
Internasional
Cina: Setop Suplai Senjata ke Rusia-Ukraina
Amerika kembali menyetujui bantuan senjata ke Ukraina.
BEIJING – Utusan Cina untuk Ukraina, Duta Besar Li Hui, menyeru negara-negara agar tak lagi memasok persenjataan ke medan pertempuran Rusia-Ukraina. Seruan itu disampaikan Li saat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya di Eropa meningkatkan pasokan rudal, tank, dan senjata lainnya ke Ukraina.
“Cina yakin bahwa jika kita benar-benar ingin mengakhiri perang, untuk menyelamatkan nyawa dan mewujudkan perdamaian, penting bagi kita untuk berhenti mengirim senjata ke medan perang atau ketegangan hanya akan meningkat,” kata Li kepada awak media, Jumat (2/6/2023).
Pada 15-28 Mei 2023 lalu, Li melakukan tur diplomatik. Dia mengunjungi Rusia, Ukraina, Polandia, Jerman, Prancis, dan kantor pusat Uni Eropa. Misi Li adalah berusaha menjembatani para pihak agar dapat mengadakan pembicaraan damai.
Pemerintahan Presiden Cina Xi Jinping diketahui sudah menyatakan netral dan enggan berpihak pada salah satu kubu dalam konflik Rusia-Ukraina. Kendati demikian, Beijing menyatakan ingin menjadi mediator dalam proses penyelesaian konflik.

Pernyataan itu ia sampaikan setelah pada Kamis (1/6/2023) Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan persetujuan atas paket bantuan militer baru untuk Ukraina. Bantuan itu totalnya mencapai 300 juta dolar AS, termasuk amunisi tambahan untuk pesawat tak berawak dan berbagai senjata lainnya. Bantuan ini diberikan ketika Rusia terus menggempur ibu kota Ukraina dan pesawat-pesawat nirawak menargetkan serangan ke Moskow.
Pemerintahan Biden mengatakan, pihaknya menjelaskan kepada Ukraina bahwa senjata buatan AS tidak boleh digunakan untuk serangan di dalam wilayah Rusia. "Kami tidak memberi tahu mereka harus menyerang atau tidak harus menyerang di mana. ... Pada akhirnya, Presiden Zelenskyy dan para komandan militernya memutuskan apa yang akan mereka lakukan dari sudut pandang militer," ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby, Rabu (31/5/2023).
Namun, ia mengatakan, posisi AS telah sangat jelas dengan pilihan Ukraina secara pribadi, "Kami tentu saja telah jelas secara publik bahwa kami tidak mendukung serangan di dalam wilayah Rusia."
Kirby mengatakan, Zelenskyy telah memberikan jaminan kepada AS bahwa Ukraina menghormati berbagai kekhawatiran tersebut.
Paket bantuan baru ini menyediakan amunisi untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Ukraina guna menangkis serangan udara Rusia di Kiev. Paket tersebut menyediakan amunisi untuk baterai rudal Patriot dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) serta sistem pertahanan udara Avenger dan Stinger.
Kemudian, peralatan pembersih ranjau, perlengkapan antipeluru, roket kendali pesawat Zuni, kacamata penglihatan malam, dan sekitar 30 juta peluru amunisi senjata ringan serta sejumlah peluru artileri lainnya yang tidak disebutkan jumlahnya.
Para pejabat AS tidak memberikan perincian tentang amunisi pesawat tanpa awak dalam paket bantuan baru tersebut. Bahkan, AS tak ingin menentukan pesawat tanpa awak mana yang akan Ukraina gunakan. Departemen Pertahanan AS telah memberikan berbagai pesawat tanpa awak kepada Ukraina selama setahun terakhir.
Termasuk bantuan terbaru ini, AS telah memberikan lebih dari 37,6 miliar dolar AS dalam bentuk senjata dan peralatan lainnya kepada Ukraina sejak Rusia menyerang pada 24 Februari 2022. Paket terbaru ini akan diberikan di luar kewenangan presiden AS langsung, yang memungkinkan Pentagon untuk mengambil senjata dari stoknya sendiri dan dengan cepat mengirimkannya ke Ukraina, kata para pejabat.

Serangan
Seorang pejabat Rusia, Vladimir Rogov, pada Jumat mengungkapkan, pasukan Ukraina telah menyerang sebuah rumah sakit lapangan di wilayah Zaporizhzhia. “Informasi tentang korban dan kerusakan sedang diklarifikasi,” ujarnya.
Beberapa wilayah di barat Rusia juga menjadi sasaran serangan pesawat nirawak (drone) dan pasukan Ukraina pada Jumat. Gubernur wilayah Bryansk mengatakan, pasukan Ukraina telah menembaki dua desa di dekat perbatasan Ukraina.
Gubernur wilayah Kursk mengungkapkan, beberapa bangunan telah rusak dalam serangan drone semalam. Drone jarak jauh juga menghantam dua kota di wilayah Smolensk.
Kepala wilayah Kaluga Rusia mengatakan, ledakan dilaporkan terjadi di hutan. Tak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan akibat serangan-serangan tersebut.
Adapun Ukraina pada Jumat telah mencabut peringatan serangan udara di sebagian besar wilayahnya. Beberapa pejabat Ukraina mengungkapkan, pasukan negara tersebut tampaknya telah menembak jatuh lebih dari 30 rudal dan drone yang diluncurkan Rusia. Moskow telah meluncurkan sekitar 20 serangan rudal dan drone terpisah terhadap kota-kota Ukraina sejak awal Mei.

Awal pekan ini, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengatakan, pasukannya telah berhasil menghancurkan kapal perang terakhir Ukraina bernama Yuriy Olefirenko. Kapal tersebut hancur dihantam rudal saat berada di pelabuhan Odesa pada Senin (29/5/2023).
“Kapal perang terakhir Angkatan Laut Ukraina, Yuriy Olefirenko, dihancurkan di dermaga kapal perang di pelabuhan Odesa,” kata Juru Bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov dalam pengarahan pers, Rabu (31/5/2023).
Dia mengungkapkan, Yuriy Olefirenko hancur setelah dihantam dengan “senjata presisi tinggi”, sebuah frasa yang biasa digunakan untuk merujuk pada rudal. Konashenkov tak memberikan penjelasan mendetail tentang senjata atau rudal yang dipakai untuk menghancurkan kapal perang Ukraina tersebut.
Juru Bicara Angkatan Laut Ukraina Oleh Chalyk menolak mengomentari klaim Rusia perihal hancurnya kapal Yuriy Olefirenko. Dia menambahkan, Ukraina tidak akan merilis informasi apa pun mengenai kerugian yang dialaminya selama berperang dengan Rusia.
Azan Terakhir
Bilal bin Rabah mengumandangkan azan shalat Subuh dari atas rumah Sahl, wanita bani Najjar.
SELENGKAPNYARusia-Ukraina Saling Serang Ibu Kota
Amerika dilaporkan akan mengirim amunisi drone ke Ukraina.
SELENGKAPNYAKiev Digempur Serangan Drone Terbesar Rusia
Seorang warga meninggal akibat serangan tersebut.
SELENGKAPNYA