Jamaah haji tersasar di halaman Masjid Nabawi, Madinah | Rep-Agung Sasongko

Kabar Tanah Suci

Terserang Demensia, Jamaah Minta Pulang Hingga Merasa Masih di Kampung

Ada sejumah jamaah haji lansia mengalami demensia setelah tiba di Madinah

Oleh ROSSI HANDAYANI, ZAHROTUL OKTAVIANI

Demensia menjadi salah satu penyakit yang kerap diderita jamaah haji lanjut usia (lansia). Risiko demensia tampak meningkat pada musim haji kali ini. Terlebih, jumlah jamaah haji yang berusia di atas 60 tahun mencapai 45 persen dari 229 ribu kuota jamaah haji 1444/2023.

Berdasarkan laporan petugas pelayanan kesehatan haji Kementerian Kesehatan, ada sejumlah jamaah haji lansia yang mengalami demensia setelah tiba di Madinah. Tenaga kesehatan haji pun segera melakukan pendampingan kepada pasien hingga pulih dan mengajak untuk bersosialisasi dengan rekan jamaah yang lain untuk mencegah demensia.

photo
Sejumlah jamaah haji lansia shalat berjamaah di Masjid Al Amman kompleks Polda Jawa Barat (Jabar). Setelah menunggu cukup lama, para calon jamaah haji termasuk jamaah haji lansia akhirnya diberangkatkan. Semangat mereka tampak saat proses pemberangkatan kloter pertama jamaah haji asal Kota Bandung di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Senin (29/5/2023). - (Edi Yusuf/Republika)

Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi dr M Imran mengatakan, terkait dengan jamaah haji lansia yang mengalami disorientasi seperti kasus jamaah haji minta pulang saat di pesawat. Ada juga beberapa kasus jamaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci masih menganggap berada di kampungnya, biasanya terjadi karena demensia.

Demensia biasanya diikuti dengan gangguan cara berpikir, seperti disorientasi tempat, disorientasi waktu, dan disorientasi orang-orang di sekitarnya. Gejala-gejala yang bisa terlihat di awal biasanya, seperti mudah lupa, terutama untuk kejadian-kejadian yang baru saja dialami, kemudian sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, termasuk sulit mengingat waktu dan tempat. Terutama, setelah mereka berpindah dari kampungnya ke embarkasi atau ke Tanah Suci.

 
Demensia ini merupakan fenomena jamaah haji Indonesia tahun ini
NAMA TOKOH
 

“Demensia ini merupakan fenomena jamaah haji Indonesia tahun ini karena tahun ini memang jumlah jamaah Lansia lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar dr. M. Imran dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.

Pada jamaah yang mengalami demensia perlu diberikan stimulasi kognitif. Dr. Imran mengatakan, stimulasi dilakukan dengan mengajak pasien mengobrol dan bersosialisasi. Selanjutnya tenaga kesehatan haji melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia.

Jamaah yang mengalami demensia langsung dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah untuk mendapatkan terapi stimulasi kognitif. Biasanya setelah terapi ini ingatan pasien akan pulih kembali.

Imran menekankan, setelah pasien pulih harus tetap diwaspadai karena demensia ini sewaktu-waktu bisa muncul terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi. Bagi jamaah lansia sangat disarankan untuk beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar kegiatan ibadah haji.

Hal itu dapat memicu kelelahan ataupun terjadi dehidrasi akibat paparan cuaca panas di Arab Saudi. “Jamaah lansia memang masih bisa kita cegah terjadinya demensia. Artinya, jangan sampai menimbulkan gejala disorientasi. Salah satu pencegahannya adalah dengan stimulasi kognitif. Caranya bisa dengan mengajak jamaah haji itu bercerita.

Para pendamping jamaah diimbau untuk selalu mengajak mereka bersosialisasi, berdoa, zikir bersama, kemudian hindari yang bisa menyebabkan jamaah lansia menjadi lelah,” kata dr Imran memaparkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pusat Kesehatan Haji Kemkes (@puskeshaji.kemkes)

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo memberikan sejumlah imbauan bagi jamaah haji agar lancar dan sehat beribadah haji. Ia mengatakan kepada seluruh jamaah haji Indonesia, terutama lansia dan mempunyai risiko tinggi (risti) kesehatan untuk tidak memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang berlebihan. Sesuaikanlah dengan kemampuan masing-masing dalam beribadah.

Bagi jamaah haji mandiri yang sehat agar turut mengawasi dan memberikan pendampingan terhadap jamaah lansia dan risti.

"Kami juga minta jamaah haji mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti payung, masker, kacamata hitam, semprotan air, dan alas kaki, saat berada di luar hotel. Jadi, semprotan air pun juga digunakan jika mereka mulai merasa kering di kulitnya supaya tidak terjadi iritasi di kulitnya," ujar dia.

photo
Rencana Perjalanan Haji - (Republika)

Ia juga mengimbau kepada jamaah haji untuk tidak lupa minum air minimal satu gelas atau 200 mili per jam. Jamaah sebisa mungkin tidak menunggu haus karena di Tanah Suci jarang merasa kehausan.

Bagi jamaah yang memiliki penyakit komorbid disarankan minum obat teratur sesuai anjuran dan memeriksakan diri secara rutin ke tenaga kesehatan haji. "Jika ada keluhan badan kurang sehat segera hubungi petugas kesehatan terdekat, siapa pun petugas kesehatannya, supaya nanti bisa segera diberikan tindakan," kata Liliek.

Sembilan Posko

Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H wilayah Daker Makkah menyiapkan satu sektor layanan khusus di Masjidil Haram. Tim sektor ini bertugas memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah, khususnya ketika berada di areal Masjidil Haram.

Petugas ini akan bertugas selama 24 jam secara bergantian untuk melayani jamaah Indonesia yang terus berdatangan ke Kota Makkah Al-Mukarramah, sejak 1 Juni 2023.

Sampai Senin (5/6/2023) pukul 17.00 waktu Arab Saudi, tercatat ada 22.932 jamaah yang sudah berada di Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Mereka terbagi dalam 59 kelompok terbang (kloter).

"Kita siapkan 70 petugas yang ditempatkan pada pos-pos layanan di areal Masjidil Haram. Secara bergantian, mereka akan bertugas selama 24 jam," kata Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram, Slamet Budiono, dalam keterangan yang didapat

photo
Umat Islam berebut menyentuh Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Ahad (30/4/2023). Menyentuh Ka'bah menjadi idaman umat Islam. Hajar aswad selalu menjadi tempat paling padat di sudut Ka'bah dan tak pernah sepi dari jamaah. - (REPUBLIKA)

Lima hari sejak kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah, para petugas sektor khusus telah diterjunkan untuk membantu jamaah. Ada yang membantu jamaah melaksanakan ibadah umrahnya, mengantar jamaah yang terpisah dari rombongan kembali ke hotel, hingga bersinergi dengan tim kesehatan dalam memberikan pertolongan pertama kepada jamaah yang membutuhkan.

"Petugas yang kami terjunkan bekerja selama 24 jam nonsetop. Kami minta para petugas siaga dalam membantu pelaksanaan ibadah jamaah selama di Masjidil Haram," kata dia.

Slamet juga mengajak jamaah agar tidak perlu sungkan meminta bantuan para petugas. Sebab, ini memang sudah menjadi kewajiban semua petugas di Tanah Suci.

Bagi jamaah yang membutuhkan bantuan saat di Masjidil Haram, bisa mencari petugas yang menggunakan rompi hitam bertuliskan Petugas Haji Indonesia. Jika sudah bertemu, jamaah dapat segera meminta bantuan kepada mereka sesuai kondisi yang dihadapinya di sembilan pos yang disiapkan.

Sembilan pos area petugas Sektor Khusus Masjidil Haram, yaitu:

1. Pos 1 di Mataf
2. Pos 2 di Marwah (Mencakup area Safa dan Marwah)
3. Pos 3 di Babus Salam
4. Pos 4 di Sofa dan Marwah lantai dua (berjaga untuk pelayanan jamaah dengan kursi roda)
5. Pos 5 di Gate KAA
6. Pos 6 di Dar Tawhid
7. Pos 7 di Area Jarwal
8. Pos 8 di Area Bab Al Quds
9. Pos 9 di Syib Amir

 

Harumnya Siti Masyitoh, Perempuan yang Syahid demi Iman

Siti Masyitoh tidak gentar terhadap ancaman Firaun

SELENGKAPNYA

Roti Penyelamat

Ibadah 70 tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukan selama tujuh malam.

SELENGKAPNYA

Di Masjid Al-Jin, Rasulullah Membaiat Jin

Salah satu masjid bersejarah di Makkah adalah Masjid Jin.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya