Sakit jantung (ilustrasi) | Freepik/Vectorjuice

Medika

Seperti Apa Rasanya Serangan Jantung? Waspadai Sinyalnya

Ketidaknyamanan seperti mulas, sangat umum dirasa pada serangan jantung.

Dalam film drama, sering kali kita disuguhkan bagaimana seseorang mengalami serangan jantung. Biasanya mereka mencengkram bagian dada kiri, dengan mimik wajah kesakitan, kemudian jalan tergopoh-gopoh, dan akhirnya tak sadarkan diri.

Tetapi, dalam kehidupan nyata, bukan seperti itu yang dialami oleh kebanyakan orang selama infark miokard alias serangan jantung. Gejala justru cenderung jauh lebih halus dan dalam beberapa kasus, bahkan orang itu tidak menyadari bahwa jantung mereka sedang bermasalah.

Melansir Cleveland Clinic, Kamis (20/7/2023), ahli jantung, Dr Leslie Cho, memaparkan tanda-tanda serangan jantung. “Tekanan atau sesak dada. Bayangkan seperti ada orang menduduki dada. Itu mirip dengan sensasi yang dibawa oleh serangan jantung,” kata Dr Cho.

Lalu ketidaknyamanan seperti mulas, sangat umum serangan jantung terasa seperti refluks asam. Bahkan, gejalanya bisa hampir identik. Kemudian sesak napas, bahkan beberapa serangan jantung tidak menyebabkan rasa sakit sama sekali. ‘Serangan jantung diam’ ini paling sering terjadi pada penderita diabetes dan orang dewasa tua.

Penyakit Jantung di Indonesia - (Republika)

  ​

Tanda-tanda serangan jantung juga bisa berupa nyeri yang menjalar ke sisi kiri rahang atau ke lengan kiri. Beberapa orang mengeluh sakit punggung juga. Dan kelelahan menjadi gejala paling sering terjadi pada orang tua dan dapat salah didiagnosis sebagai penyakit mirip flu.

Yang terakhir adalah mual dan berkeringat. Meskipun gejala ini dapat disertai dengan nyeri dada yang parah, gejala ini juga dapat terjadi dengan sendirinya. Terutama, pada perempuan atau orang yang ditetapkan sebagai assigned female at birth (AFAB).

Beberapa orang hanya mengetahui bahwa mereka mengalami serangan jantung setelah pemeriksaan medis yang dilakukan berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan setelah serangan jantung. Bagaimana mungkin seseorang tidak tahu bahwa ia terkena serangan jantung? Ya, tidak semua serangan jantung sama dalam hal menimbulkan rasa sakit.

 

Serangan jantung ‘ringan’ dapat menyebabkan gejala yang menyerupai gangguan pencernaan atau kelelahan umum, perasaan yang mungkin tidak memicu alarm. Ditambah lagi, tidak ada yang mau percaya bahwa mereka mengalami serangan jantung, orang sering mengabaikan gejalanya. “Penolakan itu nyata dalam hal serangan jantung. Kebanyakan orang ingin menyingkirkannya,” kata Cho.

Dibutuhkan evaluasi klinis bersama dengan tes darah dan elektrokardiogram (EKG) untuk mendiagnosis serangan jantung secara pasti. Sebagian besar, pria dan wanita mengalami gejala serangan jantung yang serupa.

Tetapi, sekitar sepertiga wanita (dan orang AFAB) mengalami gejala yang berbeda dari pria (dan orang yang ditetapkan sebagai assigned male at birth). Wanita dan orang AFAB lebih mungkin mengalami sesak napas, kelelahan, dan insomnia yang dimulai sebelum serangan jantung. Dan nyeri di punggung, bahu, leher, lengan atau perut, serta mual dan muntah.

Wanita dan orang AFAB cenderung mengalami nyeri dada, terutama di bagian tengah dada. Lalu Ketidaknyamanan yang terasa seperti gangguan pencernaan. “Tapi, perlu diingat juga bahwa tidak semua nyeri dada merupakan gejala serangan jantung,” kata Cho.

Nyeri tidak mungkin berhubungan dengan jantung jika bersifat sesaat atau berlangsung hanya beberapa detik, terasa seperti sensasi menusuk, berada di area kecil yang terlokalisasi dengan baik di dada, menjadi lebih baik atau lebih buruk dengan pernapasan atau perubahan posisi dapat direproduksi saat menekan dada atau menggerakkan lengan, memancar di bawah perut dan ke kaki.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jakarta Heart Center Hospital (@rsjantungjakarta)

Mengingat gejalanya yang terkadang tidak kentara, sulit untuk mengetahui apa itu serangan jantung atau bukan. Aturan terbaik? Jika ada perasaan bahwa apa yang dialami bisa menjadi serangan jantung, segera cari bantuan.

Setiap serangan jantung, bahkan yang kecil sekalipun, dapat merusak otot jantung. Perawatan dini dapat meminimalkan kerusakan itu. Kabar baiknya, ada langkah proaktif untuk mencegah serangan jantung agar tidak pernah terjadi. “Bahkan jika kita memiliki riwayat keluarga terburuk di dunia, penyakit jantung dan serangan jantung sebagian besar dapat dicegah,” kata Cho.

Caranya, dengan melakukan kontrol tekanan darah dan kolesterol, berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, mengatur berat badan, dan jangan pernah merokok.

 

 

 
Tidak semua nyeri dada merupakan gejala serangan jantung.
 
DR LESLIE CHO, Ahli jantung. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat