
Olahraga
Thailand Sanksi Perusuh di Final SEA Games 2023
Dua pemain Thailand dilarang memperkuat timnas selama enam bulan.
BANGKOK -- Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) secara resmi menjatuhkan sanksi terhadap dua penggawa tim nasional sepak bola U-22 Thailand dan tiga orang anggota ofisial timnas U-22 Thailand. Sanksi tersebut berkaitan dengan kericuhan yang terjadi di laga final cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2023, Indonesia kontra Thailand, awal pekan lalu.
Pascainsiden kericuhan di Stadion National Olympic, Kamboja, tersebut, FAT sempat mengungkapkan permohonan maaf dan berjanji bakal melakukan investigasi internal di bawah Komisi Investigasi Etik FAT. Investigasi internal yang dipimpin Amnuay Nimmano itu pun telah merampungkan tugasnya pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan temuan dari berbagai barang bukti, tiga anggota ofisial timnas Thailand dijatuhi sanksi berupa larangan terlibat dalam setiap aktivitas timnas Thailand selama satu tahun. Tiga anggota tersebut adalah pelatih kiper Prasadchok Chokmoh serta Mayed Madada dan Patrawut Wongsripuek yang diketahui sebagai asisten pelatih dan staf ofisial timnas U-22 Thailand.

''Dengan posisi mereka, mereka seharusnya bisa mengendalikan situasi dan memantau sikap dari para pemain muda. Namun, mereka tidak melakukan tugas itu dengan baik dan malah terlibat dalam kericuhan sehingga mencoreng citra dari sepak bola Thailand,'' tulis pernyataan resmi FAT seperti dilansir AFP, Selasa (23/5/2023).
Tidak hanya tiga anggota ofisial timnas U-22 Thailand, dua penggawa timnas Thailand juga mendapatkan sanksi dari FAT. Penjaga gawang Sophonwit Rakyath dan gelandang Teerapak Pruengna tidak boleh memperkuat timnas Thailand di segala level usia selama enam bulan.
''Mereka sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Mereka adalah pemain muda yang baru berusia 21 tahun dan 22 tahun. Karena itu, FAT merasa perlu mengurangi masa hukuman mereka, yaitu selama enam bulan. Sehingga, mereka bisa segera kembali ke kehidupan sepak bola mereka,'' lanjut pernyataan resmi FAT tersebut.
Secara khusus, Sophonwit sempat kedapatan berusaha memukul bek tengah timnas U-22 Indonesia Komang Teguh dalam insiden kericuhan yang terjadi pada pengujung babak kedua. Alhasil, wasit sempat memberikan kartu merah langsung kepada penjaga gawang berusia 22 tahun tersebut.
Terlepas dari sanksi dari FAT tersebut, pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab terhadap insiden tersebut sepertinya akan mendapatkan sanksi tambahan. Pasalnya, Federasi Sepak Bola Asia (AFC) dikabarkan tengah melakukan investigasi terhadap kericuhan tersebut. Bukan tidak mungkin AFC juga bakal menjatuhkan sanksi.
Kericuhan itu memang menjadi sorotan tersendiri. Kericuhan di laga itu terjadi sebanyak dua kali. Para anggota ofisial kedua tim serta para pemain terlihat adu jotos saat pengujung babak kedua, tepatnya kala Thailand mampu mencetak gol penyeimbang kedudukan menjadi 2-2. Begitu pun saat Indonesia unggul cepat pada awal masa perpanjangan waktu.
Laga itu berujung dengan kemenangan Garuda Nusantara, 5-2, atas the War Elephant. Indonesia pun berhasil mengakhiri puasa gelar raihan emas di cabang sepak bola putra SEA Games yang telah dinanti-nanti selama 32 tahun.

Tak sadar terpukul
Kapten timnas U-22 Indonesia Rizky Ridho menceritakan peristiwa saat dirinya terkena pukulan dalam keributan di babak final melawan Thailand. Ridho mengatakan, saat berusaha melerai para pemain agar tidak terlibat kerusuhan, ia malah terkena pukulan dari kubu lawan. "Mau memisahkan, malah saya kena pukul," kata Ridho, ditemui di Surabaya, Senin (22/5/2023).
Uniknya, Ridho malah tidak menyadari dirinya sempat terkena pukulan pemain lawan. Ia baru menyadari terkena pukulan saat menonton potongan video keributan itu. "Tapi, ya, tidak sadar waktu itu karena berusaha melerai saja. Tapi, pas saya lihat video, ternyata saya kena pukul," ujarnya.
Ridho mengatakan, sebagai seorang kapten tim, ia mencoba melerai pasukan Garuda agar tidak terlibat kerusuhan tersebut. Apalagi, saat itu timnas Indonesia dalam posisi unggul atas Thailand dengan skor 3-2. Ridho tidak ingin ada pemain yang terlibat kerusuhan dan malah berpotensi merugikan tim.
"Kejadian di luar saya tidak mengontrol karena saya fokus di tengah lapangan. Jadi, saat berantem itu saya berusaha melerai karena kita sudah unggul 3-2. Itu maksudnya biar kita fokus saja untuk memenangkan pertandingan," kata Ridho.
Ridho pun mengaku sangat bersyukur bisa menyumbangkan emas dari cabang olahraga sepak bola pada gelaran bergengsi di tingkat ASEAN tersebut. Ia lebih bersyukur lagi lantaran dengan raihan tersebut Ridho bisa ambil bagian dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia, Jawa Timur, dan khususnya Surabaya.
"Saya sangat bersyukur bisa membawa bangga nama Indonesia, Jawa Timur, dan khususnya Surabaya, kota saya sendiri. Semoga tidak berhenti sampai di sini," kata Ridho.
Mengenai sengitnya pertandingan, Rizky Ridho mengakui, gol kedua Thailand sempat menurunkan mentalnya. Bagaimana tidak, gol penyama kedudukan tersebut tercipta di detik-detik terakhir babak kedua ketika timnas Indonesia hampir saja mengunci gelar. Dengan lahirnya gol tersebut, otomatis pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan.
"Saya juga down karena tinggal beberapa detik lagi (pertandingan akan berakhir)," kata Ridho.
Ridho mengungkapkan, beberapa pemain juga sempat down setelah lahirnya gol tersebut. Ridho mengungkapkan, bahkan Marselino Ferdinand sempat menangis saat jeda menjelang babak tambahan.
"Mas Do (panggilan untuk Rizky Ridho --Red) aku udah capek. Ini gimana?" ujar Ridho menirukan ucapan Marselino.
Ridho pun mengakui, sebenarnya ia juga merasakan kelelahan seperti yang dirasakan Marselino Ferdinan. Namun, kata Ridho, karena dirinya diberi tanggung jawab sebagai kapten tim, ia berusaha tetap tenang dan mencoba membangkitkan semangat pemain lainnya.
AFC Selidiki Kerusuhan Final SEA Games 2023
Indonesia akan melaporkan insiden di laga final kepada FIFA.
SELENGKAPNYAMoment Perjuangan Garuda Muda Raih Emas Sea Games Sepak Bola
Garuda Miuda menang telak 5-2 atas The War Elephant
SELENGKAPNYAEmas SEA Games Titik Awal Kebangkitan Sepak Bola Indonesia
Kemenangan ini menjadi bukti Indonesia adalah bangsa tangguh dan mampu bekerja sama demi satu tujuan.
SELENGKAPNYA