
Kabar Tanah Suci
Jamaah Lansia Diingatkan Ambil Fikih yang Memudahkan demi Keselamatan
Jamaah diingatkan untuk melakukan persiapan matang untuk menghadapi puncak ibadah haji
Oleh FUJI EKA PERMANA dari MAKKAH, ARAB SAUDI
MAKKAH -- Tidak lama lagi, jamaah haji dari seluruh dunia akan melaksanakan prosesi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Sehubungan dengan itu, jamaah asal Indonesia diimbau untuk memilih fiqih taysir atau fiqih yang memudahkan dan meringankan.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman mengatakan, jamaah haji diingatkan agar mempersiapkan jasmani dan mentalnya untuk melaksanakan prosesi puncak ibadah haji di Armuzna. Tujuannya, agar jamaah haji mampu melaksanakan prosesi wukuf di padang Arafah dengan sempurna.
Jamaah juga diingatkan agar melakukan persiapan dengan matang untuk menghadapi puncak ibadah haji. "Yakni kita mengajak kepada konsultan ibadah (haji) yang ada di sektor, daker dan kloter masing-masing melalui pembimbing ibadah agar menekankan kepada jamaah haji yang lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti) agar mengambil fiqih taysir yakni fiqih yang memudahkan dan meringankan bagi jamaah haji Indonesia," kata Khalilurrahman saat diwawancarai Republika di Kantor Daker Makkah, Sabtu (24/6/2023) malam.
Jamaah haji yang lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti) agar mengambil fiqih taysir yakni fiqih yang memudahkan dan meringankan bagi jamaah haji IndonesiaKHALILURRAHMAN
Ia menegaskan, fiqih yang meringankan akan memberi keselamatan dan kemaslahatan bagi jiwa jamaah haji Indonesia. Sementara, fiqih yang memberatkan akan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan jiwa jamaah haji Indonesia.
Khalilurrahman mencontohkan, bagi jamaah haji yang berisiko tinggi, diingatkan agar tidak memaksakan diri untuk melaksanakan proses melempar jumrah. Jamaah haji yang berisiko tinggi lempar jumrahnya cukup dibadalkan atau diwakilkan saja.

"(Jamaah haji berisiko tinggi) cukup mereka mewakilkan kepada keluarganya, sahabatnya atau petugas haji yang ada di kloter untuk melempar jumrah pada tanggal 11, 12,13 Dzulhijah," ujar Khalilurrahman.
Untuk diketahui, kondisi cuaca di Makkah bisa mencapai 46 derajat celcius pada siang hari. Cuaca diprediksi akan lebih panas lagi di padang Arafah tempat jamaah haji wukuf dan di Mina tempat jamaah haji mabit. Sehubungan dengan itu, jamaah haji Indonesia diimbau untuk wukuf di dalam tenda saja.
"Haji Ramah Lansia" yang menjadi tema musim haji tahun ini juga menyertakan banyak jamaah haji lansia dan risti. Jamaah lansia jumlahnya mencapai sekitar 30 persen atau 67 ribu orang dari 229 ribu total kuota jamaah haji Indonesia tahun 2023. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) ada 6.184 jamaah haji yang membutuhkan kursi roda sejak dari Indonesia.

Sementara itu, ribuan jamaah asal Indonesia siap mengikuti tarwiyah meski tidak direkomendasikan oleh pemerintah. Tarwiyah adalah proses menginapnya jamaah haji di Mina sebelum melaksanakan wukuf di padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa, mengatakan, tarwiyah adalah sunah. Dahulu, Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya melakukan tarwiyah dengan menginap di Mina. Tapi di era sekarang karena semua jamaah haji menggunakan bis dari Makkah langsung menuju Arafah, maka agama Islam memberi kemudahan.
"Maka agama sekali lagi agama ini kemudahan, jangan pernah memaksakan diri apalagi dalam kondisi panas ekstrem (cuaca sangat panas di Makkah) ini kemudian (jamaah haji) jalan kaki untuk mengambil sunnah, nanti ketinggalan yang wajib," kata Kiai Zulfa saat diwawancarai Republika di Kantor Daerah Kerja Makkah, Jumat (23/6/2023).
Kiai Zulfa menegaskan, orang yang mengejar sunah tapi ketinggalan yang wajib, berarti orang tersebut tidak cerdas. Ada peribahasa mengejar hal yang kecil dengan meninggalkan hal yang besar. Sekali lagi, Kiai Zulfa mengingatkan jamaah haji agar fokus melaksanakan rukun-rukun haji yang wajib.
Untuk diketahui, kondisi cuaca di Makkah sangat panas bisa mencapai 46 derajat celcius, diperkirakan cuaca akan lebih panas lagi di padang Arafah tempat jamaah haji wukuf. Sehubungan dengan itu, Kiai Zulfa menyampaikan tidak ada tuntunan secara khusus orang harus wukuf harus di Jabal Rahmah.
Jika ada yang mengatakan Nabi Muhammad SAW wukuf di Jabal Rahmah, menurut para ulama itu tidak ada penjelasan haditsnya yang shahih."Dalam kondisi sekarang apalagi ketika cuaca ekstrem panas, jamaah haji sebaiknya tetap wukuf di tenda," ujar Kiai Zulfa.
Kiai Zulfa mengingatkan, setelah wukuf, perjalanan ibadah haji masih panjang. Jamaah haji masih harus ke Muzdalifah untuk mabit dan mengambil batu. Selanjutnya jamaah haji mabit di Mina dan melempar jumrah.
Setelah itu jamaah haji masih harus melakukan tawaf ifadah."Jadi jamaah haji sekali lagi wukuf di dalam tenda saja, tidak keluar dari tenda kecuali untuk kepentingan yang sangat penting," kata dia.
Istighasah petugas
Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah menggelar istighosah di Mushola Daker Makkah pada Sabtu (24/6/2023) malam. Istighosah digelar menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman mengatakan, PPIH Daker Makkah telah melaksanakan istighosah dengan harapan dan tujuan agar para pelayan tamu-tamu Allah yakni para petugas haji diberikan kekuatan lahir dan batin. Dengan demikian, para petugas haji mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada jamaah haji atau para tamu Allah.
"Berharap dengan istighosah ini agar Allah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada jamaah haji Indonesia," kata Khalilurrahman saat diwawancarai Republika di Kantor Daker Makkah, Sabtu (24/6/2023).

Ia menyampaikan, tahun ini jumlah jamaah haji lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risi) luar biasa banyak. Karena itu PPIH berharap agar Allah memberikan kekuatan kepada jamaah haji Indonesia. Supaya jamaah haji mampu memaksimalkan pelaksanaan haji dengan sempurna.
Jamaah haji akan bergerak dari hotel di Makkah menuju padang Arafah. Mereka dijadwalkan untuk melaksanakan wukuf pada 9 Dzulhijjah atau 27 Juni 2023. Jamaah kemudian mabit di Muzdalifah, selanjutnya ke Mina. Mereka akan mabit atau bermalam di Mina dan melaksanakan lempar jumrah pada 11, 12, dan 13 Dzulhijah 1444 Hijriyah. Setelah itu semua jamaah haji akan melaksanakan tawaf ifadah dan tahalul.
"Semoga semua proses itu dapat dilaksanakan dengan sempurna, semoga semua rangkaian ibadah haji dapat dilaksanakan oleh jamaah haji Indonesia dengan jumlah jamaah haji terbanyak di dunia," ujar Khalilurrahman.
Khalilurrahman mengatakan, lewat istighatsah juga PPIH memohon kepada Allah. Dia berdoa semoga Allah memberikan kesejahteraan dan kemakmuran kepada bangsa dan negara Indonesia. Semoga Allah menjadikan rakyat Indonesia selamat dari musibah dan bencana.
"Kita ingin Allah menjadikan negeri kita aman, adil, makmur, sejahtera, mendapatkan rahmat Allah," jelas Khalilurrahman.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Memaknai Lafaz Allah di Atas Zamzam Tower
Posisi Allah harus selalu ada di atas kepentingan duniawi atau di atas segalanya.
SELENGKAPNYAKilauan Intan di Geopark Meratus
Perut Pegunungan Meratus mengandung banyak batu mulia.
SELENGKAPNYA