
Olahraga
Messi Tinggalkan PSG, Susul Ronaldo ke Saudi?
Kecil kemungkinan Lionel Messi kembali ke Barcelona.
PARIS -- Lionel Messi sudah pasti meninggalkan Paris Saint-Germain pada akhir musim ini. Pelatih PSG Christophe Galtier menegaskan hal itu.
Sebelumnya, informasi tersebut baru sebatas rumor. Kini, dalam hitungan hari, semuanya bakal menjadi kenyataan. Messi akan menjalani partai perpisahan dengan pendukung Les Parisiens pada akhir pekan ini.
"Saya mendapatkan hak istimewa untuk melatih pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Ini akan menjadi pertandingan terakhirnya di Parc des Princes, dan saya harap dia akan mendapat sambutan yang paling hangat," kata Galtier, dikutip dari ESPN, Jumat (2/6/2023).

PSG sudah menjadi juara Ligue 1 Prancis musim ini. Namun, masih ada satu partai tersisa yang harus dijalani. PSG akan bertanding melawan Clermont Foot. Duel berlangsung di Parc des Princes, Ahad (4/6/2023) dini hari WIB. Puluhan ribu penggemar tuan rumah siap memenuhi arena tersebut.
Ini akan jadi momen penting bagi La Pulga untuk menyampaikan salam perpisahan secara langsung. "Musim ini, dia telah menjadi bagian penting dari tim. Merupakan hak istimewa yang luar biasa untuk menemaninya sepanjang musim," ujar Galtier.
Hingga kini, Messi sudah membela Paris SG dalam 74 pertandingan di semua ajang dan mencetak 32 gol. La Pulga menyumbang 35 assists. Ia membantu timnya merajai pentas domestik. Sayang, kapten Argentina itu belum bisa membawa PSG meraih trofi Liga Champions.
Setelah ini, belum diketahui ke mana sang bintang bakal melangkah. Ada banyak rumor terdengar. Messi disebut-sebut bisa kembali ke Barcelona. Namun, Barca dalam kondisi keuangan yang sulit untuk menampung legenda hidup mereka. Belakangan, juara dunia 2022 itu terus dikaitkan dengan Al-Hilal dari Arab Saudi untuk menyusul Cristiano Ronaldo.
Jurnalis sepak bola asal Spanyol, Guillem Balague, menyatakan klaim yang cukup menohok, setidaknya untuk fan Barca, terkait potensi kembalinya Lionel Messi ke klub asal Katalan tersebut. Messi, tulis Balague dalam kolomnya di BBC, dalam waktu dekat akan mengumumkan rencananya pada musim depan, termasuk menentukan klub yang akan dibelanya.
Namun, Balague menyebut klub tersebut kemungkinan besar bukan Barcelona. Messi mungkin tertarik untuk bisa kembali ke klub yang telah membesarkan namanya. Klub yang telah dibela Messi sejak hijrah dari Rosario, Argentina, saat masih berusia 12 tahun.
''Namun, kubu Messi telah mengatakan kepada Barcelona, keputusan masa depan Messi tidak bisa ditunda lagi. Mereka tidak akan menunggu proposal yang tidak kunjung datang, sesuatu yang sempat dijanjikan oleh Barcelona,'' tulis Balague, Kamis (1/6/2023).
Balague mengungkapkan, pemain berjuluk La Pulga itu disebut berharap bisa tetap berkiprah di Eropa pada musim depan. Kendati begitu, setelah keputusan untuk tidak lagi bertahan di PSG, Messi belum mendapatkan tawaran yang cukup atraktif dari klub-klub asal Eropa.
Di sisi lain, otoritas di Arab Saudi terus berusaha untuk mendatangkan pemain berusia 35 tahun tersebut. Rencana Al-Hilal untuk memboyong Messi dengan tawaran gaji mencapai 500 juta euro per musim pun didukung oleh otoritas sepak bola setempat. ''Kubu Messi tinggal bereaksi atas tawaran ini. Mungkin ini menjadi tawaran paling atraktif buat pemain tersebut,'' lanjut Ballague.

Jurnalis yang sekaligus penulis buku otobiografi Messi itu membeberkan berbagai kendala yang mesti dihadapi Barcelona untuk mendatangkan pemain dengan koleksi Ballon d'Or terbanyak sepanjang sejarah itu. Dalam berbagai pernyataan dan citra di media, Barcelona terlihat seolah-olah tengah berusaha keras untuk bisa mendatangkan Messi pada awal musim depan.
Terakhir, pelatih Barcelona Xavi Hernandez mengungkapkan harapannya terkait kehadiran Messi di skuad Blaugrana pada musim depan. Xavi pun sempat berujar, kemungkinan kembalinya Messi ke Barcelona sepenuhnya bergantung pada bintang asal Argentina tersebut.
Namun, Balague menilai pernyataan itu secara sengaja didesain oleh manajemen Barcelona. Pun dengan seolah-olah menggambarkan La Liga sebagai pihak yang berusaha menjegal usaha Blaugrana tersebut via aturan pembatasan gaji pemain.
"Alih-alih mengakui hal ini, Barcelona lebih suka menunjukkan impresi tengah berusaha keras mendatangkan Messi, hingga akhirnya untuk ditolak oleh Messi ataupun terganjal aturan La Liga yang dianggap kejam," tulis Balague.
Tudingan yang dialamatkan kepada La Liga, yang dianggap anti-Barcelona, dinilai tidak masuk akal. Dalam satu poin tertentu, tulis Ballague, keputusan La Liga untuk menerapkan batasan gaji pemain di pentas Liga Spanyol sebenarnya bertujuan untuk melindungi klub.
Dengan ketetapan tersebut, para petinggi klub tidak bisa seenaknya mengeluarkan dana untuk semata-mata mendatangkan pemain bintang. Pengelolaan keuangan klub juga harus ditujukan untuk membayar utang ataupun meningkatkan kualitas infrastruktur, baik stadion ataupun kompleks latihan.
Dengan menggunakan sebuah analogi rumah, Balague mengibaratkan sebuah klub jangan hanya memperindah ruang tamu, tapi tidak memperbaiki lubang atap yang bocor. Kondisi itu juga berlaku untuk Barcelona, terutama setelah melakukan berbagai langkah untuk bisa pulih dari krisis finansial pada tahun lalu.
"Kini, semuanya berada di tangan Barcelona, apakah akan menggunakan dana tersebut untuk membayar Messi, yang tidak pernah diperlihatkan, atau mendaftarkan Ronald Araujo dan Gavi. Faktanya, klub tersebut masih terlilit utang yang besar dan pengeluaran mereka masih harus dibatasi," tulis Balague.
Konsumsi Makan tak Tepat dan Terganggunya Kesehatan Mental
Makanan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.
SELENGKAPNYADi Papua, Muhammadiyah dan Kristen tidak Bisa Dipisahkan
Menariknya, di tanah Papua tidak ada semacam fobia terhadap Muhammadiyah.
SELENGKAPNYAVisi Virtual yang Gagal Dijual
Google memiliki harapan tinggi untuk platform Daydream VR tetapi tidak pernah berhasil.
SELENGKAPNYA