Wisatawan mengunjungi Masjid Agung Islamic Centre Rokan Hulu di Kota Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, Riau, beberapa waktu lalu. | Antara/Aswaddy Hamid

Laporan Utama

Hadapi Perubahan Iklim Lewat Eco Masjid

Masjid berupaya untuk mencontohkan apa yang dibicarakan.

Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI

Ancaman dampak perubahan iklim kian nyata di hadapan umat manusia. Bumi yang makin panas hingga bencana hidrometeorologi merupakan kondisi yang sudah dirasakan sehari-hari.

Masjid sebagai simbol agama sekaligus peradaban umat berupaya memulai gerakan masjid ramah lingkungan. Komunitas Eco Masjid menjadi salah satu aktor penggerak masjid yang lebih hijau.

Dengan anggota 206 masjid di Indonesia, komunitas ini menggagas program-program masjid dengan visi lingkungan seperti pemanfaatan panel surya, pengelolaan sampah hingga daur ulang air wudhu.

Prof Hayu Susilo Prabowo, salah satu penanggung jawab Eco Masjid, mengungkapkan, komunitas ini terbentuk pada 2016 lalu di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Hayu, Eco Masjid tetap aktif pada masa pandemi lewat gerakan virtual masjid. Program tersebut dijalankan komunitas ini karena adanya pembatasan aktivitas di rumah ibadah, termasuk masjid, pada masa melonjaknya kasus Covid-19.

Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH dan SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan, aktivitas Eco Masjid merupakan bagian dari dakwah bil lisan dan bil hal.

Komunitas tersebut berupaya melakukan edukasi ke pengelola masjid, pendampingan, khutbah kepada jamaah, sekaligus pendekatan kepada majelis taklim. Masjid berupaya untuk mencontohkan apa yang dibicarakan.

 
Ini merupakan bagian dari dakwah. Jadi, ini penerapan dari hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minal alam
HAYU SUSILO PRABOWO Ketua LPLH dan SDA MUI
 

Ia juga menyebut konsep Eco Masjid Indonesia berbeda dengan konsep di luar negeri. Perbedaan itu bukan hanya dari bentuk bangunan yang ramah lingkungan, melainkan juga dari sisi pengurus dan jamaahnya. "Ini merupakan bagian dari dakwah. Jadi, ini penerapan dari hablum minallah, hablum minannas, dan hablum minal alam," lanjut dia.

Salah satu program yang dijalankan adalah Gradasi atau Gerakan Sedekah Sampah Indonesia. Masyarakat sekitar masjid bisa menyedekahkan sampah atau barang-barang yang sudah tidak digunakan ke masjid untuk diolah kembali atau digunakan oleh pihak lain yang membutuhkan.

photo
Umat Islam melaksanakan shalat Tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (22/3/2023). Kementerian Agama memutuskan 1 Ramadhan 1444 Hijriyah jatuh pada Kamis (23/3/2023). Sementara itu, jamaah memenuhi area masjid hingga lantai ke tiga untuk melaksanakan shalat Tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal. - (Republika/Thoudy Badai)

Kampanye lain yang juga coba dipraktikkan di masjid adalah upaya hemat air, jaga air, dan simpan air. Dalam hal ini, jamaah masjid diajak untuk tidak boros saat menggunakan air ketika bersuci atau berwudhu, memanen air hujan dan menyediakan sumur resapan, serta tidak membuang sampah ke sungai yang dapat mencemari air.

Pria yang juga menjabat sebagai pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menyebut apa yang dilakukan oleh komunitas ini juga merupakan bentuk aksi nyata dari fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh MUI terkait lingkungan hidup. Dia mengungkapkan, semua gerakan ini dilakukan dengan basis ibadah.

Ke depan, komunitas ini berencana untuk menyiapkan program yang berhubungan dengan sungai. Hal ini muncul dari kesadaran masyarakat, komunitas sungai dan pengurus masjid, bahwa sungai harus bersih untuk menghindari datangnya bencana banjir. Masjid yang berlokasi di sepanjang sungai juga akan diberikan edukasi dan pelatihan terkait Gradasi.

"Eco masjid itu lebih ke implementasi dari Quran dan hadis. Kita ubah dari kegiatan atau motivasi finansial ke motivasi ibadah. Contoh, dari bank sampah kita ubah ke sedekah sampah," ujar Hayu.

Ke depan, Hayu mengaku akan menghadirkan rumah ibadah hijau (eco rumah ibadah), tidak sebatas masjid. Dia mengungkapkan, bagi siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dipersilakan untuk bergabung dan berkontribusi.

Di Kementerian Agama (Kemenag), upaya untuk lebih menjaga lingkungan melalui masjid juga dijalankan melalui program Masjid Ramah. Ramah yang dimaksud tidak hanya terbatas pada lingkungan, tapi juga ramah anak, ramah jamaah disabilitas, ramah dhuafa, dan ramah keragaman.

"Konsep ramah lingkungan ini kita bekerja sama dengan KLHK, salah satu BUMN, serta LSM dan pemerhati lingkungan. Kita desain satu instrumen untuk menyosialisasikan konsep tersebut," ujar Direktur Urusan Agama Islam (Urais) Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag, Adib.

photo
Hemat Listrik di Masjid Istiqlal - (Republika)

Kemenag disebut menargetkan bisa menghadirkan 5.000 Masjid Ramah di tingkat kecamatan di Indonesia. Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) juga akan dibentuk sebagai mitra strategis untuk mendorong masjid-masjid ini mengimplementasikan program tersebut.

Untuk menghadirkan Masjid Ramah, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah cara pandang dan pola pikir (mindset) dari takmir masjid. Dia menjelaskan, kegiatan yang mendukung pemberian wawasan, memunculkan kesadaran dan komitmen akan konsep ramah lingkungan akan dilakukan.

"Masjid akan didorong untuk mampu mengelola air, sampah, serta energi yang digunakan. Sarana dan prasarana selanjutnya secara perlahan akan dipenuhi untuk mendukung hal ini," lanjut dia.

 
Masjid akan didorong mampu mengelola air, sampah, serta energi yang digunakan. Sarana dan prasarana selanjutnya secara perlahan akan dipenuhi untuk mendukung hal ini
ADIB Direktur Urais Ditjen Bimas Islam Kemenag 
 

Terakhir, tahapan yang dilakukan adalah menjalankan program-program yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan dan menjaganya. Untuk menanamkan pola pikir tersebut, Adib menjelaskan, ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Salah satunya adalah sarasehan nasional tentang masjid yang melibatkan tokoh dari berbagai kalangan, termasuk aktivis lingkungan.

Ke depan, Kemenag akan melakukan penilaian atau asesmen seberapa jauh tingkat ramah lingkungan sebuah masjid. Program lainnya, mereka akan memberikan catatan hal-hal yang dirasa baik dan kurang sehingga bisa diperbaiki dan ditingkatkan oleh takmir masjid.

"Nanti juga ada masjid percontohan, termasuk yang ramah lingkungan. Ini akan jadi best practice bagi masjid yang lain," kata Adib.

Sejauh ini, ia menyebut sudah banyak takmir masjid yang menunjukkan ketertarikan dengan konsep Masjid Ramah ini. Kemenag selalu berusaha agar masyarakat bisa lebih mencintai masjid karena rumah ibadah ini merupakan pusat peradaban umat.

Kepada takmir masjid, Adib mengingatkan bahwa masjid adalah tempat umat Islam berkumpul. Dia berharap konsep Masjid Ramah ini akan menjadi wahana edukasi bagi masyarakat dan menginspirasi mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Masjid Hijau demi Bumi yang Lestari

Sudah banyak masjid yang menyadari pentingnya gerakan ramah lingkungan

SELENGKAPNYA

Hadapi Perubahan Iklim Lewat Eco Masjid

Masjid berupaya untuk mencontohkan apa yang dibicarakan.

SELENGKAPNYA

Panduan Umrah untuk Jamaah Haji

Umrah diartikan sebagai ziarah ke Ka'bah dalam kondisi ihram dengan tawaf,sai dan tahalul.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya