Opini--Mewaspadai Perubahan Iklim Memahami Urban Klimatologi | Republika/Daan Yahya

Opini

Mewaspadai Perubahan Iklim, Memahami Urban Klimatologi

Urban klimatologi sangat terkait perubahan iklim.

NIRWONO JOGA, Pusat Studi Perkotaan

Hari Lingkungan Hidup Dunia diperingati setiap 5 Juni. Perubahan iklim menjadi isu utama yang perlu perhatian serius dan aksi nyata melakukan antisipasi, adaptasi, dan mitigasi iklim.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), perubahan iklim terbagi dua, yakni pemanasan global dan meningkatnya gas rumah kaca (GRK). Tren kenaikan suhu udara dalam 140 tahun (1866-2010) di Jakarta menunjukkan rerata maksimal 2 derajat celsius, sedang 1,6 derajat celsius, minimal 1,5 derajat celsius.

Anomali suhu udara tahunan adalah perbandingan suhu udara pada tahun tertentu, relatif terhadap rerata periode normal (di sini 1991-2020). Normal suhu udara periode 1991-2020 di Indonesia adalah sebesar 26,8 derajat celsius dan suhu udara rerata 2022 sebesar 27,0 derajat celsius.

Pada 2016 merupakan tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,6 derajat celsius sepanjang periode 1981-2022.

 
Pada 2016 merupakan tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,6 derajat celsius sepanjang periode 1981-2022.
 
 

Pada 2022 menempati urutan ke-13 tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,2 derajat celsius. Sedangkan, 2020 dan 2019 berada di peringkat kedua dan ketiga dengan nilai anomali 0,5 derajat celsius dan 0,4 derajat celsius.

World Meteorological Organization (WMO, Desember 2020) menempatkan 2016 sebagai tahun terpanas. Lalu, langkah apa yang harus dilakukan?

Pertama, perubahan iklim yang berdampak pada lingkup kota (urban klimatologi), yakni merupakan cabang klimatologi yang memperhatikan interaksi antara daerah perkotaan dan atmosfer, iklim, pengaruhnya satu sama lain, interaksi dan berbagai skala spasial dan temporal di mana proses terjadi (Fachri Radjab, BMKG, 2023).

Urban klimatologi dipengaruhi oleh faktor ukuran luas kota, morfologi kota, konfigurasi penggunaan lahan dan latar geografis (relief, elevasi, dan iklim global, regional, lokal), kualitas udara, pola angin, perubahan pola curah hujan, serta pulau panas kota.

Urban klimatologi sangat terkait perubahan iklim. Ini disebabkan kota menghasilkan GRK dalam jumlah besar, terutama karbondioksida (CO2) sebagai konsekuensi dari aktivitas manusia, seperti penggunaan transportasi, pembangunan infrastruktur dan bangunan gedung, pengolahan limbah dan sampah.

 
Skenario SSP digunakan untuk memprediksi perkembangan sosial dan ekonomi global yang dapat memengaruhi emisi GRK dan dampak perubahan iklim.
 
 

Kedua, proyeksi emisi dalam beberapa skenario SSP (shared socio-economic pathways) yang menyebabkan tren pemanasan, dengan pemanasan total didominasi oleh emisi CO2 masa lalu dan masa depan.

Skenario SSP digunakan untuk memprediksi perkembangan sosial dan ekonomi global yang dapat memengaruhi emisi GRK dan dampak perubahan iklim. Skenario SSP memberikan berbagai skenario pembangunan sosial dan ekonomi, sehingga memungkinkan untuk memprediksi bagaimana faktor pertumbuhan penduduk, perkembangan teknologi, kebijakan energi, dan perubahan sosial dapat memengaruhi emisi dan dampak perubahan iklim pada skala waktu berbeda dan di wilayah berbeda.

Proyeksi perubahan iklim Indonesia (2020-2030) terutama memprediksi bagaimana musim kemarau di masa depan, berbasis 2006-2016, kondisi iklim terkini sebagai titik tolak rencana aksi adaptasi terhadap perubahan iklim. Jumlah curah hujan pada periode musim hujan tidak banyak berubah, tetapi jumlah hari hujan lebat meningkat dan potensi bencana hidrometeorologi meningkat.

Ketiga, dampak perubahan iklim melahirkan aksi iklim perkotaan (green urbanism). Kota direncanakan dan dirancang ramah lingkungan, menyediakan RTH 30 persen untuk menjaga ekosistem ekologis kota, memanfaatkan sumber daya air secara lestari, memilah, mengurangi, mendaurulang sampah, memiliki IPAL komunal, mensyaratkan bangunan gedung hijau.

Selain itu, mengembangkan transportasi berkelanjutan bertumpu pada pembangunan transportasi publik bertenaga energi baru terbarukan, membangun infrastruktur pejalan kaki (trotoar, zebra cross, jembatan penyeberangan/penghubung) dan pesepeda (rambu, marka, jalur/lajur/rute sepeda, parkir, ruang ganti, bengkel dan asesoris).

 
Mengembangkan transportasi berkelanjutan bertumpu pada pembangunan transportasi publik bertenaga energi baru terbarukan
 
 

Keempat, kota mampu beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim. Kota dikembangkan menjadi kota hutan. Fungsi hutan kota ialah mengurangi degradasi lingkungan akibat efek negatif pembangunan, memperbaiki lingkungan hidup dan estetika, mengurangi pencemaran udara dan peningkatan suhu udara yang semakin panas di perkotaan, mencegah genangan air atau banjir, kekeringan dan intrusi air laut.

Selain itu, menyerap CO2 dan memproduksi O2, meredam polusi suara bising, menjadi wadah pelestarian plasma nutfah, melindungi keanekaragaman flora dan fauna, menjaga keseimbangan ekosistem, serta menahan angin dan menyerap polutan (logam berat, debu, belerang).

Satu hektare hutan kota dengan 16 pohon besar berkanopi 20 meter menghasilkan O2 sebanyak 0,6 ton per hari, menyerap CO2 sebesar 2,5 ton per tahun, menyimpan air tanah 900 meter kubik per tahun, menurunkan suhu 5-8 derajat celsius, meredam kebisingan 25-80 persen dan kekuatan angin 75-80 persen.

Satu pohon berdiameter batang 30-50 sentimeter tinggi 15-20 meter menyerap CO2 sebesar 2,3 kilogram per jam, menghasilkan O2 sebanyak 1,7 kilogram per jam. Rerata satu orang dewasa memerlukan O2 sebanyak 2,9 kilogram per hari yang berarti satu pohon menyuplai O2 bagi 14 orang.

Sejarah Haji dari Zaman Nabi

Usai menegakkan Ka’bah, Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyeru manusia yang beriman agar berhaji.

SELENGKAPNYA

BRICS Bersiap Luaskan Keanggotaan

Menlu Retno mengajak BRICS untuk memperjuangkan hak pembangunan setiap negara.

SELENGKAPNYA

Selokan Mataram, Kanal Bersejarah Penyelamat Rakyat Yogyakarta

Banyak rakyat Yogyakarta yang bisa diselamatkan dari jeratan kerja paksa Jepang.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya