Megawati bersama Presiden Jokowi, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Prananda Prabowo, saat deklarasi capres PDIP, Jumat (21/4/2023). | undefined

Nasional

Siapa Diuntungkan Jika Hubungan Jokowi-Megawati Memburuk?

Media Singapura melaporkan hubungan Jokowi dengan Megawati memburuk.

JAKARTA – Media Singapura, The Strait Times, melaporkan hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo memburuk. Pemicu memburuknya hubungan kedua orang paling berpengaruh di republik ini disebut karena deklarasi Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP, di Istana Batutulis, Kota Bogor, pada 21 April 2023.

Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai situasi memburuknya hubungan Jokowi dengan Megawati ini karena gencarnya Jokowi dalam menguasai peta pengusungan capres dan cawapres dari PDIP. Menurut dia, situasi tersebut membuat Megawati tidak nyaman.

"Situasi jelas membuat Megawati tidak nyaman, karena sepanjang ia memimpin PDIP tidak ada seorang pun yang mendikte sebagaimana Jokowi saat ini. Sebab ini pula yang membuat Jokowi secara terang mengakomodasi dukungan relawannya ke Prabowo Subianto," kata Dedi dalam keterangannya kepada Republika.id, Senin (5/6/2023).

photo
Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan saat peresmian Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo Presiden 2024, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023). - (Republika/Thoudy Badai)

Hal ini pun, menurut Dedy, akan banyak berpengaruh terhadap konstelasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Khususnya, koalisi yang mengarah pada tokoh yang didukung Jokowi, yakni PDIP dan Ganjar Pranowo.

"Pilihannya, jika Megawati cukup kuat, Jokowi bisa diabaikan, bahkan Jokowi potensial ditinggalkan oleh elite partai. Tetapi, jika Jokowi yang cukup kuat, PDIP bisa kehilangan momentum," ujar Dedi.

Dedi menyampaikan beberapa kemungkinan jika terjadi peperangan pengaruh antara Jokowi dan Megawati. Salah satunya adalah gagalnya Ganjar diusung PDIP ataupun disandingkan dengan Prabowo. Sebab, menurut Dedi, jika Jokowi terbukti tidak loyal pada partai, ada kemungkinan Megawati mengurungkan niat mengusung Ganjar, dan mengusung Puan Maharani demi keselamatan partai.

Lantas, Dedi menyebut pihak yang paling diuntungkan dengan memburuknya hubungan Jokowi dan Megawati ini adalah Prabowo. "Situasi memburuknya hubungan Jokowi dan Megawati akan untungkan Prabowo, tentu saja karena Jokowi tidak punya pilihan lain dalam pengerahan dukungan selain ke Prabowo," ujarnya.

photo
Relawan Gibran dan Jokowi mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo, di Angkringan Omah Semar, Solo, Jumat (19/5/2023). - (Republika/Alfian)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini melanjutkan, bisa juga peluang dimunculkan poros keempat untuk memecah suara di pilpres. "Jika situasi bisa berubah, masih mungkin di akhir nanti akan muncul pasangan Airlangga-Zulhas, dan Jokowi ada di baliknya," ujarnya.

Hubungan antara dua pemimpin paling berpengaruh di PDIP memburuk, demikian keterangan sumber The Strait Times dalam artikelnya yang dipublikasikan pada Kamis (1/6/2023). Pemicunya adalah pemilihan pasangan capres dan cawapres.

Di tengah ketegangan pemilihan cawapres untuk capres Ganjar Pranowo, ternyata hubungan Megawati dan Jokowi tidak berjalan baik. Pemicunya adalah deklarasi Ganjar sebagai capres di Istana Batutulis, Kota Bogor, pada 21 April 2023.

The Strait Times dalam laporannya pada Kamis (1/6/2023) menyebut, seorang politikus senior PDIP menyatakan bahwa Megawati tidak melibatkan Jokowi sama sekali dalam pemilihan Ganjar. Bahkan, RI 1 dilaporkan sangat terkejut dengan deklarasi yang terasa mendadak pada 21 April 2023 atau sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.

photo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan usai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Selain itu, Jokowi semakin kesal karena usulannya terkait cawapres diabaikan Megawati. Jokowi merekomendasikan dua pembantunya untuk menjadi pendamping Ganjar. Keduanya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Jokowi memilih Sandiaga karena ikut memenangkan menantunya, yaitu Bobby Nasution sebagai wali kota Medan 2020. Adapun keluarga Erick menjadi penyumbang utama dana kampanye Jokowi pada Pilpres 2019.

Sebelumnya, Jokowi kepada wartawan mengaku memang ingin menghabiskan liburan Lebaran di Solo. Karena itu, ketika berita deklarasi Ganjar mencuat, Jokowi pun harus terbang ke Jakarta dan menuju Bogor untuk menghadiri acara tersebut. Selepas deklarasi, Jokowi bersama Ganjar pulang ke Solo menggunakan pesawat kepresidenan.

 
Saya baru 44 hari disampaikan Bu Mega.
GANJAR PRANOWO, Capres PDIP.
 

Bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo membantah terkait memburuknya hubungan Megawati dengan Jokowi. Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan PDIP solid.

"Kita kompak, kita solid, bahkan makin solid. Saya baru 44 hari disampaikan Bu Mega, sehingga sekarang masih berproses dan makin solid-solidnya," ujar Ganjar.

Tren Prabowo

Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebut tren elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami kenaikan dan mulai menyalip Ganjar Pranowo.

Salah satu faktornya, Prabowo berada di tengah-tengah karena mendapat dukungan dari dua kelompok sekaligus, yakni yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan tidak puas.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, dalam simulasi tiga nama capres menurut kinerja presiden, warga yang puas dan cukup puas dengan Presiden Jokowi umumnya memilih dua nama, Ganjar dan Prabowo. Sedangkan yang tidak puas dengan Jokowi juga hampir imbang memilih bacapres Anies dan Prabowo.

photo
Elektabilitas bakal capres 2024. - (Republika)

"Jadi pemilih Prabowo ini dapat dari dua segmen sekaligus. Jadi yang menjelaskan Prabowo naik, karena dia dapat dua dukungan dari dua kelompok yang puas sekaligus tidak puas dengan kinerja Jokowi," ujar Burhanuddin dalam rilis survei pada Ahad (4/6/2023).

Sedangkan Ganjar hanya dominan suara warga yang puas. Begitu juga Anies yang dominan di suara yang tidak puas semata.

Ada Jokowi di '2024 Jatahnya Pak Prabowo'

Baliho besar bakal capres terpasang di jalan-jalan protokol di Bandar Lampung.

SELENGKAPNYA

Ganjar Beri Instruksi Relawan, Anies Bertemu SBY di Pacitan

Ganjar menugaskan kepada para relawan untuk meraup suara dari pemilih muda.

SELENGKAPNYA

Elite PPP Mesra dengan PDIP, Pemilihnya Sebagian Besar Justru ke Prabowo

PPP mengusulkan dua bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya