Anda membuat rencana tindakan, fokuslah untuk mengambil tindakan secara konsisten.

 

7. Bersikap baik kepada diri sendiri

Jika Anda ingin belajar bagaimana berhenti bersikap malas, Anda harus melatih rasa welas asih. Artinya, jika Anda melakukan kesalahan, menyia-nyiakan waktu, atau tidak bisa berhenti menunda-nunda, jangan langsung menyalahkan diri sendiri. Pembicaraan diri sendiri yang negatif hanya akan menambah emosi yang membuat Anda bertindak malas. 

Tidak masalah jika Anda telah melakukan kesalahan jutaan kali dengan cara yang sama. Anda tidak dapat berbuat apa-apa kecuali belajar darinya dan menerapkan pelajaran pada saat ini.

Jadi, berlatihlah menghargai diri sendiri. "Sampai Anda menghargai diri sendiri, Anda tidak akan menghargai waktu Anda. Sampai Anda menghargai waktu Anda, Anda tidak akan melakukan apa pun terhadapnya," kata psikiater dan penulis Morgan Scott Peck.

 

8. Lacak latihan Anda

Terakhir, mempelajari cara mengurangi rasa malas membutuhkan latihan dan setiap upaya kecil sangatlah berarti. Vincent Van Gogh, pelukis impresionis terkenal, berkata, "Hal-hal besar tidak dilakukan secara impulsif, tetapi melalui serangkaian hal-hal kecil yang disatukan."

Namun, ketika mencoba melakukan perubahan kecil dan konsisten, sulit mengukur tindakan kita hanya dengan pikiran. Kita mungkin merasa telah melakukan hal yang cemerlang padahal kenyataannya, kita sudah berhari-hari tidak berlatih.

Jadi, tuliskan semuanya untuk melacak latihan Anda. Misalnya, Anda dapat membuat spreadsheet, mengunduh aplikasi pelacakan kebiasaan, atau bahkan melaporkan kemajuan Anda kepada teman atau orang terkasih setiap hari.

 

 
Sampai Anda menghargai waktu Anda, Anda tidak akan melakukan apa pun terhadapnya.
 
MORGAN SCOTT PECK, Psikiater. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Terapi Seni Penawar Kesehatan Mental Bagi Perempuan Afghanistan

Organisasi kesehatan memperkirakan setengah dari 40 juta orang Afghanistan menderita tekanan psikologis.

SELENGKAPNYA

Polusi dan Kesehatan Mental yang Memburuk

Polusi udara yang terhirup masuk ke saluran pernapasan dapat memicu terjadinya perubahan pada area-area otak yang mengontrol emosi.

SELENGKAPNYA

Konsumsi Makan tak Tepat dan Terganggunya Kesehatan Mental

Makanan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.

SELENGKAPNYA