Gejala penyakit jantung (ilustrasi) | Freepik/Rawpixel

Medika

Gaya Hidup Pascapandemi dan Risiko Serangan Jantung pada Usia Muda

Gaya hidup yang tidak sehat berperan sangat dominan sebagai penyebab penyakit jantung.

Sakit jantung merupakan penyakit yang sering diasosiasikan dengan orang yang berumur lebih tua. Namun, penelitian menunjukkan, prevalensi penyakit jantung pada usia muda meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir.  

Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital Cibubur, dr Markz Roland Mulia Pargomgom Sinurat, SpJP, FIHA. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tapi salah satu faktor yang paling besar menyumbang risiko untuk terserang penyakit ini, yaitu gaya hidup yang tidak sehat.

"Sakit jantung pada usia tua disebabkan oleh multifaktorial sehingga merusak jantung dan pembuluh darah dan menyebabkan gagal jantung, gangguan irama jantung atau aritmia, dan penyakit jantung koroner," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (29/7/2023).

Penyakit Jantung di Indonesia - (Republika)

  ​

Ini akhirnya membuat banyak orang beranggapan bahwa sakit jantung hanya akan menyerang orang yang sudah berusia tua, namun apakah anggapan itu benar? Jawabannya, tidak. 

Sakit jantung bukanlah masalah yang hanya menyerang orang tua. Anggapan bahwa hanya orang tua yang rentan terhadap kondisi ini adalah sebuah mitos. Nyatanya, orang muda juga dapat terkena sakit jantung.

Terutama jika mereka memiliki gaya hidup yang tidak sehat atau faktor risiko tertentu. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk terserang penyakit jantung, di antaranya genetik, terlalu sering konsumsi makanan lemak tinggi, tekanan darah tinggi, tingkat stres tinggi, jarang berolahraga, obesitas, diabetes, dan merokok.

 

Cegah Sejak Dini

Sakit jantung bukanlah masalah yang terbatas pada populasi orang tua. Gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan tingginya tingkat stres, telah berkontribusi pada peningkatan ini.

Faktor-faktor risiko, seperti obesitas, hipertensi, diabetes, dan merokok juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena sakit jantung, terlepas dari usia mereka. Kondisi ini terjadi akibat pola perubahan zaman dan iklim pekerjaan yang memungkinkan orang usia muda menjadi lebih inaktif atau pasif. 

"Pandemi Covid-19 yang mengubah aktivitas menjadi work from home atau anywhere menjadi faktor utama yang memengaruhi pergeseran usia pasien jantung dan pembuluh darah," katanya.

Faktor lainnya adalah kemudahan yang diperoleh dari aplikasi daring untuk berpindah tempat atau transaksi, pola makanan tinggi lemak jenuh, serta karbohidrat sederhana, tingkat stres yang tinggi, dan paparan asap rokok sejak usia dini.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya untuk segera melakukan hal-hal yang dapat menurunkan risiko Anda dari risiko sakit jantung. Semakin cepat Anda melakukannya, semakin besar juga dampaknya pada kesehatan jantung Anda, di antaranya:

 

1. Berhenti merokok

2. Mengurangi makanan berlemak, asupan gula, dan karbohidrat sederhana

3. Berolahraga secara rutin

4. Menjaga berat badan dengan bijak

5. Rutin memeriksa kadar kolesterol, gula, dan tekanan darah

6. Kelola stres dengan baik

Ia menambahkan, penting bagi kita semua untuk mengadopsi gaya hidup sehat dan menjaga kesehatan jantung kita, terlepas dari usia kita. Dengan kesadaran yang tepat, pencegahan yang tepat, dan perawatan yang diperlukan, kita dapat mengurangi risiko sakit jantung dan menjalani hidup yang lebih sehat secara keseluruhan.

Faktor Usia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Yayasan Jantung Indonesia (@yayasanjantungindonesia)

Sakit jantung memang bisa menyerang di semua umur, tapi semakin tua usia Anda maka semakin tinggi juga risiko Anda untuk bisa terserang sakit jantung. Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Eka Hospital Cibubur, dr Markz Roland Mulia Pargomgom Sinurat, SpJP, FIHA, ini semua disebabkan pada saat bertambah usia, tubuh Anda akan mulai mengalami perubahan. Apa saja perubahannya?

1. Penumpukan lemak

Pada usia tua, penumpukan lemak semakin menebal, lemak yang masuk ke dalam tubuh dari makanan yang Anda konsumsi bisa saja tertimbun pada pembuluh darah Anda. 

"Hal ini dapat menyebabkan pasokan oksigen yang diterima jantung menjadi semakin sedikit dan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (29/7/2023). 

2. Pembuluh darah dan dinding jantung semakin menebal dan mengeras

Semakin menua, pembuluh darah Anda juga akan semakin menebal dan mengeras dari penumpukan lemak dan meningkatkan risiko Anda untuk terkena serangan jantung serta menurunkan volume darah yang dapat ditampung oleh jantung.

3. Efektivitas kerja jantung semakin menurun

Efektivitas kerja jantung juga akan mengalami penurunan saat usia lanjut. Hal ini dikarenakan kondisi jantung yang sudah menjadi lebih tebal atau kaku sehingga mengganggu kerja jantung untuk mengontrol peredaran darah. 

photo
Sakit jantung (ilustrasi) - (Freepik/Vectorjuice)

4. Gangguan irama jantung atau aritmia

Impuls listrik jantung Anda juga dapat berubah seiring bertambahnya usia Anda. Ini dapat berpotensi menyebabkan aritmia jantung dimana detak jantung Anda menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

5. Tubuh semakin sensitif terhadap sodium

Bertambahnya usia seseorang terkadang juga dapat membuat tubuh mereka menjadi lebih rentan terhadap zat sodium yang biasa ditemukan di garam. Jika berlebihan, ini dapat menyebabkan tekanan darah menjadi semakin tinggi dan meningkatkan risiko Anda untuk terkena serangan jantung.

 

 
Pandemi Covid-19 yang mengubah aktivitas menjadi work from home, memengaruhi pergeseran usia pasien jantung dan pembuluh darah. 
 
DR MARKZ ROLAND MULIA SpJP, FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital Cibubur. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Seperti Apa Rasanya Serangan Jantung? Waspadai Sinyalnya

Ketidaknyamanan seperti mulas, sangat umum dirasa pada serangan jantung.

SELENGKAPNYA