Pemeriksaan bayi sejak awal masa kehidupan (ilustrasi) | DOK PXFUEL

Medika

Pemeriksaan yang Baiknya Dilakukan Pascamelahirkan 

Bayi Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kelainan jantung bawaan biru.

Pemeriksaan pada masa awal kehidupan sangat penting untuk menunjang perkembangan di fase berikutnya. Pada masa awal kehidupan, penting sekali untuk memastikan kondisi buah hati.

Meski begitu, kita tentu berharap tidak ada hal buruk yang ditemukan selepas pemeriksaan. "Untuk itu, pemeriksaan pada bayi baru lahir penting dilakukan agar apabila diketahui adanya gangguan sedari dini penanganan yang tepat dapat dilakukan sebelum masalah tersebut menimbulkan efek negatif," ujar Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Neonatologi RS Pondok Indah – Puri Indah, dr Setya Dewi Lusyati SpA Subsp Neo PhD, dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (18/7/2023).

Pemeriksaan pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan jenis kelamin, pengukuran berat dan panjang badan, serta ada-tidaknya kelainan bawaan yang terlihat secara kasatmata ini, idealnya dilakukan di hadapan orang tua.

photo
Bayi korban kebakaran pemukiman Duri Utara, Tambora berada di tenda pengungsian di Kompleks SDN 01-06 Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Senin (10/7/2023). Sebanyak 537 jiwa korban kebakaran mengungsi di area SDN 01-06 Duri Utara pascakebakaran yang melanda dua RW di kawasan Gang Trikora, Tambora pada Sabtu (8/7/2023) kemarin yang diduga akibat korsleting listrik. Sejumlah bantuan sembako dan pakaian mulai berdatangan dari relawan. Menurut Camat Tambora, mengingat kegiatan belajar mengajar akan dimulai pada Rabu 12 Juli besok, maka diusulkan masa libur sekolah di SDN Duri Utara 01-06 akan diperpanjang. - (Republika/Thoudy Badai)

Memasuki usia 48 jam, beberapa pemeriksaan lain pun perlu dilakukan, antara lain pemeriksaan fungsi tiroid (Thyroid Stimulating Hormone/TSH). Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan darah, kekurangan tiroid dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan kemampuan mental secara perlahan. "Jika diketahui ada gangguan dari pemeriksaan ini, pengobatan dapat dilakukan sebelum bayi berusia satu bulan," ujarnya.

Pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan fungsi enzim Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD). Pada masyarakat Asia, khususnya Asia Timur, risiko kekurangan enzim ini lebih tinggi, yang menyebabkan sel darah merah lebih cepat pecah dibandingkan pembentukannya sehingga menyebabkan anemia dan mudah kuning.

Bayi Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kelainan jantung bawaan biru. Dilakukan dengan pemeriksaan saturasi oksigen pada jari atau tangan kanan. Jika saturasi di bawah 90 persen, diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa echocardiography (USG jantung) untuk memastikan ada-tidaknya kelainan pada jantung. "Pemeriksaan tambahan diperlukan bagi bayi dari orang tua dengan riwayat kelainan bawaan," katanya menyarankan.

Pada bayi seperti ini, jika ada kelainan biasanya terlihat saat pemeriksaan USG, meski ada pula potensi tidak terlihat. Jika kelainan bawaan memerlukan pemeriksaan genetik atau kromosom, orang tua akan dimintai persetujuan untuk dilakukannya pemeriksaan tersebut.

Sementara, untuk bayi prematur, diperlukan pemeriksaan tambahan yang akan diulang secara berkala, seperti rontgen untuk melihat kemampuan paru dan USG kepala untuk melihat ada-tidaknya perdarahan otak.

Perlu juga dilakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dilakukan jika ditemukan kelainan pada otak hasil dari USG kepala, USG jantung serta pengecekan fungsi mata untuk melihat vaskularisasi (suplai oksigen dan nutrisi) terlebih pada bayi dengan riwayat pernah mendapat bantuan oksigen.

Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan pendengaran yang dilakukan sebelum bayi keluar dari rumah sakitm Evaluasi tumbuh kembang hingga usia dua tahun serta pemeriksaan lain sesuai dengan kondisi klinis bayi. "Pada bayi baru lahir, tidak semua gangguan perlu langsung mendapat tindakan atau bahkan tidak memerlukan tindakan," ujarnya.

Kelainan jantung, misalnya, ada yang membaik dengan sendirinya pada usia satu tahun. Kalau pun perkembangan ke arah memburuk, tindakan dilakukan saat berat bayi mencapai tiga kilogram. Begitu pula, dengan kelainan testis yang pemantauan perlu dilakukan hingga usia dua sampai empat bulan. Kemudian, ada pula pemeriksaan hernia yang bisa dilakukan di usia lebih dari empat bulan.

 

 
Pemeriksaan pada bayi baru lahir penting dilakukan agar diketahui adanya gangguan sedari dini. 
 
DR SETYA DEWI LUSYATI SPA, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Kesehatan Anak Neonatologi RS Pondok Indah – Puri Indah. 
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat