
Inovasi
Hindari Kematian Akibat Perkenalan Via Media Sosial
Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk edukasi bukan hanya menjual produk.
Pelecehan seksual dan kematian akibat perkenalan via medsos sudah sering terjadi. Pengamat internet, Judith MS Lubis, mengatakan, agar tidak terulang kasus pelecehan seksual dan kematian akibat perkenalan internet atau media sosial, sebaiknya anak dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan berinternet secara sehat.
Menurut Judith, cara menggunakan internet sehat adalah dengan tidak mudah membagikan data diri pada siapa pun yang dikenal melalui dunia maya. Selain itu, bermedia sosial yang sehat adalah wajib saring informasi sebelum kita posting. Ia mengingatkan untuk tidak mudah memberikan data pribadi pada siapa pun yang dikenal via media sosial.
"Jangan terlalu mudah membagikan aktivitas, identitas diri, foto, bahkan no handphone kepada siapa pun agar tidak disalah gunakan oleh pihak ketiga," ujarnya kepada Republika, Rabu (24/5/2023).
Selain itu, sebaiknya anak remaja juga tidak mudah menerima ajakan-ajakan yang datang dari media sosial. Jika ingin berjumpa dengan seseorang yang dikenal via media sosial, wajib didampingi orang dewasa dari keluarga dan harus dilakukan di ruang publik untuk menjamin keselamatan.
"Jangan lekas setuju untuk bertemu siapa pun yang dikenal dari media sosial dan sekali lagi saat setuju bertemu wajib didampingi perwakilan keluarga. Tidak menemui sendiri pihak yang dikenal dari media sosial," katanya.
Judith mengingatkan anak remaja untuk jangan pernah setuju untuk check in di kos atau hotel. Tak hanya itu, anak atau remaja wajib bangun komunikasi yang baik dengan orang tua tentang siapa pun yang akan ditemui dari dunia maya. "Begitu juga dengan orang tua, sebaiknya membangun komunikasi baik dengan anak supaya mengetahui aktivitas media sosial anaknya," ujarnya.
Judit mengatakan, selain anak, orang tua juga berperan untuk menjaga dan mengawasi anaknya dalam berinternet. "Orang tua wajib mengetahui dan mengawasi media sosial yang dimiliki anak anaknya," katanya.
Judith mengungkapkan, banyak orang tua yang tidak menyadari anak anaknya membagikan foto-foto porno di media sosial akibat salah pergaulan. Beberapa tahun lalu ada kampanye #janganbugildidepan kamera karena begitu marak foto-foto di media sosial yang disalah gunakan. Hal ini wajib diantisipasi oleh para orang tua.
Bekali dengan Netiket
Baru-baru ini muncul berita mengenai kematian anak penjabat (PJ) gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, berinisial ABK (16 tahun). Kabarnya korban diperkosa sebelum meninggal dunia oleh tersangka AN (22 tahun). Pelaku dan korban baru berkenalan melalui media sosial pada 3 Mei 2023.
Menurut Judith, ia sangat sedih mendengar berita tersebut. Kematian akibat perkenalan via medsos sudah sering terjadi. Hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya ilmu atau netiket tentang dampak dari media sosial pada remaja.
Oleh karena itu, menurutnya netiket itu sangat penting dikenalkan oleh pihak pihak yang terkait oleh penyelenggara internet ke berbagai pihak secara simultan tanpa henti untuk mencegah terjadinya hal ini. Netiket atau nettiquette adalah etika dalam berkomunikasi lewat internet.
Netiket memiliki fungsi yang sama dengan etika yang ada di dalam lingkungan sosial manusia, yaitu merupakan tata krama atau sopan santun yang harus diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. "Tugas ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan operator seluler, produsen HP, dan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk edukasi bukan hanya menjual produk atau akses data tanpa berpikir dampaknya bagi pengguna remaja. Judith mengungkapkan, saat ini anak-anak usia dini sudah miliki akun akun media sosial tanpa dibekali tanggung jawab dan bahaya atau dampak gunakan medsos tanpa pendampingan orang tua. "Yang dikejar jumlah followers tanpa menyadari bahaya atau sisi lain dari media sosial itu sendiri," katanya.
Edukasi Internet
Judith menjelaskan, dahulu tahun 2000 samlai 2005, pihak Asosiasi Warnet dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia didukung oleh Telkom Indonesia, Menkominfo serta operator telekomunikasi menyambangi sekolah, pesantren di berbagai wilayah Indonesia dengan nama Sekolah 2000. Para praktisi internet kala itu bahu membahu sosialisasi dampaknya internet bagi anak, remaja, maupun keluarga.
"Saat ini internet lebih mudah diakses didalam genggaman tanpa diiringi pengetahuan dampak yang bisa terjadi saat terlalu mudah memberikan data diri pada orang yang belum dikenal baik. Sehingga jatuh korban yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Judith mengatakan, besar harapan adanya sosialisasi netiket kembali ke sekolah-sekolah atau penyelenggara telekomunikasi atau penyelenggara media sosial memberikan netiket ke sekolah-sekolah atau remaja atau ke ibu rumah tangga agar bisa mengedukasi anak-anaknya di rumah.
Peran Syafruddin Prawiranegara di Lanskap Ekonomi Indonesia
Syafruddin Prawiranegara adalah menteri keuangan dan gubernur Bank Indonesia pertama.
SELENGKAPNYAJadi Korban Revenge Porn, Apa yang Harus Dilakukan?
Ada banyak alasan yang membuat korban bisa menjadi target revenge porn atau sextortion
SELENGKAPNYARagam Karya Jalaluddin Rumi
Cinta Illahiah merupakan inti pesan karya-karya Jalaluddin Rumi.
SELENGKAPNYA