Veteriner mendata hewan ternak sebelum vaksinasi Lumpy Skin Desease (LSD) di Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/1/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Nusantara

Penyakit LSD pada Ternak Merebak

Pemerintah daerah akan menggencarkan vaksinasi sapi.

GARUT -- Penyakit lumpy skin disease (LSD) pada hewan ternak terus merebak menjelang Idul Adha. Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, melaporkan adanya temuan sejumlah ternak yang terkena LSD. 

Merebaknya penyakit yang menyerang sapi tersebut menimbulkan kekhawatiran karena saat ini merupakan momen menjelang Idul Adha. LSD merupakan virus dan memiliki gejala mirip seperti penyakit cacar air, tapi diidap oleh ternak. Ternak yang terkena LSD biasanya menunjukkan adanya benjolan di bagian kulit.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, penanganan kasus LSD akan menjadi salah satu fokus pihaknya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut juga telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat agar bisa memfasilitasi pengujian laboratorium untuk ternak yang diduga terserang LSD.

"Kita sudah minta bantuan ke pemerintah pusat, ke provinsi, tentang uji lab-nya itu," kata dia, Selasa (6/6/2023).

photo
Veteriner bersiap menyuntikkan vaksin Lumpy Skin Desease (LSD) pada sapi di Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta, Kamis (26/1/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Rudy menjelaskan, pihaknya telah menginstruksikan dinas terkait untuk turun langsung melakukan penanganan, khususnya ke sentra peternakan. Saat ini sudah ada beberapa kecamatan yang melaporkan kasus LSD. Namun, ia belum bisa mengungkapkan detail kasusnya karena masih menunggu laporan resmi dari dinas terkait.

"LSD yang kemarin itu di Bayongbong, ada beberapa kecamatan yang sudah ada, dan kita belum menyatakan ini karena kita menunggu laporan. Tapi, kemarin ada dua sapi yang LSD," lanjutnya.

Rudy mengatakan, pihaknya juga akan menyiapkan vaksin untuk ternak agar tidak terpapar LSD. Pihaknya sudah mengirim surat permintaan bantuan kepada Kementerian Pertanian untuk meminta ahli khusus ke Kabupaten Garut.

"Nah ini yang LSD ini memang masih sedikit, tapi saya tidak mau mengambil risiko. Jadi, sekarang ini kita sudah melakukan upaya untuk meminta bantuan, ini bagaimana cara kita mengatasi, termasuk kita vaksinnya itu," ujar Rudy.

Ia menegaskan, penyakit LSD ini tidak bersifat zoonosis. Artinya, penularan hanya terjadi antara hewan dan hewan, tidak menular ke manusia. Dia menduga kasus itu terbawa dari daerah lain ke Kabupaten Garut. Sebab, dalam tiga bulan terakhir, lalu lintas hewan ternak mengalami peningkatan menjelang Idul Adha.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani mengakui kasus penyakit LSD sudah ada di daerahnya. Namun, ia belum bisa menyebutkan jumlah pasti ternak yang telah terserang LSD di Kabupaten Garut.

"Secara kuantitatif, data pastinya ada di bidang, tapi sementara ada sekitar 30 hewan. Sekarang sedang diatasi," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa.

photo
Petugas kesehatan hewan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Aceh Barat menyiapkan penyuntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi di Desa Ranto Panyang Timur, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Jumat (22/7/2022). - (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Ia menjelaskan, penanganan yang dilakukan dalam kasus LSD tak berbeda jauh dengan penanganan ketika wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak di Kabupaten Garut. Penanganan utama yang dilakukan adalah biosekuriti. Artinya, kesehatan dan kebersihan kandang ternak harus terjaga.

Selain itu, pengobatan harus dilakukan apabila ada ternak yang diduga terserang LSD, termasuk pemberian vitamin. "Ke depan kami juga sedang mengusulkan untuk vaksinasi," ujar Sofyan.

Menurut dia, munculnya kasus LSD tentu akan berdampak kepada usaha para peternak. Apalagi, saat ini merupakan momen menjelang Idul Adha.

Kendati demikian, ia yakin kasus LSD tak akan banyak mengganggu kegiatan kurban selama Idul Adha. Sebab, ternak yang terserang LSD masih bisa dikonsumsi selama bagian yang terserang penyakit dibuang. Pasalnya, penyakit LSD tak menular kepada manusia.

"Pengaruhnya mungkin akan membuat harga hewan ternak meningkat. Apabila stok terbatas, harga kan ikut naik," ujar dia.

Meski demikian, Sofyan menyatakan, kasus LSD harus tetap ditangani. Apabila kasus itu dibiarkan, pertumbuhan ternak pasti akan mengganggu proses pertumbuhan, bahkan hingga menyebabkan kematian.

photo
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya menunjukkan ear tag yang dipasang di daun telinga sapi di salah satu peternakan sapi perah di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/7/2022). Pemasangan ear tag itu untuk memberi tanda sapi telah mendapatkan suntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sapi dosis pertama dan kedua. - (ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.)

Sofyan memastikan, saat ini kasus LSD di Kabupaten Garut masih dalam taraf terkendali. Namun, ia mengingatkan, para peternak harus meningkatkan biosekuriti. "Apabila ada kasus, langsung laporkan ke dinas agar bisa langsung ditangani," kata dia.

Kasus sapi yang terpapar LSD telah ditemukan di beberapa daerah, salah satunya di Depok, Jawa barat. Sebanyak 21 sapi dari peternakan di Kota Depok dilaporkan terkena LSD.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok menyebut telah menangani kasus itu dan beberapa hewan telah berhasil sembuh. "Ditemukan 21 kasus LSD dari populasi ternak yang ada di peternakan di Depok dan enam ekor sudah sembuh, dari jumlah populasi 6.542 yang ada di peternakan pada Mei," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dede Zuraida.

Menurut dia, beberapa sapi dikatakan telah berhasil sembuh dari virus tersebut setelah penanganan dari dinas maupun penanganan mandiri peternak. "Ada yang mandiri, ada juga yang dibantu oleh dinas bila ada laporan," katanya.

Mendorong UMKM Manfaatkan HR Tech untuk Kembangkan Bisnis

Prospek teknologi HR tech untuk mengatasi problem SDM akan semakin bagus ke depannya.

SELENGKAPNYA

Diabetes dan Siklus Menstruasi yang Berantakan

Minimalisasi konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana saat fase mendekati menstruasi.

SELENGKAPNYA

Terserang Demensia, Jamaah Minta Pulang Hingga Merasa Masih di Kampung

Ada sejumah jamaah haji lansia mengalami demensia setelah tiba di Madinah

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya