
Info Halal
Titik Kritis Kehalalan Dimsum
Jika siomay menggunakan daging yang berasal dari hewan laut, bisa dipastikan halal.
Dimsum salah satu penganan yang banyak disukai kalangan, baik orang dewasa maupun anak-anak. Dimsum lebih enak disajikan hangat ditambah dengan saus sambal maupun saus barbeque atau lada hitam, rasanya sangat nikmat.
Jika Anda ingin mencicipinya dengan saus mentai atau saus keju, itu juga tak kalah nikmat. Tapi, apakah dimsum halal? Apa saja titik kritis dimsum?
Dilansir dari laman Asia Society Magazine, Senin (22/5/2023), dimsum adalah makanan tradisional Cina yang terdiri atas sepiring kecil pangsit dan makanan ringan lainnya dan biasanya ditemani dengan teh. Mirip dengan cara orang Spanyol memakan tapas, hidangannya dibagikan di antara keluarga dan teman.

Biasanya, dimsum dikonsumsi selama jam makan siang atau pagi menjelang siang hingga jam makan siang. Saat ini, dimsum dimakan di seluruh Cina dan dunia, tetapi hidangan tersebut diyakini berasal dari wilayah Guangdong di Cina selatan sebelum akhirnya sampai ke Hong Kong.
Hidangan dimsum meliputi berbagai macam hidangan seafood, daging, dan sayuran yang diolah dengan berbagai cara dikukus, digoreng, atau dipanggang. Dimsum terdiri atas beberapa jenis makanan, di antaranya bakpao, fung zau atau ceker ayam, siomay, dumpling atau pangsit goreng, hakau yang berisi udang, gyoza atau pangsit kukus, dan xiaolongbao yaitu pangsit yang di dalamnya terdapat kuah.
Salah satu jenis dimsum yang populer adalah Shumai atau yang biasa kita kenal sebagai siomay. Panganan ini dibuat dari gilingan daging sebagai isi, yang dibalut dengan kulit pangsit, kemudian dimatangkan dengan cara dikukus dan disajikan dengan saus kacang.

Siomay pastinya sudah sangat familier di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya bagi pencinta kuliner. Siomay memiliki banyak pengemar karena rasanya yang enak. Tapi, tahukah Anda, siomay juga bisa terindikasi haram?
Dikutip dari laman MUI, siomay awalnya hanyalah salah satu menu yang terdapat dalam makanan dimsum, tapi kini siomay disajikan sendiri karena rasanya yang khas, makanan yang terkenal seantero Benua Asia ini konon berasal dari Mongolia dalam.
Dalam proses adaptasinya, siomay dengan cita rasa Indonesia memiliki beberapa perubahan bentuk dari resep aslinya. Siomay khas Indonesia isinya bukan hanya daging sapi, atau daging babi seperti pada resep aslinya, melainkan dikreasikan menjadi ikan tenggiri, udang, ataupun ayam.

Menilik bahan yang digunakan, biasanya daging ikan atau daging ayam yang dicampur dengan tepung sagu, siomay sebenarnya adalah makanan halal. Namun, pada kenyataannya, banyak juga ditemukan siomay yang dibuat dari bahan makanan yang haram atau tidak jelas kehalalannya.
Penggunaan daging isian siomay harus kita waspadai. Jika siomay menggunakan daging yang berasal dari hewan laut, seperti ikan tenggiri, udang, serta kepiting, dapat dipastikan siomay itu halal. Ikannya sendiri tentu sudah dapat dipastikan halal.
Namun, penambahan tepung, terlebih tepung yang sudah melalui proses industri di pabrik-pabrik, layak dicermati. Begitu juga bahan tambahan lainnya, seperti bumbu penyedap, kecap, saus, ebi, lada, gula, dan garam.

Bahan tambahan untuk membuat siomay haruslah dicermati. Gula pasir, misalnya, dibuat dari nira yang dapat berasal dari berbagai sumber, seperti tebu, kelapa, siwalan, lontar, aren, dan sawit.
Oleh karena berasal dari tanaman, sudah barang tentu bahan baku utama gula pasir tersebut halal. Namun, proses pembuatannya yang harus diwaspadai.
Penggunaan daging isian siomay harus kita waspadai.
Alur Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M
Mereka bagian dari sejarah karena menjalani haji dengan jumlah normal usai pandemi.
SELENGKAPNYAPesona Sejarah di Istana Topkapi
Istana Topkapi memiliki luas sekitar 700 ribu meter persegi, dikelilingi benteng sepanjang 5 km.
SELENGKAPNYAMenakar Rupa-Rupa Peran AI pada 2030
Banyak prediksi yang memperkirakan bagaiamana AI akan mengubah dunia bebeapa tahun mendatang.
SELENGKAPNYA